Pengertian Udara Pengertian Pencemaran Udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Udara

2.1.1. Pengertian Udara

Udara merupakan campuran dari beberapa gas dengan perbandingan yang tidak tetap. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu kondisi suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara juga merupakan atmosfer yang berada di sekeliling bumi yang dibutuhkan oleh proses kehidupan di bumi. Dalam udara terdapat oksigen O 2 untuk makhluk hidup bernafas, karbondioksida CO 2 untuk proses fotosintesis oleh klorofil pada tumbuhan dan ozon O 3 yang berfungsi menahan sinar ultraviolet Wardhana, 2004. Atmosfer yang menyelimuti bumi tersusun oleh bermacam-macam gas. Komposisi atmosfer pada umumnya sebagai berikut : a. Nitrogen N 2 = 78 b. Oksigen O 2 = 21 c. Argon Ar = 0,9 d. Karbondioksida CO 2 = 0,03 Sisanya berupa gas-gas lain seperti helium He, hidrogen H 2 , xenon Xe, ozon O 3 , uap air dan partikel-partikel kecil debu atau aerosol Aldrian dkk, 2011.

2.1.2. Pengertian Pencemaran Udara

Menurut WHO 2014, pencemaran udara adalah salah satu pencemaran lingkungan yang terjadi di udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan Universitas Sumatera Utara oleh bahan kimia, agen fisik atau agen biologis yang mengubah kondisi alami dari atmosfer. Pencemaran udara diartikan sebagai masuknya zat-zat atau bahan-bahan asing di dalam udara yang menyebabkan udara tidak lagi dalam kondisi normal atau kondisi semula Wardhana, 2004. Pencemaran udara adalah bertambahnya substrat fisik atau kimia dalam jumlah tertentu ke dalam lingkungan udara yang dalam kondisi normal, sehingga dapat dideteksi manusia dapat dihitung dan diukur serta dapat memberikan dampak kepada manusia, hewan, vegetasi dan material Chamberss da Masters dalam Mukono,2006. Pencemaran udara adalah masuknya komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung akibat proses alam sehingga kualitas udara menurun sampai ke tingat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bisa berfungsi lagi sesuai peruntukannya Chandra, 2006.

2.1.3. Penyebab Pencemaran Udara

Dokumen yang terkait

Penentuan Jalur Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Lalu Lintas dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Simpang Empat Waspada Medan)

19 115 45

Pertanggungjawaban Pidana Pengatur Lalu Lintas Udara Sipil Atas Kecelakaan Pesawat Terbang Dalam Perspektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbanga

1 51 81

Penerapan Model Greenberg Untuk Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Jalan Ir. Juanda Medan)

6 69 44

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 6

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 12

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara 2.1.1. Pengertian Udara - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 5 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 7

Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 15