Tema Alur atau Plot

terbentuk sangat menentukan keindahan dan keberhasilan cerpen sebagai suatu karya sastra. Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur pembangun cerpen.

2.2.2.3.1 Tema

Tema sering disebut juga dengan dasar cerita, yaitu pokok permasalahan yang mendominasi karya sastra. Tema adalah permasalahan yang merupakan titik tolak pengarang dalm menyusun cerita atau karya sastra tersebut sekaligus merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan oleh pengarang dengan karyanya itu Suharianto 2005:17. Selanjutnya Kosasih 2012:40-41 menjelaskan bahwa tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tema merupakan pokok permasalahan yang ada di dalam sebuah cerita. Dari sebuah tema, cerita dibentuk dan disajikan. Oleh karena itu, tema memegang peranan penting dari sebuah cerita. Banyak tema yang dapat dijadikan sebagai pokok cerita, seperti masalah sosial, kemanusiaan, percintaan, dan sebagainya.

2.2.2.3.2 Alur atau Plot

Menurut Suharianto 2005:98, alur yakni cara pengarang menjalin kejadian-kejadian secara berurutan dengan memperhatikan hukum sebab-akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Lebih jelas lagi, Suharianto pada bagian lain juga menyatakan bahwa alur dalam sebuah cerita dibagi menjadi lima bagian yaitu: 1 pemaparan atau pendahuluan, yaitu pengarang mulai menggambarkan keadaan yang merupakan awal cerita, 2 penggawatan, yaitu menggambarkan tokoh-tokoh yang mulai bergerak, 3 penanjakan, yaitu menggambarkan konflik yang mulai memuncak, 4 puncak atau klimaks, yaitu dimana peristiwa telah mencapai puncaknya, 5 peleraian, yaitu pemecahan dari semua peristiwa yang telah terjadi mulai ditampakkan. Adapun Kosasih 2012: 34-35 berpendapat bahwa alur plot merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Secara umum, alur terbagi ke dalam bagian-bagian berikut: a pengenalan situasi cerita exposition, bagian ini pengarang memperkenalkan tokoh serta hubungan antartokoh dan menata adegan-adegan cerita, b pengungkapan peristiwa complication, bagian ini menampilkan awal permasalahan atau asal mula permasalahan yang dihadapi tokohnya, c menuju pada adanya konflik rising action, adanya peningkatan permasalahan atau kesukaran dari tokoh, d puncak konflik turning point atau disebut dengan klimaks yaitu puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh, pada bagian ini akan diperlihatkan apakah tokoh berhasil memecahkan masalahnya atau gagal, e penyelesaian ending, berisi penjelasan tentang keadaan yang dialami tokohnya setelah melewati peristiwa puncak tersebut. Namun ada pula cerpen yang ceritanya itu dibiarkan menggantung tanpa adanya penyelesaian, dengan begitu penyelesaian cerita diserahkan pada daya imajinasi pembaca. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alur adalah suatu rangkaian peristiwa yang tersusun atas tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk keseluruhan cerita yang padu, bulat, utuh, dan runtut yang telah diperhitungkan pengarang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alur, di antaranya adalah kemasukakalan plausibility, kejutan surprise, memunculkan tegangan suspense, dan keutuhan unity.

2.2.2.3.3 Tokoh dan Penokohan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII AISYAH SMPIT BINA AMAL GUNUNGPATI SEMARAN

0 14 301

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERTANYAAN TERBIMBING MELALUI MEDIA FILM PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KANDEMAN KABUPATEN BATANG

0 14 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DAN TEKNIK MENERUSKAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 WONOSOBO

1 33 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SUKOREJO

2 33 239

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BERMUATAN BUDAYA MELALUI DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PUZZLE PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 18 SEMARANG

15 143 219

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TERTULIS TEKS EKSPLANASI SOSIOKULTURAL BERMUATAN PENDIDIKAN MORAL DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC METODE SQ4R PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 5 SEMARANG

3 66 349

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE MIND MAP (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VII C SMP N I GABUS KAB

3 33 223

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN TEKNIK SIMULASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG

8 197 321

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK PADA SISWA KELAS X D SMA NEGERI 1 PIYUNGAN.

0 1 183