IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di BANISI yang terletak di daerah Bandung, Jawa Barat. Pemilihan Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
purposive mengingat BANISI adalah salah satu pelaku usaha baru dalam industri makanan olahan ikan bandeng. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Maret-Mei 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara, pemberian kuesioner
maupun observasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil laporan perusahaan, artikel, studi serta data lembaga yang terkait
penelitian ini.
4.3 Metode Analisis Data
Data dan informasi kuantitatif yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel yang kemudian disajikan dalam
bentuk tabulasi yang bertujuan untuk mengklasifikasikan serta memudahkan dalam menganalisis data. Data yang bersifat kuantitatif antara lain data biaya
baik biaya investasi, maupun biaya operasional serta data penerimaan sebagai hasil dari penjualan produk BANISI. Untuk data yang bersifat kualitatif
seperti analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek bahan baku, aspek
manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif.
4.4 Analisis Kelayakan Investasi
Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria kelayakan investasi. Untuk mengetahui kelayakan BANISI akan dilihat
melalui kriteria kelayakan investasi. Adapun kriteria kelayakan investasi yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis kelayakan bahan baku,
Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit and Cost
Ratio Net BC dan Payback Period PBP.
4.4.1 Analisis Kelayakan Bahan Baku
Analisis mengenai sumber bahan baku merupakan aspek yang tidak terlepas dari aspek teknis suatu usaha. Analisis ini penting untuk dikaji secara
mendalam terkait dengan penggunaan bahan baku dalam pengolahan suatu produk.
Menurut Wibisono 1997 faktor – faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku, yaitu :
1. Perencanaan volume produksi 2. Sifat musiman
3. Perilaku pemasok 4. Fluktuasi harga bahan baku
5. Keterbatasan dana dan tempat penyimpanan 6. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang
7. Resiko kerusakan dan penurunan kualitas bahan baku.
Menurut Umar 2003 hal-hal pokok yang perlu dikaji dalam aspek ini antara lain :
1. Penentuan jumlah order 2. Penentuan jumlah bahan baku sebagai persediaan
3. Menentukan bagaimana dan kapan bahan baku akan dibeli
4.4.2 Net Present Value NPV
Net Present Value NPV suatu proyek adalah selisih antara nilai
sekarang present value dari manfaat terhadap arus biaya. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi.
Dalam menghitung NPV dibutuhkan informasi mengenai tingkat suku bunga yang relevan. Rumus perhitungan NPV menurut Husnan 2000 adalah
sebagai berikut:
NPV =
= −
+
n t
t t
t
i C
B 1
Keterangan: B
t
= manfaat yang diperoleh setiap tahun C
t
= biaya yang dikeluarkan setiap tahun n = jumlah tahun
i = tingkat bunga diskonto Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu:
a. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi
normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung maupun rugi.
b. NPV 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan.
c. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan
sebaiknya tidak dilaksanakan.
4.4.3 Net Benefit and Cost Ratio Net BC Rasio
Net Benefit dan Cost Ratio Net BC Rasio merupakan angka
perbandingan antar jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Adapun rumus perhitungan Net BC yaitu
Husnan, 2000:
Net BC =
= =
− −
− −
n t
t t
t n
t t
t t
i C
B i
C B
1 1
Dimana −
−
t t
t t
C B
C B
Keterangan: B
t
= manfaat yang diperoleh setiap tahun C
t
= biaya yang dikeluarkan setiap tahun n = jumlah tahun
i = tingkat bunga diskonto Kriteria investasi berdasarkan Net BC rasio adalah:
a. Net BC = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi b. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut menguntungkan
c. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut merugikan
4.4.4 Internal Rate Return IRR
IRR yaitu tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila
memiliki nilai IRR lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku, demikian juga sebaliknya investasi akan dianggap tidak layak apabila nilai
IRR lebih kecil daripada tingkat suku bunga yang berlaku. Rumus IRR menurut Husnan 2000 yaitu:
IRR =
i i
NPV NPV
NPV i
− −
+
Keterangan: i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif
i’ = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV = NPV yang bernilai positif
NPV’ = NPV yang bernilai negatif
4.4.5 Tingkat Pengembalian Investasi Payback Period
Payback Period digunakan untuk melihat jangka waktu pengembalian
suatu investasi yang dikeluarkan melalui pendapatan bersih tambahan yang diperoleh dari usaha BANISI. Semakin kecil Payback Period menunjukkan
semakin cepat jangka waktu pengembalian suatu investasi dan semakin kecil resiko yang dihadapi oleh investor. Rumus untuk menghitung Payback Period
yaitu Husnan, 2000:
Payback Period =
b
A I
Keterangan: I = Besarnya investasi yang dibutuhkan
A
b
= Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya
4.5 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah dari hasil suatu analisis. Tujuan analisis sensitivitas
adalah untuk melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi, apakah ada perubahan dan apabila terjadi kesalahan atau
adanya perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis ini perlu dilakukan karena dalam berinvestasi perhitungan didasarkan pada proyek-
proyek yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang Gittinger, 1986.
Menurut Gittinger 1986 suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti switching value. Pada analisis sensitivitas secara langsung
memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut dapat dilakukan perubahan terhadap masalah yang dianggap penting pada analisis proyek dan kemudian
dapat menentukan pengaruh perubahan tersebut terhadap daya tarik proyek. Dalam penelitian ini, analisis kepekaan digunakan apabila terjadi
perubahan pada kenaikan harga input atau bahan baku, penurunan volume produksi dan penurunan harga jual output.
4.6 Asumsi Dasar yang Digunakan