Kadar Sulfur Dioksida SO

dengan menyumbang sebesar 63,8. Untuk transportasi darat, mobil bensin menyumbang sebesar 59, mobil diesel menyumbang sebesar 0,2, kereta api sebanyak 0,1 dan sepeda motor sebanyak 1,8 Wardhana, 2004. Gas CO terbentuk oleh pembakaran yang tidak sempurna baik oleh bahan bakar ataupun benda lainnya, namun penyumbang gas CO terbesar di udara disebabkan oleh kegiatan transportasi karena adanya sisa pembakaran bahan bakar minyak pada mesin kendaraan bermotor. Sehingga semakin banyaknya aktivitas transportasi oleh manusia maka gas CO akan semakin meningkat sehingga kualitas udara menurun. Kendaraan bermotor termasuk sebagai sumber bergerak oleh aktivitas manusia yang menghasilkan polutan di udara. Dampak negatif yang ditimbulkan gas CO terhadap kesehatan adalah berkurangnya oksigen di dalam darah karena kestabilan hemoglobin dalam darah untuk mengikat gas CO adalah 240 kali kestabilan hemoglobin terhadap gas oksigen. Paparan gas CO dalam waktu yang lama dapat menyebabkan mual, pusing dan kulit berwarna merah Wardhana, 2004. Dampak mual dan pusing sering dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan umum seperti angkot atau pada saat kondisi transportasi yang padat.

5.2. Kadar Sulfur Dioksida SO

2 di Udara Lokasi Pengambilan Sampel Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.2. kadar gas SO 2 tertinggi terdapat pada jalan Jend. A.H. Nasution pada pengukuran pertama yaitu 70,19 µgNm 3 dan kadar gas SO 2 terendah terdapat di jalan Dr. Mansyur pada pengukuran pertama dengan hasil 57,32µgNm 3 . Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, kadar gas SO 2 pada semua pengukuran masih memenuhi syarat yaitu dibawah 900µgNm 3 untuk pengukuran 1 jam. Universitas Sumatera Utara Pada jalan Dr. Mansyur kadar gas SO 2 yang didapat adalah 57,32µgNm 3 pada pengukuran pertama dan 60,78µgNm 3 pada pengukuran kedua. Pada saat pengukuran volume lalu lintas, kendaraan yang melintas dalam 1 jam didominasi oleh kendaraan bermesin bensin. Gas SO 2 yang dihasilkan oleh mobil bensin adalah 0,6 dan 0,3 dari sepeda motor Wardhana, 2004. Konsentrasi gas SO 2 lebih rendah karena pohon Mahoni Switaenia mahagoni sangat berpotensi untuk menyerap sulfur dari udara. Hasil pengukuran yang berbeda antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua disebabkan pengukuran pertama dilakukan pada pagi hari sementara pengukuran kedua dilakukan pada siang hari sehingga adanya perbedaan volume lalu lintas, suhu dan kelembaban pada kedua pengukuran. Pada jalan Jend. A.H. Nasution kadar gas SO 2 yang didapat adalah 70,19µgNm 3 pada pengukuran pertama dan 69,73µgNm 3 pada pengukuran kedua. Jalan Jend. A.H. Nasution merupakan salah satu jaringan jalan yang berfungsi sebagai jalan arteri sekunder. Pada saat pengukuran volume lalu lintas, kendaraan yang lewat tidak hanya kendaraan yang berukuran kecil, namun bus dan alat angkutan berat juga banyak melintas pada saat pengukuran. Gas SO 2 yang dihasilkan dari kendaraan bermotor bermesin diesel adalah 0,3 Wardhana, 2004. Dari beberapa komponen pencemar udara, presentase terkecil gas pencemar udara adalah gas SO x yaitu sebesar 0,88. Dari semua sumber pencemaran udara, kegiatan transportasi menghasilkan gas SO x dengan Universitas Sumatera Utara menyumbang sebesar 0,8. Untuk transportasi darat, mobil bensin menyumbang sebesar 0,6, mobil diesel menyumbang sebesar 0,3, kereta api sebanyak 0,3 dan sepeda motor sebanyak 0,3. Walaupun jumlahnya tidak banyak, namun gas SO x adalah gas yang paling diwaspadai keberadaannya karena dampak yang ditimbulkannya sangat berbahaya walaupun dalam konsentrasi yang sedikit Wardhana, 2004.Keberadaan pohon pada masing-masing jalan diharapkan dapat menyerap polutan SO 2 di udara karena setiap tanaman berpotensi untuk menyerap polutan udara. Gas SO 2 juga dapat merusak tanaman apabila konsentrasinya tinggi, hal tersebut dapat dilihat apabila ada kerusakan pada daun tanaman, namun hal tersebut juga tergantung terhadap ketahanan tanaman pada gas CO 2 . Maka keberadaan gas SO x dapat dilihat dari adanya bintik-bintik pada permukaan daun tanaman di lingkungan sekitar Dahlan, 2007. Gas SO 2 terbentuk oleh pembakaran batubara, pemisahan logam pada biji sulfida dan pembakaran bahan bakar minyak. Gas SO 2 akan tercium baunya jika konsentrasinya 0,3-1 ppm di udara. Gas SO 2 bersifat iritan, asam dan korosif. Jika terpapar kepada manusia dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan, kenaikan sekresi mucus, perih pada mata dan iritasi kulit. Dengan konsentrasi 500 ppm, gas SO 2 dapat menyebabkan kematian terhadap manusia Rahmanto, 2009.

5.3. Parameter yang Mempengaruhi Kadar Gas CO dan SO

Dokumen yang terkait

Penentuan Jalur Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Lalu Lintas dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Simpang Empat Waspada Medan)

19 115 45

Pertanggungjawaban Pidana Pengatur Lalu Lintas Udara Sipil Atas Kecelakaan Pesawat Terbang Dalam Perspektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbanga

1 51 81

Penerapan Model Greenberg Untuk Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Jalan Ir. Juanda Medan)

6 69 44

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 6

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 12

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara 2.1.1. Pengertian Udara - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 5 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 7

Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 15