27 kebangsaan, tema kedaulatan rakyat, dan tema keadilan sosial Kosasih 2008:
37. Komponen kedua yaitu perasaan. Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok
permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Selanjutnya, nada dan suasana. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan
tema dan rasa. Adapun suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
Unsur ketiga adalah amanat tujuan maksud, berarti bahwa terdapat tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari
sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya. Siswanto 2008: 106 menerangkan bahwa puisi memiliki gaya bahasa
yang khas, memilih kata dengan cermat, serta memperhatikan persamaan dan keindahan bunyi. Walau ringkas, puisi mampu mengungkapkan perasaan dan
pikiran penyairnya lewat makna yang terkandung dalam kata-katanya. Selanjutnya, Kurniawan 2014: 33 menerangkan bahwa ciri-ciri puisi anak yaitu
diksi atau pilihan katanya sederhana; diksinya disusun berbait-bait; memiliki irama dalam setiap baitnya; isinya mudah dipahami; memiliki pesan dan amanat;
dan ditulis berdasarkan pengalaman yang telah dipadu dengan imajinasi dan fantasi.
2.1.10 Hakikat Pengajaran
Sugandi dkk 2007: 6 menerangkan istilah “pengajaran” merupakan kata
benda dari kata kerja “mengajar” yang artinya menimbulkan “belajar” dan itu terjemahan dari “teaching” atau diartikan juga “instruction”. Instruction adalah
28 seperangkat peristiwa event yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun pembelajaran yang bersifat internal jika siswa
melakukan “self instruction” dan di sisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal, yaitu jika
bersumber antara lain dari guru. Pada dasarnya suatu pengajaran terdiri dari dua kegiatan, yaitu belajar dan
mengajar. Belajar dan mengajar merupakan dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antar keduanya terdapat hubungan yang erat dan saling mempengaruhi.
Menurut Hamalik 2014: 45 Pengajaran adalah suatu proses penyampaian, yakni dengan jalan menuangkan ilmu pengetahuan kepada siswa. Selain itu pengajaran
juga dapat diartikan suatu proses pewarisan. Para siswa dipandang sebagai keturunan orang tua sehingga dengan sendirinya apa yang dimiliki oleh nenek
moyang pada masa lampau itu harus diturunkan kepada keturunan selanjutnya. Suprijono 2013: 12 menerangkan bahwa pengajaran merupakan transplantasi
pengetahuan, artinya dalam pengajaran guru menyampaikan pengetahuan kepada siswa dan siswa sebagai pihak penerima.
Pengajaran erat kaitannya dengan pembelajaran. Sugandi dkk 2007: 7 menjelaskan bahwa pengajaran merupakan bagian dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, guru melakukan pengajaran berupa menerangkan materi kepada siswa untuk memancing cara berpikir siswa, setelah itu siswa
sendiri yang mencari ilmu supaya lebih meresap ke dalam pikiran dan pengalaman mereka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengajaran masuk di
29 dalam proses pembelajaran. Pengajaran sendiri merupakan kegiatan guru dalam
memberikan ilmu dari berbagai sumber kepada siswa.
2.1.11 Model Pengajaran