Pembuatan Instrumen Penelitian Metode Penyusunan Perangkat Tes Uji Coba Instrumen

diberikan lebih optimal. Sedangkan lembar pengamatan aktivitas peserta didik digunakan untuk mengukur keaktivan peserta didik secara klasikal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian lembar pengamatan komunikasi matematis peserta didik digunakan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana komunikasi matematis peserta didik secara klasikal dalam menyelesaikan masalah secara tertulis.

3.4.3 Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Soal tes berbentuk uraian yang sebelumnya telah diujicobakan. Tes dilakukan setelah pemberian perlakuan. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model experiential learning dengan strategi REACT, sementara kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran ekspositori. Kemudian tes yang sama diberikan kepada kedua kelas tersebut, sehingga diperoleh data hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik kemudian diolah untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Pembuatan Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen pengukuran hasil belajar matematika pada penelitian ini berupa tes berbentuk uraian. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa soal bentuk uraian memiliki beberapa kelebihan. Menurut Arikunto 2007: 163 soal- soal bentuk uraian memiliki beberapa kebaikan, yaitu sebagai berikut. 1 Mudah disiapkan dan disusun. 2 Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. 3 Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus. 4 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri. 5 Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu masalah yang diteskan.

3.5.2 Metode Penyusunan Perangkat Tes

Metode penyusunan tes yang digunakan adalah sebagai berikut. 1 Mengadakan pembahasan terhadap bahan yang akan diujikan. 2 Menentukan alokasi waktu mengerjakan tes. 3 Menentukan tipe soal dan banyaknya butir soal. 4 Membuat kisi-kisi soal. 5 Membuat soal-soal tes beserta pembahasannya. 6 Mengujicobakan instrumen. 7 Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. 8 Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan dan memberikan soal tersebut pada kelas sampel.

3.5.3 Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut memenuhi kriteria instrumen tes yang baik dan dapat digunakan. Kriteria instrumen tes yang baik menurut Arikunto 2007: 57-63 antara lain sebagai berikut. 1 Tes harus valid, artinya tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. 2 Tes harus reliabel, dapat dipercaya, yakni dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dalam arti lain hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. 3 Tes harus objektif, artinya dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. 4 Tes harus praktis, artinya tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas. 5 Tes harus ekonomis, artinya pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkosbiaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

3.6 Analisis Instrumen Tes Uji Coba