BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 40 Semarang Jalan Suyudono nomor 30  Semarang  pada  kelas  VII  semester  genap  tahun  ajaran  20142015  dan  di
Sungai Kaligarang kawasan Pleret Lemah Gempal Semarang segmen 7 dan jalan sekitarnya.  Peta  segmentasi  sungai  di  DAS  Garang  tersaji  pada  Gambar  3.1.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015.
3.2 Populasi dan Sampel penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII semester genap SMP  Negeri  40  Semarang  tahun  ajaran  20142015.  Sampel  dalam  penelitian  ini
diambil  dengan  menggunakan  teknik  convenience  sampling,  yaitu  penentuan sampelnya  ditentukan  secara  sederhana  karena  peneliti  tidak  mempunyai
kewenangan  untuk  menentukan  sampel.  Pengambilan  sampel  ditentukan  oleh guru,  Sampel  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  tiga  kelas  yaitu  kelas  VIIF,  VIIG,
dan VIIH. Kondisi akademik sampel berdasarkan keterangan yang diberikan oleh guru berbeda. Urutan tingkat kemampuan akademik kelas yang dijadikan sampel
menurut  guru  adalah  kelas  VIIG,  VIIH,  dan  VIIF.  Kelas  VIIF  memiliki kemampuan  akademik  lebih  rendah  dibanding  kelas  VIIG  dan  VIIH,  sedangkan
kelas  VIIG  memiliki  kemampuan  akademik  lebih  tinggi  dibanding  kelas  yang lain.
18
Sumber : diadopsi dari Per. Gub. No. 158 tahun 2010 Gambar 3.1. Peta lokasi penelitian di Sungai Kaligarang
LEGENDA Segmen 1
Segmen 5 Segmen 2
Segmen 6 Segmen 3
Segmen 7 Segmen 4
Lokasi penelitian
lokasi segmen 7
3.3 Rancangan penelitian
Desain  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Pre Experimental  Design  menggunakan  The  One-Shot  Case  Study  Sugiyono  2012,
dengan pola penelitian seperti Gambar 3.1.
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian The One-Shot Case Study Keterangan:
X = Treatment atau perlakuan
O = Hasil Observasi setelah Treatment
Alasan  menggunakan  metode  The  One-Shot  Case  Study  adalah  metode ini dapat disimpulkan dengan standar  yang diinginkan misalnya membandingkan
dengan nilai  KKM. Penelitian ini bertujuan  menguji efektivitas metode  field  trip
terhadap hasil belajar siswa. Metode ini dikatakan efektif apabila ≥ 75  siswa mencapai KKM yaitu ≥ 75 pada ranah kognitif dan memperoleh nilai ≥ 75 pada
ranah psikomotorik ketrampilan dan afektif sikap. Kelemahan  desain  The  One-Shot  Case  Study  dapat  dikurangi  dengan
melakukan  treatment  pada  lebih  dari  satu  kelaskelompok,  kemudian  dihitung rata-rata hasil observasinya atau dilihat keajegannya.
3.4 Variabel penelitian