Hasil Belajar Landasan teoritis

16 tinggi, tetapi belum memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan untuk mempelajarinya, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar. Siswa harus memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan dahulu agar mampu mengusai materi belajar yang baru. Misalnya siswa yang belajar perkalian harus sudah memiliki kemampuan internal tentang penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca yang panas dan menyengat, serta suasana lingkungan bising akan mengganggu konsentrasi belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan perilaku karena hasil dari pengalaman suatu individu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar seseorang, baik secara internal maupun eksternal. Dengan mengetahui berbagai faktor tersebut, guru dapat turut mengkondisikan suasana belajar yang mendukung keberhasilan siswa.

2.1.3 Hasil Belajar

Suprijono 2013: 5 berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Sedangkan Rifa’i dan Anni 2011: 85 menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Pengertian setara dinyatakan Juliah 2004 dalam Jihad dan 17 Haris 2012: 15 bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Bloom 1956 dalam Dahar 2011:118 menyampaikan ada tiga ranah taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Kemudian, ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Selanjutnya, ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Gagne 1988 dalam Dahar 2011: 118 juga mengemukakan adanya lima kemampuan sebagai hasil-hasil belajar, yaitu : Kemampuan pertama disebut keterampilan intelektual karena keterampilan itu merupakan penampilan yang ditunjukkan oleh siswa tentang operasi intelektual yang dilakukannya. Kemampuan kedua meliputi penggunaan strategi kognitif karena siswa perlu menunjukkan penampilan yang kompleks dalam suatu situasi baru, yakni diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan serta konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Nomor tiga berhubungan dengan sikap atau mungkin sekumpulan sikap yang dapat ditunjukkan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan pembelajaran. Nomor empat pada hasil belajar Gagne ialah informasi verbal. Kemudian yang terakhir adalah keterampilan motorik yang tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca, menulis, memainkan alat musik, maupun menggunakan peralatan praktikum. Berdasarkan pengertian hasil belajar yang dikemukakan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kompetensi yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas dalam proses belajar berupa perubahan tingkah 18 laku yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar