Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

18 laku yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Manusia merupakan individu yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Karakteristik setiap individu tentu akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Rentang usia siswa SD berkisar antara 6 - 12 tahun. Anak dalam rentangan usia tersebut mengalami banyak perubahan baik fisik maupun sikap yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Kurnia dkk 2007: 1-21 menganggap anak pada usia SD sebagai usia kritis dalam dorongan berprestasi. Dorongan berprestasi membentuk kebiasaan pada anak untuk mencapai sukses cenderung menetap hingga dewasa. Periode ini juga disebut usia kreatif sebagai kelanjutan dan penyempurnaan perilaku kreatif yang mulai terbentuk pada masa anak awal 2 – 6 tahun. Kecenderungan kreatif ini perlu mendapat bimbingan dan dukungan dari guru maupun orang tua sehingga bekembang menjadi tindakan kreatif yang positif dan orisinal. Selain itu, periode ini disebut juga dengan usia bermain, karena minat dan kegiatan bermain anak semakin meluas dengan lingkungan yang lebih bervariasi. Menurut Sungkono dkk 2008: 2-14 pembelajaran di SD harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD, alasannya adalah: 1 Tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD baru pada taraf operasional konkret. Artinya pada periode ini siswa akan lebih mudah belajar apabila menggunakan bahan-bahan pembelajaran yang konkrit; 2 Perkembangan proses berpikir siswa SD adalah tingkat perkembangan proses berpikir mekanis. Untuk 19 mencapai kemajuan berpikir logis siswa harus melalui proses berpikir secara mekanis terlebih dahulu, yaitu anak berpikir dengan cara mengingat dan menghafal menuju cara berpikir logis pemahaman. Oleh sebab itu bahan pembelajaran di SD harus lebih menyajikan bahan sajian yang mudah dipelajari oleh anak SD. 3 Siswa SD pada usia bermain. Artinya bahwa siswa sekolah dasar lebih tertarik kepada hal-hal yang bersifat permainan, dan sesuatu yang menyenangkan. Selanjutnya, Piaget dalam Kurnia dkk 2007: 3-6 juga membagi perkembangan berpikir manusia menjadi empat tahap yaitu: 1 Tahap sensorimotor umur 0 – 2 tahun; 2 Tahap pra-operasional umur 2 – 7 tahun; 3 Tahap operasional konkret umur 7 – 12 tahun; 4 Tahap operasional formal umur 12 – 18 tahun. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan yang diungkapkan oleh para ahli di atas, siswa yang sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas V berada dalam tahapan operasional konkret. Karakteristik siswa yang berada pada tahap operasional konkret yaitu siswa dapat mengembangkan pikiran logis. Siswa kelas V secara psikologis sudah mampu menuliskan hasil pengamatannya yang dapat dianalisis hasilnya. Ia dapat mengikuti penalaran logis, walau kadang-kadang memecahkan masalah secara trial and error. Sesuai dengan uraian para ahli yang menyatakan bahwa karakteristik siswa kelas V berada pada tahap operasional konkret, maka diperlukan pembelajaran yang sesuai. Salah satu Model pembelajaran yang dapat diterapkan guru, khususnya pada materi menulis puisi adalah menggunakan Model Induktif Kata Bergambar. Penerapan model tersebut melibatkan benda konkret berupa gambar 20 dan kumpulan kosa kata. Siswa yang sudah berpikir logis dibantu benda konkret, akan mempermudah dalam mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

2.1.5 Hakikat Pembelajaran