Metode field trip TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode field trip

Metode field trip merupakan metode belajar yang digunakan dengan membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata Haryono 2013. Field trip disini bukan sekedar rekreasi, tetapi kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar Majid 2014. Cara belajar eksploratif di luar kelas dengan mempelajari suatu fenomena nyata dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang suatu konsep dan meningkatkan daya tahan pemahaman tersebut informasi dalam pikiran siswa Muslich 2009. Menurut Patrick 2010, field trip atau field work juga diartikan sebagai kegiatan yang dikerjakan guru dan siswa pada aspek tertentu terutama biologi supaya memberikan kesempatan memperoleh pengetahuan. Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar akan lebih bermakna, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya Roestiyah 2001. Pada kegiatan field trip diharapkan siswa mendapat pengetahuan yang mendukung dan melengkapi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas serta memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang diamati. Metode field trip berfungsi memberikan variasi belajar kepada siswa, sehingga pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan. Menurut Myers Linda 2012, field trip dapat memberikan pengalaman baru yang berhubungan 9 dengan konsep dan topik yang sedang didskusikan serta memberikan pengalaman unik yang tidak didapatkan dalam kelas. Peningkatan hasil belajar melalui metode field trip tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek psikomotorik dan afektif. Hasil penelitian Patrick 2010 menunjukkan bahwa kegiatan field trip berpengaruh positif terhadap aspek kognitif, psikomorik dan afektif siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil tes siswa yang melakukan kegiatan field trip lebih baik dikarenakan apa yang telah siswa temukan di lapangan mungkin mempengaruhi pemahamannya tentang konsep yang diajarkan di kelas. Field trip telah menghasilkan tanggapan yang menunjukkan bahwa terdapat peingkatan kerja sama antarsiswa, meningkatkan hubungan dengan guru, meningkatkan pengetahuan dan dasar ketrampilan, dan pelajar yang sering menunjukkan perilaku menantang telah meningkatkan perhatian dan partisipasi kembali di kelas Patrick 2010. Hasil penelitian Sahulekha 2013 menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menerapkan metode field trip dibandingkan kelas yang menerapkan metode konvensional. Metode field trip dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa Pradyani et al. 2014. Pada penelitian ini dikatakan bahwa keberhasilan pembelajaran melalui metode field trip terjadi karena siswa memperdalam pembelajarannya dengan melihat kenyataan. Pada penelitian Ratnasari 2014, menunjukkan bahwa nilai ketrampilan dan konsep pada siswa yang melakukan kegiatan field trip lebih baik dikarenakan siswa melakukan pengamatan langsung ke lokasi sehingga siswa mengamati langung keadaan yang ada di lokasi pengamatan. Hasil penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa metode field trip dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran melalui field trip terjadi karena metode field trip memiliki beberapa keunggulan antara lain: siswa memperdalam pembelajarannya dengan melihat kenyataan, siswa memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, dan siswa dapat melihat, mendengar, meneliti, dan mencoba apa yang dilihadapinya Pradyani et al. 2014, Ratnasari 2014. Pelaksanaan kegiatan field trip menurut Majid 2014 dapat dilaksanakan melalui tiga langkah yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, dan 3 tindak lanjut. Sedangkan, menurut Myers Linda 2012 kegiatan field trip dilakukan melalui tiga tahap yaitu: pre trip, trip, dan post trip. Melalui kegiatan field trip diharapkan siswa mendapatkan pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya; melihat, mendengar menghayati, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya agar nantinya dapat mengambil kesimpulan Roestiyah 2001.

2.2 Hasil belajar