Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Lembar Pengamatan Komunikasi Matematis Peserta Didik

2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s s x x t    Kriteria pengujian: tolak H jika 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t    dengan , 1 2 1 1 n s w  , 1 2 1 1 n s w  , 1 , 1 1 1    n t t  1 , 1 2 2    n t t 

3.9 Instrumen Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu lembar pengelolaan pembelajaran oleh guru dan lembar aktivitas peserta didik. Lembar kegiatan peserta didik mengacu pada aspek keaktivan peserta didik di dalam mengikuti pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan soal. Menurut Sudjana 2005:133 cara mengukur atau menilai hasil pengamatan adalah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari setiap aspek yang diamati dan menghitung presentasenya dengan mengonversikan skor yang diperoleh ke dalam bentuk standard 100, yaitu sebagai berikut. 100   maksimum skor Jumlah diperoleh yang Skor nilai Persentase

3.9.1 Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru

Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dikembangkan untuk mengetahui langkah-langkah guru selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membuat refleksi terhadap proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran selanjutnya dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di samping itu, hasil analisis dari lembar pengamatan ini digunakan untuk melengkapi data tentang temuan yang telah diperoleh secara kuantitatif agar hasil penelitian yang diberikan lebih optimal. Lembar pengamatan ini diisi oleh seorang observer pada setiap pertemuan.

3.9.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Lembar pengamatan ini bertujuan untuk mengukur tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan secara klasikal pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengukuran tingkat keaktifan dilakukan secara klasikal karena keterbatasan peneliti dalam melakukan pengamatan aktivitas peserta didik secara individual, sehingga pengukuran dilakukan secara klasikal pada setiap pertemuan dalam bentuk presentase keaktifan peserta didik. Kriteria yang digunakan dan dikembangkan peneliti mengacu pada kriteria keaktifan dalam diskusi menurut Rohati, 2011: 68 sebagai berikut. Tabel 3.2 Kriteria Keaktivan Peserta Didik Skor Kategori 81 - 100 Sangat aktif 61 - 80 Aktif 41 - 60 Cukup aktif 21 - 40 Kurang aktif 0 - 20 Tidak aktif

3.9.3 Lembar Pengamatan Komunikasi Matematis Peserta Didik

Lembar pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana peserta didik dalam mengomunikasikan gagasannya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugas. Pengamatan dilakukan secara klasikal pada kelas eksperimen dan kontrol. Indikator yang digunakan dan dikembangkan peneliti mengacu pada indikator komunikasi matematis oleh Arter 2001: 107 sebagai berikut. 1. Penjelasan dapat dimengerti. 2. Menggunakan istilah matematika dengan benar, 3. Pekerjaan menunjukkan apa yang dilakukan dan dipikirkan ketika menyelesaikan masalah tersebut, 4. Menggunakan gambar, simbol, danatau diagram untuk memperjelas jawabannya, 5. Penjelasan ditulis dengan jelas dan terorganisasi, 6. Penjelasan ditulis secara detail dan benar, serta singkat.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari studi lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 7-16 Mei 2013 di SMP Negeri 6 Purworejo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara experiential learning dengan strategi REACT atau pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Hasil dari penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data awal dan data akhir. Berikut ini adalah penjabaran mengenai hasil penelitian tersebut.

4.1.1 Analisis Data Awal

Data awal diperoleh dari nilai ujian akhir sekolah semester gasal tahun pelajaran 20122013 kelas VII. Data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 13. Berikut ini adalah hasil analisis data awal.

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi sampel dilakukan dengan uji chi-kuadrat. Berikut ini hasil uji normalitas sampel sebelum kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan perlakuan. 4.1.1.1.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Berdasarkan perhitungan uji normalitas data kelas eksperimen diperoleh χ 2 hitung = 0,437. Dengan α = 5 dan dk = 3 diperoleh χ 2 tabel = 7,81. Kar ena χ 2 hitung 66