2.3 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pulp dan kertas dilakukan oleh Asih 2005 dengan judul penelitiannya adalah analisis
ekonomi perkembangan ekspor pulp dan kertas Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perkembangan
ekspor pulp dan kertas Indonesia dibeberapa negara utama dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan ekspor pulp dan kertas di pasar
dunia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data time series dengan
metode analisis model persamaan simultan Two Stage Least Square 2SLS. Hasil pembahasan pada penelitian diperoleh bahwa ekspor pulp dan kertas
terkonsentrasi di negara China, Korea Selatan dan Jepang sehingga perkembangan ekspor pulp dan kertas sangat bergantung pada perkembangan
ekonomi ketiga tersebut. Agar dapat mempertahankan peningkatan ekspor pulp dan kertas Indonesia, disarankan agar produsen pulp dan kertas Indonesia
memperhatikan pemasaran pulp dan kertas ke negara China, Korea Selatan dan Jepang karena ketiga negara tersebut memiliki prospek yang baik.
Hasil penelitian mengenai pulp dan kertas juga telah dilakukan sebelumnya oleh Ningrum 2006 dengan judul penelitian analisis permintaan
ekspor pulp dan kertas Indonesia. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS.
Dari model diperoleh hasil bahwa perkembangan ekspor pulp dan kertas Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan ekspor pulp
dan kertas Indonesia lebih didominasi oleh tiga negara yaitu Jepang, China dan Korea Selatan. Nilai ekspor pulp dan kertas Indonesia ke China lebih tinggi
dibandingkan pada ekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar dari permintaan ekspor pulp adalah variabel produksi
pulp. Pada ekspor kertas, variabel yang paling responsif terhadap ekpor kertas adalah variabel produksi kertas. Jika industri pulp dan kertas Indonesia dapat
meningkatkan produksinya, maka ekspor pulp dan kertas Indonesia akan semakin meningkat dan dapat memperluas pemasaran produknya dan
menjangkau negara-negara yang memiliki peluang besar sebagai pasar untuk produk pulp dan kertas Indonesia.
Penelitian dengan menggunakan model regresi berganda dengan persamaan tunggal dengan metode gravity model dilakukan oleh Yunita 2006
yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan biji kakao Indonesia. Dat yang digunakan adalah data cross
section. Variabel-variabel yang digunakan adalah volume ekspor, GDP per kapita negara tujuan, populasi negara tujuan, jarak antara negara Indonesia dengan
negara tujuan, harga produk ekspor di negara tujuan, nilai tukar dan kualitas produk dummy.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel- variabel bebas dalam model berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Dengan
kata lain, semua variabel bebas dapat menjelaskan variasi perubahan volume ekspor biji kakao Indonesia ke negara-negara tujuan. Variabel-variabel yang
berpengaruh besar terhadap aliran perdagangan biji kakao Indonesia adalah populasi negara tujuan, jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan,
nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dolar Amerika dan kualitas biji kakao Indonesia. Sedangkan untuk GDP per kapita negara tujuan tidak menjadi
faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi negara importir untuk mengimpor biji kakao Indonesia.
Penelitian Sunenti 2005 tentang anlisis aliran perdagangan dan faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor meubel rotan di Indonesia. Hasil yang
diperoleh adalah bahwa pendapata per kapita, jumlah penduduk dan nilai tukar
terhadap dolar Amerika memberikan nilai yang positif. Sedangkan jarak, harga dan biaya transportasi berpengaruh negatif. Dari keenam variabel, hanya tiga
variabel yang nyata pada taraf lima persen yaitu pendapatan per kapita, populasi dan biaya transportasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Trisdawanto 2004 mengenai analisis strategi pemasaran mebel kayu pada CV Permata 7 di Kabupaten Wonogiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal lingkungan pemasaran CV Permata 7 dan merumuskan strategi
pemasaran yang tepat dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan posisi pasar.
Alat analisis yang digunakan adalah matrik IFE dan EFE, SWOT dan QSPM. Dari hasil analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi.
Alternatif strategi yang dimasukkan dalam analisis QSPM adalah strategi penetrasi pasar dengan cara mempertahankan dan meningkatkan hubungan
dengan distributor melalui peningkatan pelayanan serta mencari pemasok alternatif yang dapat memberikan bahan baku dengan mutu yang sama dengan
harga yang relatif lebih murah. Analisis dengan menggunakan matrik IFE dan EFE, SWOT dan QSPM
juga dilakukan oleh Kemala 2002 dengan judul penelitian analisis strategi pemasaran produk kayu olahan PT Inhutani II. Berdasarkan hasil analisis melalui
matriks SWOT diperoleh beberapa strategi yaitu adanya diversifikasi produk, perluasan pemasaran, penggunaan teknologi serta mempererat kerjasama yang
baik dengan pemasok. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan
karena model aliran perdagangan dengan menggunakan gravity model untuk produk kertas belum pernah dilakukan. Pada model ini variabel yang digunakan
lebih bervariasi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan
penelitian aliran perdagangan dengan menggunakan gravity model yang telah dilakukan adalah pada komoditi yang ditelitinya. Selain itu, penelitian ini juga
merumuskan hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan statistik, sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu alternatif strategi yang baik. Dengan demikian,
hasilnya dapat menjelaskan kondisi ekspor kertas di negara tujuan dan strategi pengembangan ekspor kertas secara lebih jelas.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN