Hakikat Pembelajaran Hakikat Bahasa

20 dan kumpulan kosa kata. Siswa yang sudah berpikir logis dibantu benda konkret, akan mempermudah dalam mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

2.1.5 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal sekolah, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu Sungkono 2008: 1-9. Selanjutnya menurut Hausstatter dan Nordkvelle 1978 dalam Huda 2013: 5 menyatakan bahwa pembelajaran merefleksikan pengetahuan konseptual yang digunakan secara luas dan memiliki banyak makna yang berbeda-beda. Trianto 2013: 17 menerangkan bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik. interaksi keduanya terjadi komunikasi transfer yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Huda 2013: 2 bahwa pembelajaran merupakan rekonstruksi dari suatu pengalaman yang berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok. Jadi, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Berdasarkan pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. 21

2.1.6 Hakikat Bahasa

Manusia merupakan makhluk yang memerlukan interaksi dengan orang lain di lingkungannya. Kegiatan interaksi yang manusia lakukan memerlukan alat, sarana atau media yang disebut dengan bahasa. Wardhaugh 1972 dalam Solchan dkk 2008: 1.3 menyatakan bahwa bahasa adalah simbol bunyi yang arbiter, yang digunakan untuk komunikasi manusia. Solchan dkk 2008: 1.20 juga menyimpulkan sendiri pengertian bahasa adalah sistem lambang yang bermakna, arbiter, konvensional, dan produktif. Lambang tersebut dipergunakan oleh setiap individu dan anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri. Santosa 2005: 1.2 menyebutkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni, sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif. Bahasa disebut juga ujaran karena media bahasa yang terpenting adalah bunyi walaupun kemudian ditemui ada juga media tulisan. Bahasa juga disebut sebagai alat komunikasi karena fungsi bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat dan bangsa dalam segala kegiatannya. Lebih lanjut, dijelaskan oleh Keraf 1986 dalam Faisal dkk 2007: 1-4 yang mengatakan bahwa bahasa meliputi dua bidang yaitu: bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi tadi. Bunyi merupakan getaran yang bersifat fisik yang merangsang alat pendengar kita. Selanjutnya, arti atau makna adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu. Untuk selanjutnya arus bunyi itu dinamakan arus- ujaran. 22 Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia dan anggota sosial untuk berkomunikasi di lingkungannya baik berupa ujaran maupun tulisan. 2.1.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Setiap manusia yang lahir dilengkapi dengan kemampuan alami yang memungkinkan menguasai bahasa. Manusia, selama proses perkembangan berbahasa membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan pengetahuan dasar yang memungkinkan untuk memperluas kemampuan berbahasanya. Menurut Santosa 2005: 5.18 pembelajaran bahasa adalah proses memberi rangsangan belajar berbahasa kepada siswa dalam upaya siswa mencapai kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa dalam arti luas adalah kemampuan mengorganisasikan pemikiran, keinginan, ide, pendapat, atau gagasan dalam bahasa lisan maupun tulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD sangat diperlukan karena menurut Tarigan dalam Rifa’i dan Anni 2011: 38 tahap perkembangan tata bahasa usia 5 – 10 tahun, anak mulai mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih rumit. Tata bahasa tersebut meliputi penggabungan kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi. Perbaikan tata bahasa yang dilakukan oleh anak-anak pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai pengecualian dari keteraturan-keteraturan tata bahasa dan fonologis dalam bahasa terkait. Oleh karena itu peran guru dalam mengajarkan bahasa Indonesia, terutama keterampilan berbahasa sangat diperlukan. Peran guru amatlah menentukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, 23 sehingga guru dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dan pembelajarannya. Begitu juga, bahasa Indonesia semestinya menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswanya. Kemenarikan itu pada akhirnya akan membawa siswa ke tingkat komunikasi yang lancar. Peran guru tersebut didasari oleh kekuatan konsep dan kekuatan dalam mengembangkan strategi pembelajarannya. Jadi pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.

2.1.8 Keterampilan Menulis Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di SD