Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alur adalah suatu rangkaian peristiwa  yang  tersusun  atas  tahapan-tahapan  peristiwa  sehingga  membentuk
keseluruhan  cerita  yang  padu,  bulat,  utuh,  dan  runtut  yang  telah  diperhitungkan pengarang.  Ada  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menyusun  alur,  di
antaranya  adalah  kemasukakalan  plausibility,  kejutan  surprise,  memunculkan tegangan suspense, dan keutuhan unity.
2.2.2.3.3 Tokoh dan Penokohan
Karakter tokoh  dapat  didefinisikan melalui gambaran tingkah laku dan ucapan-ucapan tokohnya. Selain itu, karakter tokoh juga dapat  didefinisikan dari
interaksi  tokoh  dengan  tokoh  lain.  Harianto  1995:54  mengatakan  bahwa  tokoh artinya  rupa  wujud  atau  keadaan,  bentuk  dan  sifatnya,  macam  dalam  arti
jenis,  sifat  dan  keadaan  badan  perawakan,  orang  yang  terkemuka  atau kenamaan.  Tokoh  cerpen  hadir  sebagai  seorang  yang  dikisahkan  perjalanan
hidupnya  dalam  cerita  fiksi  lewat  alur  baik  sebagai  pelaku  dalam  berbagai peristiwa yang diceritakan.
Nuryatin  2010:7  juga  menjelaskan  bahwa  tokoh  cerita  atau  character adalah  pelaku  yang  dikisahkan  perjalanan  hidupnya  dalam  cerita  fiksi  lewat  alur
baik sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristiwa yang diceritakan. Dalam cerpen, tokoh cerpen tidak harus berwujud manusia melainkan juga dapat berupa
binatang  atau  suatu  objek  yang  lain  yang  biasanya  merupakan  bentuk personifikasi manusia.
Suharianto  2005:20-21  yang  mengatakan  bahwa  penokohan  ialah pelukisan  mengenai  tokoh  cerita,  baik  keadaan  lahirnya  maupun  batinnya  yang
dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dan sebagainya. Ada melukiskan tokoh ceritanya, yaitu dengan cara langsung dan cara
tidak langsung. Disebut  langsung apabila pengarang langsung menguraikan atau, menggambarkan  keadaan  tokoh,  sebaliknya  apabila  pengarang  secara  tersamar,
dalam  memberitahukan    ujud  atau  keadaan  tokoh  ceritanya,  maka  dikatakan pelukisan tokohnya sebagai tak langsung.
Kosasih 2012: 36-37 juga menambhakan bahwa penokohan merupakan cara  pengarang  menggambarkan  dan  mengembangkan  karakter  tokoh-tokoh
dalam  cerita.  Teknik-teknik  penggambaran  karakteristik  tokoh  meliputi  teknik analitik  atau  penggambaran  langsung,  penggambaran  fisik  dan  perilaku  tokoh,
penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, penggambaran tata kebahasaan tokoh dan pengungkapan jalan pikiran tokoh.
Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  tokoh  adalah individu  rekaan pengarang  yang bersifat  fiktif  yang mengemban peristiwa dalam
cerita. Sehubungan dengan hal itu, dalam menulis cerita pendek tokoh merupakan unsur  yang  penting  karena  tanpa  adanya  tokoh  tidak  akan  terjalin  sebuah  cerita.
Sedangkan  penokohan  dapat  disimpulkan  sebagai  gambaran  yang  jelas  tentang seseorang  yang  berperan  dalam  sebuah  cerita,  peran  seseorang  tersebut  dapat
berupa  keadaan  lahiriah  atau  batiniah.  Penokohan  tersebut  berfungsi  sebagai penghidup tokoh dalam cerita.
2.2.2.3.4 Latar atau Setting