hatchery tersebut tidak berbeda dengan kualitas nener alam Ahmad et al.
1999. Warna nener hatchery dapat diatur sesuai keinginan konsumen. Nener
yang banyak terserang mata perak sebaiknya tidak dipilih. Mata perak terlihat jelas jika nener ditempatkan pada ruang gelap dan diaerasi, sehingga
tampak gerakan bercak keperakan.
2.2 Lembaga dan Saluran Tataniaga Ikan Bandeng
Lembaga tataniaga adalah badan-badan yang menyelengarakan kegiatan atau fungsi tataniaga dengan mana barang-barang bergerak dari pihak
produsen sampai pihak konsumen. Lembaga yang termasuk di dalamnya antara lain produsen, pedagang perantara dan lemabag pemberi jasa
Hanafiah, 1983. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan
barang konsumsi.Sebagai bahan mentah hasil perikanan akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi. Sedangkan
sebagai barang konsumsi hasil perikanan akan dibeli oleh konsumen akhir untuk keperluan konsumsi.
Panjang pendeknya suatu saluran tataniaga yang dilalui oleh hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain Hanafiah, 1983 :
a. Jarak antara produsen dan konsumen. Makin jauh jarak antara produsen
dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk.
b. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat atau mudah rusak
harus segera diterima konsumen, dan dengan demikian menghendaki saluran yang pendek dan cepat.
c. Skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil
kehadiran pedagang perantara sangat diharapkan dengan demikian saluran yang akan dilalui produk akan semakin panjang.
d. Posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat
cenderung memperpendek saluran tataniaga. Saluran dan lembaga tataniaga untuk ikan bandeng tidak jauh berbeda
dengan yang dialami produk perikanan pada umumnya. Lembaga yang umumnya dijadikan sebagai tempat menyalurkan produksi ikan bandeng ,
yaitu pasar umum, tempat pelelangan ikan TPI, pasar swalayan, pasar khusus dan pasar ekspor. Sedangkan untuk saluran tataniaga biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen agar setiap hasil panen yang dihasilkan tidak sampai mengalami pembususkan, karena hasil perairan
sangat cepat mengalami penurunan kualitas Ghufran, 1997.
2.3 Produk Olahan Bandeng