Sumber Pencemaran Gas SO

kesehatan dan kesejahteraan manusia, tergantung kepada konsentrasi gas, letak tempat tinggal dan tempat kerja serta kemungkinan terpapar oleh gas CO yang berpotensi menimbulkan dampak WHO, 1999.

2.3. Sulfur Dioksida SO

2

2.3.1. Sumber Pencemaran Gas SO

2 Gas SO x terdiri atas gas SO 2 dan gas SO 3 yang keduanya memiliki sifat yang berbeda. Gas SO 2 memliki bau yang tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO 3 bersifat sangat reaktif dengan uap air di udara. Kondisi tersebut membentuk asam sulfat H 2 SO 4 . Asam sulfat sangat reaktif dan dapat merusak materi seperti proses pengkaratan dan yang lainnya Wardhana, 2004. Menurut WHO 2000, pencemaran udara oleh SO x berasal dari pemakain batubara yang dgunakan pada industri, transportasi dan yang lainnya dengan penjelasan sebagai berikut : a. Pembakaran batubara, batubara alam mengandung sekitar 2-3 sulfur. Saat batubara dibakar, sulfur akan berkatan dengan oksigen membentuk SO x. b. Peleburan biji sulfida peleburan dilakukan untuk memisahkan logam dari bjih tambang. c. Pembakaran bahan bakar minyak. Sulfur dalam batubara berupa mineral besi pirits atau FeS 2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS 2 dan Cu 2 S. Dalam proes indutri besi dan baja banyak menghasilan gas SO x karena mineral-mneral logam tersebut terikat dalam sulfida. Pada proses peleburannya, Universitas Sumatera Utara sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus menghilangkan sulfur dari kandungan logam karena sulfur tidak dibutuhkan. Reaksinya adalah sebagai berikut : 2 ZnS + 3O 2  2ZnO + 2SO 2 2PbS + 3O 2  2PbO + 2SO 2 Adapun penjelasan sumber pencemar gas SO x adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Sumber Pencemaran SO x Sumber Pencemaran bagian total Transportasi 2,4 -mobil bensin 0,6 -mobil diesel 0,3 -pesawat terbang dapat diabaikan 0,0 -kereta api 0,3 -kapal laut 0,9 Pembakaran Stasioner 73,5 -batubara 60,5 -minyak distilasi -minyak residu 1,2 11,8 -gas alam dapat diabaikan 0,0 Sumber Pencemaran bagian total -kayu 0,0 Proses Industri 22,0 Pembuangan Limbah Padat 0,3 Lain-lain : 1,8 Universitas Sumatera Utara -kebakaran hutan 0,0 -pembakaran batubara sisa 1,8 Total 100 100 Sumber : Wardhana 2004

2.3.2. Pengaruh Gas SO

Dokumen yang terkait

Penentuan Jalur Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Lalu Lintas dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Simpang Empat Waspada Medan)

19 115 45

Pertanggungjawaban Pidana Pengatur Lalu Lintas Udara Sipil Atas Kecelakaan Pesawat Terbang Dalam Perspektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbanga

1 51 81

Penerapan Model Greenberg Untuk Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Jalan Ir. Juanda Medan)

6 69 44

PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 11

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 6

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 3 12

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KENDARAAN LUAR DAERAH TERHADAP BEBAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Malioboro).

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara 2.1.1. Pengertian Udara - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 5 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 7

Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

0 0 15