1.2 Rumusan masalah
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas metode field trip di Sungai Kaligarang Semarang terhadap hasil belajar siswa
m ateri pengelolaan lingkungan?”
1.3
Penegasan istilah
1.3.1 Metode field trip
Metode field trip merupakan metode belajar yang digunakan dengan membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari yang terdapat di luar
kelas atau lingkungan kehidupan nyata Haryono 2013. Field trip disini bukan sekedar rekreasi, tetapi kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar Majid
2014.
Metode field trip dalam penelitian ini adalah siswa melakukan kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar dan tidak mengambil tempat yang jauh dari
sekolah yaitu di Sungai Kaligarang Semarang. Kegiatan field trip dalam penelitian ini adalah mempelajari materi pengelolaan lingkungan kaitannya dengan
pencemaran dan kerusakan lingkungan di Sungai Kaligarang Semarang. Kegiatan field trip akan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut.
Pada kegiatan pelaksanaan siswa akan diberikan panduan dalam melakukan kegiatan field trip. Pada kegiatan field trip siswa akan melakukan kegiatan
pengamatan menggunakan LKS yang disediakan. Tindak lanjut dari kegiatan ini
adalah siswa membuat laporan kemudian dipresentasikan dan didiskusikan di kelas.
1.3.2 Hasil belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai ulangan harian
maupun nilai postes, LDS serta LKS. Hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari observasi dengan bantuan lembar observasi terhadap siswa selama
proses pembelajaran field trip. Ranah afektif yang dinilai adalah aspek sikap siswa selama kegiatan field
trip yang dinilai menggunakan rating scaleskala rentang 1-4. Ada 10 aspek sikap yang diamati yaitu 1 berani berpendapat, 2 sopan santun, 3 kerjasama dalam
kelompok, 4 toleransi dengan menghargai pendapat teman, 5 melakukan pengamatan sesuai petunjuk, 6 sungguh-sungguh dalam pengamatan, 7 peduli
lingkungan,8 melaporkan data sesuai pengamatan, 910 antusiasme dalam melaksanakan field trip.
Ranah psikomotorik yang dinilai adalah ketrampilan siswa dalam melakukan pengamatan selama kegiatan field trip. Ada 7 aspek yang dinilai untuk
menentukan nilai psikomotorik siswa yaitu 4 aspek ketrampilan pengamatan menyiapkan alat dan bahan, melakukan tahapan pengamatan, menulis hasil
pengamatan, membereskan alat dan bahan dan 3 aspek ketrampilan presentasi konsep materi presentasi, kelancaran dalam presentasi, menjawab pertanyaan
yang diajukan.
1.3.3 Sungai Kaligarang Semarang