2.2.2.3.6 Sudut Pandang Point of View
Aminudin 2009:90 berpendapat bahwa sudut pandang atau titik pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang
dipaparkannya. Menurut Suharianto 2005:25 untuk menampilkan cerita mengenai
perikehidupan tokoh tersebut pengarang akan menentukan “siapa” orangnya dan akan “berkedudukan” sebagai apa pengarang dalam cerita tersebut. Siapa yang
bercerita itulah yang disebut pusat pengisahan atau sering disebut dengan istilah point of view. Selanjutnya Sayuti 2000:157 berpendapat bahwa sudut pandang
pada dasarnya adalah visi pengarang, dalam arti bahwa ia merupakan sudut pandangan yang diambil oleh pengarang untuk melihat peristiwa dan kejadian
dalam cerita. Sudut pandang atau pusat pengisahan point of view dipergunakan oleh pengarang untuk menentukan arah pandangan pengarang terhadap peristiwa-
peristiwa di dalam cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang utuh. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sudut pandang merupakan cara
pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang disajikannya. Dalam menentukan sudut pandang penulis harus memperhatikan isi dan jalan cerita yang
akan ditulis, manakah sudut pandang yang sesuai dan paling dapat menghidupkan cerita.
2.2.2.3.7 Amanat
Nurgiyantoro 2010:321 berpendapat bahwa amanat dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan,
pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin
disampaikan kepada pembaca. Nuryatin 2010:5 juga mengemukakan bahwa manat dapat
disampaikan oleh pengarang melalui dua cara, secara tersurat dan tersirat. Secara tersurat maksudnya pesan yang ingin disampaikan ditulis secara langsung di
dalam cerita, biasanya di akhir cerita. Selanjutnya secara tersirat maksudnya pesan tidak ditulis secara langsung di dalam cerita melainkan melalui unsur-unsurnya.
Pembaca dapat menyimpulkan sendiri pesan yang terkandung di dalamnya Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa amanat adalah pesan
atau nilai-nilai kebenaran yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karya sastranya.
2.2.2.4 Tahapan Menyusun Teks Cerita Pendek