Analisis Daya Beda Instrumen Tes

60 Keterangan : St : Jumlah skor benar kelompok tinggi Sr : Jumlah skor benar kelompok rendah Skor maks : Skor maksimal suatu butir Skor min : Skor minimal suatu butir Kategori tingkat kesulitan menurut Arikunto 2012:225 dapat dibaca pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Kategori Indeks Tingkat Kesulitan Derajat Kesulitan Kategori 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Berdasarkan penghitungan indeks tingkat kesulitan, diperoleh hasil bahwa kedua soal memiliki derajat kesulitan yang berbeda pada setiap aspeknya. Kedua butir soal tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori sedang. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran dapat dibaca pada tabel 3.6. Kemudian, penghitungan tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Tabel 3.6. Hasil Analisis Indeks Tingkat Kesulitan ITK Kategori Tema 1 0,61 Sedang Tema 2 0,55 Sedang

3.7.2.4 Analisis Daya Beda

Menurut Arikunto 2012: 226 daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan 61 siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Untuk menganalisis daya pembeda suatu soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut. Indeks Daya Beda Nurgiyantoro 2013: 202 St : Jumlah skor benar kelompok tinggi Sr : Jumlah skor benar kelompok rendah Skor maks : Skor maksimal suatu butir Skor min : Skor minimal suatu butir Menurut Nurgiyantoro 2013: 197-8, secara teoritis besarnya indeks daya beda dapat berkisar antara -1,00 - + 1,00, namun indeks yang mendekati bilangan 0 nol atau apalagi negatif dinyatakan tidak layak. Selain itu, sebagian ahli menyatakan bahwa sebuah butir soal dapat dinyatakan layak oke jika paling tidak memiliki indeks sebesar 0,25. Rekapitulasi analisis daya beda soal dapat dibaca pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Hasil Analisis Indeks Daya Beda ITK Kategori Tema 1 0,35 Layak Tema 2 0,33 Layak Berdasarkan tabel 3.7. dapat dibaca bahwa kedua butir soal dinyatakan layak untuk digunakan. Setelah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji, tingkat kesukaran, dan uji daya beda diperoleh hasil bahwa kedua soal dapat digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu satu butir soal, sehingga dipilih 62 satu satu kedua butir soal tersebut. Soal tema 2 memiliki validitas dan reliabilitas lebih tinggi dari pada soal tema 1. Sehingga sehingga instrumen penelitian yang digunakan sebagai tes awal dan tes akhir penelitian menggunakan soal tema 2. Hasil penghitungan tingkat daya beda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisa data secara deskriptif dan statistik. Penjelasan teknik analisis antara lain sebagai berikut:

3.8.1 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan gambaran umum yang menyajikan penyebaran data hasil penelitian yang diperoleh sehingga mudah untuk dipahami. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji keefektifan penggunaan model Induktif Kata Bergambar terhadap hasil belajar materi menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan Sugiyono 2014: 6. Data kualitatif pada penelitian ini berupa hasil pengamatan pelaksanaan model Induktif Kata Bergambar dan aktivitas siswa. Data tersebut digunakan sebagai data pendukung penelitian, tetapi tidak diuji pada analisis akhir. Data yang digunakan dalam mengujian analisis