Teori Belajar Gagne Teori Belajar Piaget Jean Piaget sebagaimana dikutip oleh Suherman et al. 2003: 36

dapat mengasosiasikan pengalaman dengan fakta baru ke dalam sistem belajar bermaknanya.

2.1.4.2 Teori Belajar Gagne

Gagne sebagaimana dikutip oleh Suherman et al. 2003: 33 menyatakan bahwa dalam belajar matematika terdapat dua objek yang dapat diperoleh peserta didik, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan. Sedangkan objek tak langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Fakta adalah opini matematika yang telah disepakati, seperti lambang bilangan, sudut, dan notasi-notasi matematika lainnya. Keterampilan adalah kemampuan menjawab soal dengan cepat dan akurat, misalnya melakukan pembagian bilangan yang cukup besar dengan bagi kurung, perkalian dua bilangan desimal, dan menjumlahkan pecahan. Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengklasifikasikan objek ke dalam contoh dan noncontoh, misalnya adalah persamaan dan pertidaksamaan. Aturan ialah objek yang paling abstrak yang berupa sifat atau teorema yang menghubungkan konsep- konsep. Teori belajar Gagne mendukung penggunaan strategi REACT, terutama applying dan transferring. Peserta didik diberikan permasalahan yang harus dipecahkan dengan menggunakan fakta, konsep, dan prinsip yang dimilikinya.

2.1.4.3 Teori Belajar Piaget Jean Piaget sebagaimana dikutip oleh Suherman et al. 2003: 36

menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengingat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus dikarenakan bekerjanya skema. Seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap daripada ketika ia masih kecil. Perkembangan skema berlangsung terus menerus melalui adaptasi dengan lingkungannya. Skema tersebut membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini, makin baik pula pola penalaran anak tersebut. Proses terjadinya adaptasi dari skema yang telah terbentuk dengan stimulus baru dilakukan dengan dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi. Assimilasi adalah suatu proses dimana seorang anak menyatukan setiap pengalaman baru ke dalam skema yang telah ada. Anak menginterpretasikan pengalaman baru berdasarkan pengalaman sebelumnya yang terdapat dalam skema. Atau dengan kata lain, asimilasi adalah suatu proses dimana seorang anak menggabungkan informasi baru dengan informasi lama yang telah ada. Akomodasi adalah suatu proses yang menyangkut modifikasi permanen dari struktur mental untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan baru. Ketika individu berkembang dari tahap anak-anak menuju dewasa, mereka seringkali akan mengubah tindakan atau pemikiran karena struktur mental baru akan menggantikan struktur mental lama berdasarkan proses akomodasi. Atau dengan kata lain, akomodasi ialah suatu proses dimana seorang anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Teori Piaget mendukung penggunaan pembelajaran cooperating dalam strategi REACT karena peserta didik berperan sebagai pusat pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator untuk mempermudah proses belajar. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan diskusi dan berinteraksi dengan lingkungan yang mendukung belajarnya.

2.1.4.4 Teori Belajar Bruner