Perumusan Model Definisi Operasional

2. Varian e j = E e j = σ 2 , sama untuk semua kesalahan pengganggu asumsi homoskedastisitas. 3. Tidak ada autokorelasi antara kesalahan pengganggu berarti covarian e i ,e j = 0, i ≠ j 4. Variabel bebas X 1 , X 2, .......,X k konstan dalam sampling yang terulang dan bebas terhadap kesalahan pengganggu, E X i , e i = 0. 5. Tidak ada kolinearitas ganda diantara variabel bebas X. 6. e i ≈ N 0 ; σ 2 , artinya kesalahan pengganggu mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dengan varian σ 2. Berdasarkan asumsi tersebut, maka koefisien regresi parameter yang diperoleh merupakan penduga linier terbaik yang tidak bias BLUE = Best Linier Unbiased Estimator.

4.4 Perumusan Model

Perumusan model merupakan langkah awal dalam mempelajari hubungan antar variabel-variabel. Berdasarkan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran teoritis, maka pendekatan yang digunakan untuk menduga dalam gravity model yaitu pertama model harus linier dengan mengubah ke dalam log-linier. Dengan demikian model ekonometrika untuk aliran perdagangan kertas Indonesia adalah sebagai berikut : Log X ij = b + b 1 log Y j + b 2 log N j + b 3 log D ij + b 4 log P j + b 5 log ER j + b 6 DM + E ij Keterangan : X ij = Volume ekspor kertas negara Indonesia ke negara tujuan ton Y j = GDP per kapita negara tujuan USorg N j = Populasi negara tujuan juta D ij = Jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan km P j = Harga kertas Indonesia di negara tujuan USton ER j = Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika domestikUS DM = Dummy tuduhan dumping Indonesia E ij = Random error b = Konstanta intersep b n = Parameter yang diduga, n = 1, 2,....6 Berdasarkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi aliran perdagangan kertas Indonesia, maka yang menjadi hipotesisdugaan awal adalah : 1. GDP per kapita negara tujuan yang diharapkan berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. 2. Populasi negara tujuan diharapkan berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. 3. Jarak antara negara Indonesia dengan negara tujuan diharapkan berpengaruh negatif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. 4. Harga kertas Indonesia di negara tujuan diharapkan berpengaruh negatif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. 5. Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan kertas Indonesia. 6. Tuduhan dumping terhadap produk kertas Indonesia.

4.5 Definisi Operasional

1. Volume ekspor kertas Indonesia yang dimaksud adalah total volume ekspor kertas yang diekspor ke negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam satuan ton. 2. Pendapatan per kapita GDP per kapita negara pengimpor kertas, dinyatakan dalam satuan USorang, asumsi mewakili pendapatan per kapita pada bidang pendidikan dan bidang jurnalistik yang lebih fokus pada kebutuhan kertas. 3. Populasi negara tujuan didefinisikan sebagai total penduduk negara tujuan ekspor kertas Indonesia dan dinyatakan dalam juta jiwa, asumsi mewakili pendapatan per kapita pada bidang pendidikan dan bidang jurnalistik yang lebih fokus pada kebutuhan kertas. 4. Jarak antar negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor kertas didefinisikan sebagai jarak antara ibukota negara Indonesia dengan ibukota negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam kilometer. 5. Harga kertas Indonesia di negara tujuan merupakan hasil bagi antara total nilai ekspor dengan volume ekspor kertas ke negara tujuan ekspor dan dinyatakan dengan satuan US per ton. 6. Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika, dinyatakan dalam mata uang domestik negara tujuan per Dollar Amerika. 7. Tuduhan dumping yang dikenakan kepada produk kertas Indonesia yang dimaksud adalah seberapa besar pengaruhnya terhadap ekspor kertas Indonesia.

4.6 Pengujian Hipotesis