terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata tersebut adalah GDP per kapita negara tujuan, populasi
negara tujuan, jarak antar negara Indonesia sebagai pengekspor dengan negara tujuan ekspor dan harga kertas Indonesia di negara tujuan. Sedangkan variabel
yang tidak berpengaruh nyata adalah nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika dan tuduhan dumping terhadap produk kertas
Indonesia. Analisis pengaruh variabel bebas pada hasil regresi gravity model faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan kertas Indonesia,
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendapata Per Kapita Negara Tujuan Y
j
Pendapatan per kapita atau GDP per kapita menunjukkan keadaan perekonomian suatu negara. Ukuran perekonomian suatu negara importir akan
menentukan jumlah komoditi ekspor yang dapat diperdagangkan oleh negara eksportir. Koefisien variabel GDP per kapita negara tujuan diharapkan
memberikan pengaruh positif dan nyata terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia di negara tujuan tersebut. Jika terjadi peningkatan pendapatan per
kapita di negara tujuan, maka jumlah produk kertas yang diperdagangkan ke negara tujuan ekspor akan meningkat pula, cateris paribus.
Hasil analisis regresi menunjukkan koefisien variabel GDP per kapita negara tujuan memberikan pengaruh positif dan nyata terhadap aliran
perdagangan kertas Indonesia ke negara tujuan. Hal ini berarti sesuai dengan hipotesis. Nilai koefisien variabel GDP per kapita sebesar 0,7268 berarti jika
terjadi peningkatan GDP per kapita sebesar satu persen, maka aliran perdagangan kertas Indonesia ke negara tujuan akan meningkat sebesar 0,7268
persen, cateris paribus. Variabel GDP per kapita memberikan pengaruh yang nyata terhadap
aliran perdagangan kertas Indonesia. Hal ini berarti variabel tersebut menjadi
pertimbangan bagi negara pengimpor untuk mengimpor kertas Indonesia. Jika dilihat dari volume ekspor kertas Indonesia ke negara tujuan ekspor, diketahui
bahwa volume ekspor tertinggi adalah ke negara China dengan pendapatan perkapita sebesar US 7600. Pendapatan per kapita negara tersebut jauh lebih
kecil dibandingkan dengan negara Uni Emirat Arab yang merupakan negara dengan pendapatan per kapita terbesar, yaitu US 49.700. Hal ini menunjukkan
bahwa pendapatan per kapita bukan satu-satunya faktor utama yang mempengaruhi aliran perdagangan kertas Indonesia.
2. Populasi Negara Tujuan N
j
Peningkatan populasi akan menjadi suatu indikasi bagi perkembangan ekspor kertas Indoenesia. Berdasarkan hipotesis, koefisien variabel populasi
negara tujuan diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia di negara tujuan. Jika populasi negara tujuan
bertambah, maka permintaan produk kertas tersebut akan meningkat. Nilai koefisien variabel populasi negara tujuan dalam regresi memberikan
pengaruh positif dan nyata pada taraf lima persen terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. Hal ini berarti sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai
tersebut sebesar 0,38753, artinya jika terjadi pertambahan populasi sebesar satu persen maka akan menyebabkan peningkatan aliran perdagangan kertas
Indonesia ke negara tujuan sebesar 0,38753 persen, cateris paribus. Tanda positif pada variabel populasi negara tujuan mengindikasikan
bahwa negara dengan populasi yang besar memiliki volume perdagangan yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, negara dengan populasi yang kecil memiliki
volume perdagangan yang rendah. Negara China merupakan negara dengan populasi terbesar yaitu 1314,78 juta jiwa. Dengan demikian, negara China akan
menjadi potensi pasar yang besar dibandingkan dengan negara-negara tujuan ekspor lainnya dengan populasi yang lebih kecil.
3. Jarak Antara Negara Indonesia dengan Negara Tujuan D