58 Berdasarkan uji validitas butir soal uji coba, diperoleh hasil bahwa kedua
soal dinyatakan valid. Rekapitulasinya dapat dibaca pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
r
hitung
r
tabel
validitas Kategori
Tema 1 0,790
0,413 Valid
Tinggi Tema 2
0,800 0,413
Valid Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 3.2. hasil uji validitas pada soal uji coba, dapat disimpulkan bahwa kedua soal tersebut dinyatakan valid dengan kategori tinggi
dan sangat tinggi. Hasil uji validitas empiris pada soal uji coba selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 24.
3.7.2.2 Uji Reliabilitas
Pengertian reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasil penilaian, sehingga dapat diartikan bahwa realibilitas merupakan kemampuan alat ukur
memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap. Data yang diuji reliabilitasnya merupakan data yang valid. Menurut Arikunto 2013: 221 Reliabilitas instrumen
tes bentuk uraian dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach merupakan rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang berupa rentangan antara beberapa nilai misalnya 0-10 atau yang berbentuk skala. Untuk mempermudah penghitungan reliabilitas tanpa mempengaruhi hasil
reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 17
menggunakan menu Analyze – Scale –reliability analysis.
Kategori reliabilitas instrumen sesuai dengan Arikunto 1986 dalam Iskandarwasid dan Sunendar 2011:188 terdapat pada Tabel 3.3.
59 Tabel 3.3. Kategori Reliabilitas
Besarnya nilai r Kategori
0,80 – 1,00
Tinggi 0,60
– 0,80 Cukup
0,40 – 0,60
Agak Rendah 0,20
– 0,40 Rendah
0,00 – 0,20
Sangat Rendah Berdassarkan hasil pengujian reliabilitas pada soal uji coba, butir soal
memiliki reliabilitas yang tinggi karena nilainya berada pada rentang 0,80-1,00. Hasil uji statistiknya dapat dibaca pada tabel 3.4. Hasil penghitungan reliabilitas
secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 25. Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .828
3
3.7.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Allen dan Yen 1970 dalam Suwarto 2013: 105 menyatakan bahwa tingkat kesulitan butir tes didefinisikan sebagai proporsi peserta yang menjawab
butir soal itu dengan benar. Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal uraian digunakan rumus :
Indeks Tingkat Kesulitan
Nurgiyantoro 2013: 202
60 Keterangan :
St : Jumlah skor benar kelompok tinggi
Sr : Jumlah skor benar kelompok rendah
Skor maks : Skor maksimal suatu butir
Skor min : Skor minimal suatu butir
Kategori tingkat kesulitan menurut Arikunto 2012:225 dapat dibaca pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kategori Indeks Tingkat Kesulitan
Derajat Kesulitan Kategori
0,00 – 0,30
Sukar 0,30
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Berdasarkan penghitungan indeks tingkat kesulitan, diperoleh hasil bahwa kedua soal memiliki derajat kesulitan yang berbeda pada setiap aspeknya. Kedua
butir soal tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori sedang. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran dapat dibaca pada tabel 3.6. Kemudian, penghitungan
tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Tabel 3.6. Hasil Analisis Indeks Tingkat Kesulitan
ITK Kategori
Tema 1 0,61
Sedang Tema 2
0,55 Sedang
3.7.2.4 Analisis Daya Beda