organisasi, deskripsi jabatan, personil kunci, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
4. Aspek Hukum
Terdiri dari bentuk usaha yang akan digunakan, jaminan-jaminan yang dapat diberikan apabila hendak meminjam dana, serta akta, sertifikat
dan izin yang diperlukan dalam menjalankan usaha. 5.
Aspek Sosial Lingkungan Terdiri dari pengaruh proyek terhadap penghasilan negara, pengaruhnya
terhadap devisa negara, peluang kerja, dan pengembangan wilayah dimana proyek dilaksanakan.
6. Aspek Finansial
Pengaruh finansial terhadap proyek. Tujuan dilakukan analisis proyek adalah 1 untuk mengetahui tingkat
keuntungan yang dicapai melalui investasi dalam suatu proyek, 2 menghindari pemborosan sumber-sumber, yaitu dengan menghindari
pelaksanaan proyek yang tidak menguntungkan, 3 mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat
memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan, dan 4 menentukan prioritas investasi Gray, et al, 1992.
3.2 Teori Biaya dan Manfaat
Dalam menganalisa suatu proyek tujuan analisa harus disertai dengan definisi biaya dan manfaat. Biaya diartikan sebagai salah satu yang
mengurangi suatu tujuan, sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang
membantu terlaksananya suatu tujuan Gittinger, 1986. Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran atau korbanan yang dapat menimbulkan
pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya
bersifat jangka panjang, seperti tanah , bangunan, pabrik, dan mesin. 2.
Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja. 3.
Biaya lainnya, seperti pajak, bunga, dan pinjaman. Manfaat dapat diartikan sebagai suatu yang dapat menimbulkan
kontribusi terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi : 1.
Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan dirasakan sebagai akibat dari investasi seperti peningkatan pendapatan
dan kesempatan kerja. 2.
Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama
proyek, seperti rekreasi. Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan
suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai
manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul
dari investasi dengan adanya proyek Gittinger, 1986.
3.3 Analisis Kelayakan Investasi
Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur manfaat suatu
proyek dapat digunakan dua cara. Yang pertama dengan menggunakan perhitungan berdiskonto, yaitu suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat
yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang dan yang kedua menggunakan perhitungan tidak
berdiskonto. Perbedaan dua cara ini terletak pada konsep Time Value of Money
yang digunakan pada model perhitungan berdiskonto. Model perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum dibandingkan
perhitungan berdiskonto yaitu ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima Gittinger,
1986. Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang
present value adalah ebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang future value yang disebabkan dua hal, yaitu: 1 time preference
sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi dibandingkan jumlah yang sama yang tersedia di masa yang akan datang, 2
Produktifitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki saat ini memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang melalui
kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan Kadariah et al., 2001.
Kedua unsur tersebut berhubungan secara timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga,
sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu
yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses “discounting” Kadariah et al.,2001.
3.4 Analisis Finansial