Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

Selain itu diperoleh juga hasil pekerjaan peserta didik pada LKS rata-rata telah memiliki potensial efek terhadap hasil belajar peserta didik, dimana diperoleh nilai rata-rata peserta didik sebesar 71,51. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Rohati adalah Rohati mengembangkan bahan ajar dengan menggunakan strategi REACT, sedangkan pada penelitian ini menggunakan strategi REACT dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan model experiential learning.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah dimana peserta didik diberi kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuannya dan berperan aktif dalam pembelajaran. Bukan pembelajaran yang hanya memberikan penjelasan bersifat abstrak, sehingga peserta didik tidak memahami apa yang dijelaskan. Terutama dalam pembelajaran materi geometri. Salah satunya adalah materi pokok keliling dan luas bangun datar belah ketupat dan layang-layang. Peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami konsep yang disampaikan oleh guru jika pembelajaran bersifat teoritis. Peserta didik hanya diberikan penjelasan bagaimana rumus untuk mencari keliling dan luas permukaan bangun datar segiempat. Peserta didik perlu diajak untuk berpikir dan bernalar secara nyata, serta mengomunikasikan hasilnya kepada orang lain. Peserta didik yang terlibat diskusi dimana mereka dihadapkan pada perbedaan akan memperoleh pemahaman matematis yang lebih baik saat mereka berusaha meyakinkan kepada teman-teman mereka mengenai apa yang dipikirkan. Kegiatan experiential learning memberi kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya relating. Peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui keterlibatan secara aktif dan membimbing dirinya sendiri karena pembelajaran experiential learning disusun dan dibangun dari hal-hal yang dimiliki peserta didik. Strategi yang sesuai untuk mendukung experiential learning adalah strategi REACT. Melalui strategi ini pengalaman peserta didik dapat dengan mudah digunakan untuk membangun pengetahuan baru, karena strategi REACT terfokus pada pembelajaran kontekstual. Peserta didik diarahkan untuk mengingat kembali pengalaman yang terkait dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari dan diajak untuk menyampaikan hasilnya kepada teman-teman. Pada saat seperti inilah akan tampak dari setiap peserta didik memiliki bekal pengalaman yang berbeda dan menyampaikannya dengan cara yang berbeda pula. Berdasarkan pengalaman tersebut, peserta didik diarahkan untuk bereksplorasi melalui praktik secara nyata dan melakukan eksperimen dalam sebuah kelompok kecil untuk menemukan pemahaman terhadap sebuah konsep. Selanjutnya mengaplikasikan dan menyampaikan pemahaman dalam permasalahan realistik kepada teman-temannya. Dengan demikian, melalui pengalaman yang berbeda dari setiap peserta didik, maka akan ditemukan konsep baru yang bermakna bagi peserta didik. Jadi jika experiential learning dengan strategi REACT dapat berlangsung baik, maka pengetahuan peserta didik akan tertanam kuat dan mendalam, sehingga kemampuan komunikasi matematisnya akan lebih baik. Materi segiempat. Menemukan rumus keliling dan luas permukaan Pembelajaran bersifat teoritis. Peserta didik hanya diberikan penjelasan bagaimana rumus untuk mencari keliling dan luas permukaan bidang segiempat. Pembelajaran bersifat abstrak. Peserta didik kurang memahami materi dan hanya mampu menggunakan rumus secara instan, serta tidak mampu mengomunikasikan pendapatnya dengan baik. Kemampuan komunikasi peserta didik kurang baik. Pembelajaran experiential dengan strategi REACT. Pembelajaran bersifat nyata dan mengajak peserta didik menggunakan pengalamannya untuk menemukan konsep baru. Peserta didik memahami konsep rumus keliling dan luas segiempat. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik lebih baik. Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis