periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal kembali, maka akan semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang
kembali dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono, 1999.
3.5 Analisis Sensitivitas
Analisis senstivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan proyek yang telah dilakukan, tujuannya yaitu untuk melihat pengaruh yang
akan terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik perhatian pada masalah utama proyek yaitu proyek selalu
menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan Gittinger, 1986.
Pada proyek di bidang pertanian terdapat empat masalah utama yang mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu:
a. Perubahan harga jual
b. Keterlambatan pelaksanaan proyek
c. Kenaikan biaya
d. Perubahan volume produksi
3.6 Kerangka Pemikiran Operasional
Pangan merupakan kebutuhan pokok setiap individu yang harus dipenuhi. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat diduga akan
turut memicu peningkatan di sisi konsumsi masyarakat khususnya konsumsi
protein. Peningkatan konsumsi ini menimbulkan daya tarik sekaligus peluang bagi pengusaha untuk turut berinvestasi dalam industri pangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu proyek dari usaha makanan olahan dari ikan bandeng berupa bandeng isi. Analisis
kelayakan dilakukan dengan menganalisis aspek-aspek yang menjadi kriteria kelayakan suatu investasi, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek bahan baku
aspek manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial. Analisis Finansial mancakup kajian mengenai NPV, IRR, Net BC Rasio, Payback Period, dan
sensitivitas usaha bandeng isi tersebut. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai pelaksanaan usaha kepada pengusaha
makanan olahan berupa bandeng isi. Adapun kerangka operasional penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
Perlu dilakukan perhitungan ulang untuk mengetahui
besaran ekspansi yang layak Baik untuk dilakukan
ekspansi karena dapat memberikan keuntungan
bagi yang berinvestasi Ekspansi Usaha BANISI Skenario I,
Skenario II, dan Skenario III
Analisis Finansial - NPV
- Net BC - IRR
- PBP
Tidak Layak Layak
Bandeng merupakan salah satu komoditas perikanan yang berprotein
cukup tinggi Meningkatnya kebutuhan
protein yang disebabkan oleh semakin bertambahnya
jumlah penduduk Produk perikanan sebagai
alternatif sumber protein
Analisis Sensitivitas Analisis Non Finansial Aspek Teknis, Pasar,
Bahan Baku, Hukum, Sosial Ekonomi, dan Manajemen
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di BANISI yang terletak di daerah Bandung, Jawa Barat. Pemilihan Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
purposive mengingat BANISI adalah salah satu pelaku usaha baru dalam industri makanan olahan ikan bandeng. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Maret-Mei 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara, pemberian kuesioner
maupun observasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil laporan perusahaan, artikel, studi serta data lembaga yang terkait
penelitian ini.
4.3 Metode Analisis Data
Data dan informasi kuantitatif yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel yang kemudian disajikan dalam
bentuk tabulasi yang bertujuan untuk mengklasifikasikan serta memudahkan dalam menganalisis data. Data yang bersifat kuantitatif antara lain data biaya
baik biaya investasi, maupun biaya operasional serta data penerimaan sebagai hasil dari penjualan produk BANISI. Untuk data yang bersifat kualitatif
seperti analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek bahan baku, aspek