Jenis dan Rancangan Penelitian Objek Penelitian Populasi dan Sampel Peralatan - Spektrofometer Bahan Tarik garis vertikal ke arah skala konsentrasi sejajar absorban.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dan bersifat deskriptif yaitu mengetahui gambaran perbedaan kadar karbon monoksida CO dan sulfur dioksida SO 2 di udara berdasarkan volume lalu lintas dan banyaknya pohon di Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution di kota Medan tahun 2015.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di dua jalan raya yang terdapat tanaman peneduh jalan yaitu jalan Dr. Mansyur dan jalan Jend. A.H. Nasution. Adapun alasan memilih tempat tersebut sebagai lokasi penelitian adalah: 1. Jalan Dr. Mansyur merupakan jalan yang ditanami pohon mahoni Swietania Macrophylla dengan jumlah kendaraan yang lewat sangat banyak karena fungsinya sebagai jalan arteri sekunder. 2. Jalan Jend. A.H. Nasution pada lokasi didapati pohon angsana Pterocarpus Indicus dengan jumlah kendaraan yang lewat sangat banyak dengan fungsinya sebagai jalan arteri primer. 3. Belum pernah dilakukannya penelitian tentang perbedaan jumlah kadar karbon monoksida CO dan sulfur dioksida SO 2 berdasarkan volume lalu lintas dan jumlah pohon yang terdapat di kedua jalan raya tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret tahun 2015. Universitas Sumatera Utara

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah karbon monoksida CO dan sulfur dioksida SO 2 di udara pada dua jalan raya yang memiliki yaitu Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution berdasarkan volume lalu lintas dan banyaknya pohon.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution dan sampel dalam penelitian ini adalah 8, dimana 4 sampel diambil pada jalan Dr. Mansyur dan 4 sampel lainnya pada jalan Jend. A.H. Nasution dimana pada masing-masing jalan pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan siang hari.

3.5. Metode Pengambilan Data

3.5.1. Data Primer

Data primer merupakan data hasil pemeriksaan kadar karbon monoksida CO dan sulfur dioksida SO 2 yang diperoleh langsung dari pengukuran yang telah dilakukan.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data BTKLPP Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Peyakit, dan pengumpulan informasi berupa data-data yang relevan dengan penelitian.

3.6. Teknik Analisa Data

3.6.1. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian dilakukan pada titik I yaitu pada jalan Dr. Mansyur depan Rumah Sakit Pendidikan USU dan titik II yaitu jalan Jend. A.H. Nasution depan STMIK Triguna Dharma dengan pertimbangan fungsi jalan Dr. Mansyur dan Universitas Sumatera Utara jalan Jend. A.H. Nasution berbeda dan pohon yang terdapat di kedua jalan tersebut juga tidak sama. Pengukuran karbon monoksida CO, sulfur dioksida SO 2 dan volume lalu lintas dilakukan pada pada pukul 08.45 dan 12.30 WIB di jalan Dr. Mansyur dan pukul 10.10 dan 11.15 WIB di jalan Jend. A.H. Nasution. Sampel karbon monoksida didapat dengan menggunakan alat CO Analyzer, sedangkan sampel sulfur dioksida SO 2 didapat dengan menggunakan teknik impinger, kemudian hasil pengukuran dianalisis di BTKLPP Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Medan.

3.6.2. Prosedur Pengukuran Karbon Monoksida CO di Udara

Prosedur pegukuran karbon monoksida di udara sebagai berikut : 1. Alat diletakkan 1,5 meter di atas jalan raya. 2. Tekan tombol ONOFF. 3. Alat distabilkan selama 2 menit. 4. Tekan tmbol DOWN, sampai keluar tanda RECOR di sudut kanan atas dari display RECORD untuk menangkap polutan karbon monoksida. 5. Atur waktu selama 1 jam untuk melakukan pengukuran karbon monoksida di udara. 6. Tekan tombol RECORD untuk pemberhentian pengukuran. 7. Data ditransfer ke computer, untuk dilakukan pembacaan hasil pengukuran.

3.6.3. Pengukuran Sulfur dioksida SO

2 di Udara 3.6.3.1. Pengambilan Contoh Uji 1. Susun peralatan pengambilan contoh uji dengan baik dan benar Universitas Sumatera Utara 2. Masukkan larutan penyerap Griess Saltzam sebanyak 10 ml ke dalam botol penyerap. Atur botol peyerap agar terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. 3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,4Lmenit , setelah stabil catat waktu laju alir F1. 4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperature dan tekanan udara. 5. Setelah 1 jam catat laju akhir dan kemudia matikan pompa penghisap. 6. Analisis yang dilakukan dilapangan segera setelah pengambilan contoh.

3.6.3.2. Metode Analisa SO

2 dengan Pararosanilin Prinsip kerja alat spektrofometer yaitu : 1. SO 2 bereaksi dengan kalium tetrachloromerkuat TCM membentuk ion dichlorosulfitmerkurat yang bereaksi dengan pararosanilin hydrocylic dalam HCL dan formaldehyde membentuk warna merah ungu. Intensitasnya apat diukur mengguanakan spktrofometer pada panjang gelmbang 575 nm. 2. Peralatan dan Bahan.

a. Peralatan - Spektrofometer

b. Bahan

- Larutan absorban SO 2 - Larutan standar SO 2 - Aquabides Universitas Sumatera Utara - Asam sulfanilat - Formaldehyde 3. Cara Pembuatan a. Larutan absorban dalam impinge hasil sampling dimaukkan dalam tabung reaksi 25 ml b. Ditambah 1 ml asam sulfanilat, ditambah 2 ml formaldehyde, dicampur, ditambah 5 ml parasonilin, dicampur, ditambah aquabides panas sampai tanda pembatas. c. Dicampur hingga homogen dan didiamkan selama 30 menit agar bereaksi dengan sempurna. d. Diambil 10 ml larutan sampel uji, masukkan ke dalam kuvet yang bersih dan dibaca dengan spektrofometer pada panjang gelombang 575 nm. e. Catat hasilnya, misalnya X. f. Dari hasil pembacaan X letakkan pada skala absorban. g. Tarik garis horizontal ke arah garis linear garis konsentrasi.

h. Tarik garis vertikal ke arah skala konsentrasi sejajar absorban.

i. Titk pertemuan pada garis konsentrasi dibaca dan dicatat. j. Setelah didapat hasil konsentrasi sampel dari pembacaan kurva, kemudian hasilnya dibaca lagi dengan mengguanakan rumus : Kadar SO 2 = YQ x T Dimana : Y = hasil pembacaan kurva standar µgNm 3 Q = volume udara terhisap litermenit T = waktu sampling menit Universitas Sumatera Utara

3.7. Defenisi Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

Penentuan Jalur Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Lalu Lintas dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Simpang Empat Waspada Medan)

19 115 45

Pertanggungjawaban Pidana Pengatur Lalu Lintas Udara Sipil Atas Kecelakaan Pesawat Terbang Dalam Perspektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbanga

1 51 81

Penerapan Model Greenberg Untuk Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Jalan Ir. Juanda Medan)

6 69 44

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 6

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 12

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara 2.1.1. Pengertian Udara - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 5 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 7

Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 15