56 masing-masing soal. Kedua soal tersebut memiliki kesetaraan ranah kognitif.
Pembeda hanya pada tema tulisan masing-masing soal. Kisi-kisi, soal uji coba dan pedoman penilaian soal terdapat pada lampiran 19-21.
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk berbagai kepentingan diantaranya untuk mengidentifikasi taraf kesukaran butir tes, daya beda butir tes,
Validitas, reliabilitas dan kesamaan rata-rata Suwarto 2013: 130. Nilai hasil uji coba dapat dibaca pada lampiran 23. Hasil dari uji coba akan dilakukan analisis,
untuk kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kebutuhan. Langkah analisis data uji coba instrumen antara lain:
3.7.2.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono 2014: 361.
Secara garis besar ada dua macam validitas yang digunakan untuk pengujian instrumen yakni Validitas Logis dan Validitas Empiris.
1 Validitas Logis; Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk
pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran, pengujian validitas ini langsung diperoleh
sesudah instrumen tersebut selesai disusun. Arikunto 2012: 81 menyebutkan ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh
sebuah instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstrak. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes menulis puisi.
Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian validitas isi Content Validity. Validitas isi menunjuk kepada suatu
57 kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran
yang dievaluasi Arikunto 2012: 81. Proses pengujian validitas logis, dapat digunakan pendapat dari ahli. Dalam hal ini, validitas instrumen
diuji oleh dua ahli, yaitu Drs. H.Y Poniyo, M. Pd. pembimbing dan Umi Nurhayati, S.Pd.SD guru kelas VA SDN 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara
dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis. Lembar uji validitas logis terdapat pada lampiran 22.
2 Validitas Empiris; Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas
empiris apabila sudah diuji dari pengalaman Arikunto 2012: 81. Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan kondisi intrumen
yang bersangkutan dengan kriteria atau sebuah ukuran. Pengujian secara empiris dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalibenda. Hasil tes uji
coba selengkapnya terdapat pada lampiran 23. Menurut Arikunto 2013: 212, untuk mengetahui validitas empiris instrumen penelitian digunakan
rumus korelasi Product moment dari Karl Pearson. Penghitungan validitas empiris ini juga dapat menggunakan rumus Bivariate pearson melalui
SPSS versi 17 untuk mempermudah proses penghitungan. Kategori validitas instrumen dari nilai r dapat dibaca pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kategori validitas butir soal
Besarnya nilai r Kategori
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi 0,60
– 0,799 Tinggi
0,40 – 0,599
Cukup 0,20
– 0,399 Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah Arikunto 2012: 89
58 Berdasarkan uji validitas butir soal uji coba, diperoleh hasil bahwa kedua
soal dinyatakan valid. Rekapitulasinya dapat dibaca pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
r
hitung
r
tabel
validitas Kategori
Tema 1 0,790
0,413 Valid
Tinggi Tema 2
0,800 0,413
Valid Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 3.2. hasil uji validitas pada soal uji coba, dapat disimpulkan bahwa kedua soal tersebut dinyatakan valid dengan kategori tinggi
dan sangat tinggi. Hasil uji validitas empiris pada soal uji coba selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 24.
3.7.2.2 Uji Reliabilitas