total volume ekspor kertas Indonesia sebesar 17.159 ton. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar tidak berpengaruh besar terhadap aliran perdagangan kertas
Indonesia.
6. Tuduhan Dumping Terhadap Produk Kertas Indonesia DM
Variabel tuduhan dumping terhadap produk kertas Indonesia dimasukkan sebagai variabel bebas dalam persamaan aliran perdagangan kertas Indonesia.
Hal ini dikarenakan tuduhan dumping tersebut berpengaruh terhadap citra Indonesia di pasar internasional. Tuduhan dumping tersebut dikeluarkan oleh
beberapa negara tujuan ekspor kertas Indonesia, seperti Amerika Serikat, Australia, Malaysia dan Uni Eropa. Indonesia dituduh melakukan dumping, yaitu
menjual harga kertas lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di negara eksportir.
Berdasarkan hasil analisis regresi, menunjukkan bahwa tuduhan dumping tersebut tidak berpengaruh nyata pada taraf lima persen. Koefisien variabel
tuduhan dumping terhadap kertas Indonesia memberikan pengaruh negatif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. Nilai koefisien variabel dumping
adalah sebesar -0,1048. Hal ini berarti bahwa dengan adanya tuduhan dumping, aliran perdagangan kertas Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor menurun
sebesar 0,1048 persen, cateris paribus. Hal ini sangat merugikan citra Indonesia di pasar internasional ditengah perekonomian mulai membaik. Namun demikian,
pemerintah telah banyak melakukan klarifikasi atas tuduhan ini, sehingga beberapa negara yang melakukan tuduhan tersebut mencabut tuduhannya.
Dengan demikian, kondisi yang semakin baik ini diharapkan akan meningkatkan aliran perdagangan kertas Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor.
BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR KERTAS INDONESIA
Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan, maka akan dirumuskan strategi pengembangan ekspor kertas Indonesia melalui hasil
tersebut. Hasil analisis regresi tersebut akan dimasukkan dalam analsisis lingkungan internal dan eksternal, sehingga diharapkan dapat diformulasikan
menjadi kekuatan strength, kelemahan weaknesses, peluang opportunities dan ancaman threats. Melalui formulasi tersebut, maka akan dirumuskan
strategi yang dapat mengembangkan ekspor kertas Indonesia.
6.1 Analisis Lingkungan Internal
Kertas merupakan salah satu komoditi sektor industri penting yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena manfaat dan kegunaannya sangat luas dan
dekat dengan kegiatan keseharian manusia. Kegiatan dan aktivitas manusia, hampir seluruhnya menggunakan kertas. Dalam bidang industri penggunaan
kertas beragam, baik dalam industri peralatan kantor, industri makanan, industri kosmetik dan lain sebagainya. Kertas digunakan sebagai pembersih tissue,
kemasan, bahan baku industri, alat tulis dan lain-lain. Industri kertas di Indonesia terus berkembang. Hal ini dilihat dari semakin
bertambahnya perusahaan besar yang bergerak di industri kertas. Berdasarkan data APKI 2007 jumlah perusahaan pada tahun 1989 adalah sebanyak 25
perusahaan, yang kemudian berkembang menjadi 71 perusahaan pada tahun 2006. Hal ini merupakan indikasi yang positif terhadap perkembangan industri di
Indonesia. Banyaknya perusahaan kertas yang berkembang menyebabkan semakin
meningkatnya kebutuhan akan bahan baku kertas. Ketersediaan bahan baku