2.1.5 Materi Penelitian
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi segiempat yang meliputi keliling dan luas belah ketupat dan layang-layang.
2.1.5.1 Belah Ketupat
Belah  ketupat  merupakan  jajargenjang  yang  keempat  sisinya  kongruen Clemens, 1984: 261.
Sifat-sifat belah ketupat adalah sebagai berikut. 1 Semua sisinya sama panjang.
2 Sudut-sudut  yang  berlawanan  sama  besar  dan  garis-garis  yang  memuat diagonal  membaginya  menjadi  sudut-sudut  yang  sama  besar  dan  saling  tegak
lurus. 3 Garis yang memuat diagonal saling membagi dua sama panjang.
4 Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri. Keliling Belah Ketupat
Perhatikan  Gambar  2.2  di  atas  Jika  diketahui  belah  ketupat  dengan panjang  sisi  sama  dengan  s,  maka  rumus  keliling  belah  ketupat  tersebut  dapat
ditentukan sebagai berikut. Gambar 2.2. Belah Ketupat ABCD dengan Panjang Sisi s
A
B C
D
Keliling belah ketupat DA
CD BC
AB ABCD
 
 
s s
s s
 
 
s 4
. Jadi keliling belah ketupat ABCD sama dengan 4s atau 4 × panjang sisinya.
Luas belah ketupat
Berdasarkan  Gambar  2.3,  luas  belah  ketupat  ABCD  dapat  ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Luas daerah belah ketupat ADC
Luas ABC
Luas 
 
DO AC
BO AC
 
 
 
2 1
2 1
 
DO BO
AC 
 
 2
1
BD AC
 
 2
1
AC dan  BD diagonal  belah  ketupat  ABCD,  sehingga  dapat  ditulis  luas daerah belah ketupat L sebagai berikut.
A
B C
D
O A
C
B D
O
Gambar 2.3. Belah Ketupat ABCD dan Belah Ketupat ABCD yang Dipotong Menurut Diagonal AC
lainnya diagonal
panjang diagonal
panjang L
 
 2
1
2.1.5.2 Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat dengan dua pasang sisi  yang berdekatan sama panjang Budhi, 2004: 254.
Sifat-sifat layang-layang adalah sebagai berikut. 1 Satu pasang dari sudut dalamnya sama besar.
2 Salah satu diagonalnya dipotong diagonal lain sama panjang. 3 Diagonalnya berpotongan tegak lurus.
Keliling dan Luas Layang-layang
Perhatikan  Gambar  2.4  di  atas  Jika  diketahui  layang-layang  dengan panjang  sisi  sama  dengan  s  dan  p,  maka  rumus  keliling  layang-layang  tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut. Keliling layang-layang
DA CD
BC AB
ABCD 
 
p p
s s
 
 
Gambar 2.4. Layang-layang ABCD dengan Panjang Sisi s dan p
A
B C
D
p s
2 2
 
. Jadi keliling layang-layang ABCD sama dengan panjang sisi-sisinya.
Luas layang-layang
Berdasarkan  Gambar  2.5,  luas  layang-layang  ABCD  dapat  ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Luas daerah layang-layang ADC
Luas ABC
Luas 
 
DO AC
BO AC
 
 
 
2 1
2 1
 
DO BO
AC 
 
 2
1
BD AC
 
 2
1
AC dan  BD diagonal  layang-layang  ABCD,  sehingga  dapat  ditulis  luas daerah layang-layang L sebagai berikut.
lainnya diagonal
panjang diagonal
panjang L
 
 2
1
Gambar 2.5. Layang-layang ABCD dan Layang-layang ABCD yang Dipotong Menurut Diagonal AC
A C
B D
O
B O
A C
D
2.2 Hasil Penelitian Terkait
Beberapa  hasil  penelitian  terkait  dengan  experiential  learning  dengan strategi REACT adalah sebagai berikut.
2.2.1 Penelitian Sofi’i
Sofi’i  melakukan  pengembangan  perangkat  pembelajaran  matematika berbasis  experiential  learning  melalui  strategi  REACT  yang  berpijak  pada  Kolb
1981,  Kolb  1984,  dan  Crawford  2001  yang  memperoleh  temuan  bahwa perangkat  pembelajaran  matematika  berbasis  experiential  learning  melalui
strategi  REACT  dikategorikan  valid.  Kemampuan  komunikasi  peserta  didik meningkat dan semua peserta didik dapat  menggunakan  bahan ajar dengan  baik.
Ketuntasan  belajar  peserta  didik  mencapai  75  dari  jumlah  peserta  didik  dalam setiap kelasnya.
Perbedaan  penelitian  ini  dengan  penelitian  dari  Sofi’i  adalah  jika  Sofi’i melakukan pengembangan terhadap perangkat pembelajaran,  maka  penelitian  ini
hanya  mengaplikasikannya  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Namun,  model  dan strategi yang digunakan sama.
2.2.2 Penelitian Rohati
Penelitian yang dilakukan Rohati adalah pengembangan bahan ajar bangun ruang  dengan  menggunakan  strategi  REACT  pada  jenjang  SMP.  Hasil
penelitiannya  menyatakan  bahwa  bahan  ajar  yang  dikembangkan  efektif meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Terlihat dari hasil analisis observasi
aktivitas  peserta  didik  selama  mengikuti  pembelajaran  dengan  menggunakan strategi  REACT  diperoleh  rata-rata  keaktifan  peserta  didik  dalam  kategori  aktif.