menyelesaikan permasalahan, berpikir analisis, komunikasi, dan interaksi kelompok.
Contoh pembelajaran dengan strategi experiencing dalam pembelajaran bangun datar adalah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan manipulasi alat peraga, sehingga menemukan sendiri rumus keliling dan luasnya.
2.1.2.3 Applying
Mengaplikasikan adalah suatu strategi belajar dengan menempatkan konsep-konsep untuk digunakan. Konsep-konsep matematika digunakan pada saat
peserta didik melaksanakan aktivitas menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru terutama untuk menyelesaikan soal-soal latihan atau tugas-tugas lain.
Crawford 2001: 8 merekomendasikan terdapat dua perbedaan pokok dari latihan-latihan yang dapat memotivasi peserta didik dalam memahami suatu
konsep, yaitu : latihan-latihan tersebut mencerminkan situasi yang realistik dan menunjukkan manfaat konsep-konsep akademis dalam suatu bidang kehidupan
seseorang. Semua peserta didik akan tahu pentingnya suatu konsep dalam menyelesaikan soal yang realistik.
2.1.2.4 Cooperating
Bekerja sama menurut Crawford 2001: 11 adalah belajar dalam konteks sharing, merespon, dan berkomunikasi dengan peserta didik lainnya. Melalui
kerja sama akan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengomunikasikan dan menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
Terlebih lagi jika bekerja dengan teman sebaya dalam kelompok kecil. Peserta didik akan merasa nyaman dan tidak malu dalam melakukan diskusi dan
mengajukan pertanyaan. Mereka akan lebih mudah menjelaskan pemahaman mereka tentang konsep pada peserta didik lain. Melalui penjelasan peserta didik
lain, peserta didik akan mengevaluasi kembali pemahaman mereka. Sebagaimana yang dinyatakan Suherman et al. 2003: 260 pembelajaran
kooperatif mencakup kelompok kecil peserta didik yang bekerja di dalam sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan
sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Pembelajaran kooperatif memerlukan adanya kegiatan peserta didik dalam kelompok kecil untuk bekerja
sama.
2.1.2.5 Transfering
Menurut Crawford 2001: 14 mentransfer adalah penggunaan pengetahuan dalam konteks baru atau situasi baru. Contoh pembelajaran dengan
strategi transfering, yaitu guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Kemudian peserta didik
mentransfer semua pengetahuan yang ia peroleh dari hasil belajarnya untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Kemudian dipresentasikan jawaban yang
diperolehnya dan setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. REACT merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan untuk dapat
membantu mengembangkan pemahaman-pemahaman peserta didik secara mendalam terhadap konsep-konsep dasar dan tentang pengamatan terhadap
bagaimana para guru mengajar agar peserta didik mendapatkan pemahaman Crawford, 2001: 1.
Tahapan pembelajaran dengan strategi REACT adalah sebagai berikut Kristianti, 2012: 32.
Tahap 1: Relating Guru mengajak peserta didik mengemukakan pengetahuan
awalnya tentang konsep yang sedang dibahas. Tahap 2: Experiencing
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian,
penginterpretasian data dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang.
Tahap 3: Applying Peserta didik memberikan penjelasan mengenai solusi yang
didasarkan pada hasil observasi yang kemudian diperkuat oleh guru.
Tahap 4: Cooperating Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan dan
berdiskusi tentang masalah yang dibahas. Tahap 5: Transfering
Peserta didik membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dan gagasan, mengajukan
pertanyaan lanjutan, mengajukan pendapat baik secara individu maupun kelompok yang berhubungan dengan materi.
Kelebihan pembelajaran dengan strategi REACT adalah sebagai berikut Kristianti, 2012: 36-37.
1 Memperdalam pemahaman peserta didik. 2 Mengembangkan sikap menghargai diri sendiri dan orang lain.
3 Mengembangkan sikap kebersamaan dan rasa saling memiliki. 4 Mengembangkan keterampilan.
Kelemahan pembelajaran dengan strategi REACT adalah sebagai berikut Kristianti, 2012: 36-37.
1 Membutuhkan waktu yang lama. 2 Membutuhkan guru yang inovatif.
Langkah-langkah experiential learning dengan sategi REACT adalah sebagai berikut Sofi’i, 2011.
Tahap 1: Concrete experience - Strategi relating a. Peserta
didik dengan
bantuan guru
menghubungkan keterkaitan materi dengan pengalaman atau pengetahuan
sebelumnya. b. Peserta didik mencatat pengalaman atau pengetahuan
sebelumnya yang terkait. Tahap 2: Reflective observation - Strategi experiencing
c. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan observasi dan manipulasi misal menggunakan alat peraga dengan berbekal
pengalamannya dari berbagai segi. Tahap 3: Abstract conceptualization - Strategi applying
d. Peserta didik melalui bimbingan guru menemukan pola hubungan yang muncul dan mengkonstruksi pemahaman untuk
menemukan rumuskonsep baru. Tahap 4: Active experimentation - Strategi transfering
e. Peserta didik dengan pantauan guru menggunakan gambar, tabel, membuat model matematika, serta rumusan kata-kata
untuk memecahkan masalah dan menyampaikan pendapat atas temuannya.
2.1.3 Komunikasi Matematis