Hasil Pengamatan Komunikasi Matematis Kelas Kontrol

Tabel 4.3 Presentasi Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen Pertemuan Presentase I 78 II 86 Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut dapat dikatakan komunikasi matematis peserta didik meningkat dari 78 menjadi 86. Dapat dikatakan pula bahwa komunikasi matematis peserta didik kelas eksperimen dalam menyelesaikan permasalahan semakin baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 53 dan 54.

4.1.4.4 Hasil Pengamatan Komunikasi Matematis Kelas Kontrol

Presentase komunikasi matematis peserta didik kelas kontrol selama 2 pertemuan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Presentasi Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas Eksperimen Pertemuan Presentase I 70 II 76 Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut dapat dikatakan komunikasi matematis peserta didik meningkat dari 70 menjadi 76. Dapat dikatakan pula bahwa komunikasi matematis peserta didik kelas kontrol dalam menyelesaikan permasalahan semakin baik. Meskipun tidak sebaik kelas eksperimen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 55 dan 56.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan experiential learning dengan strategi REACT terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Tahap pertama yang dilakukan peneliti sebelum penelitian adalah mengambil data awal dari nilai ujian akhir semester gasal tahun pelajaran 20122013 SMP Negeri 6 Purworejo. Peneliti mengambil dua kelas secara acak yang selanjutnya dianalisis normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata. Karena kedua kelas tersebut normal, homogen, dan mempunyai rata-rata yang sama, maka kedua kelas tersebut dapat digunakan sebagai sampel penelitian untuk diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diajar dengan model experiential learning dengan strategi REACT, sedangkan kelas kontrol diajar dengan pembelajaran ekspositori. Kemudian pada akhir kegiatan, kedua kelas tersebut diuji kemampuan komunikasi matematisnya melalui tes tertulis.

4.2.1 Model Experiential Learning dengan Strategi REACT

Penelitian ini menggunakan model experiential learning dengan strategi REACT dan ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya diperoleh bahwa experiential learning dengan strategi REACT efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Experiential learning adalah model pembelajaran yang berdasarkan pada Experiential Learning Theory. Tahapan utama dari experiential learning adalah tahap pengalaman nyata, tahap observasi refleksi, tahap konseptualisasi, dan tahap implementasi. Experiential Learning menekankan pengalaman sebagai peran utama dalam proses pembelajaran. Peserta didik diajak untuk menemukan konsep