Teori Analisis Regresi Berganda Teori Lingkungan Organisasi

negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs terbagi menjadi dua, yaitu kurs riil dan kurs nominal. Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Sedangkan kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara Mankiw, 2000. Peningkatan atau penurunan nilai mata uang kurs domestik terhadap mata uang asing dapat mempengaruhi volume ekspor yang diperdagangkan.

6. Variabel Dummy

Variabel dummy digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas kualitatif dengan variabel terikat Hanke et al., 2003. Variabel dummy yang digunakan dalam persamaan aliran perdagangan kertas ini adalah adanya tuduhan dumping terhadap kertas Indonesia yang diekspor. Dimana D=0 adalah sebelum adanya tuduhan dumping dan D=1 adalah setelah adanya tuduhan dumping.

3.1.3 Teori Analisis Regresi Berganda

Hubungan kedua variabel kadangkala memungkinkan seseorang memprediksi secara akurat variabel terikat berdasarkan pengetahuan variabel bebas. Namun, situasi peramalan di kehidupan nyata tidaklah begitu sederhananya. Biasanya diperlukan lebih dari satu variabel bebas untuk memprediksi variabel tidak bebas secara akurat. Model regresi yang terdiri lebih dari satu variabel bebas disebut model regresi berganda. Model statistik regresi berganda dirumuskan sebagai berikut : Y t = β + β 1 X 1t + β 2 X 2t + … + β k X kt + ε Dimana : Y t = Variabel dependen pada periode t X 1 …X k = Variabel independen β = Intersep nilai Yt ketika X1…Xk bernilai nol β 1 … β k = Slope k = Banyaknya independen variabel t = Observasi periode waktu εt = error term Dalam analisis regresi berganda kadangkala perlu untuk mrenentukan apakah variabel terikat berikatan dengan suatu peubah bebas apabila faktor kualitatif mempengaruhi keadaan. Hubungan ini diselesaikan dengan pembentukan variabel dummy yang mengambil nilai 0 dan 1. Berdasarkan penelitian terdahulu, gravity model diperkirakan dalam bentuk log-linier. Model tersebut menggunakan regresi berganda yang diestimasi dengan menggunakan prinsip metode kuadrat terkecil biasa Method of Ordinary Least Squares, OLS. Pada analisis regresi berganda, perlunya dipenuhi beberapa asumsi- asumsi untuk diuji. Dengan terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut, maka penaksir kuadrat terkecil dalam kelas penaksir tak bias mempunyai varians minimum yaitu Best Linear Unbiased Estimator BLUE. Untuk mengevaluasi apakah model yang digunakan sudah baik atau belum, terdapat beberapa kriteria pengujian statistik yaitu koefisien determinasi atau R 2 , multikolinieritas, uji F dan uji-t.

3.1.4 Teori Lingkungan Organisasi

Pengertian organisasi dalam penelitian ini adalah mewakili seluruh perusahaan kertas di Indonesia. Analisis faktor-faktor internal dan eksternal organisasi dilakukan sebelum merumuskan pilihan strategi yang dapat diterapkan oleh suatu organisasi. Analisis lingkungan internal dan eksternal dalam penelitian ini adalah formulasi hasil yang diperoleh dari analisis deksriftif dan kuantitatif faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi. Dengan demikian, diharapkan dapat dirumuskan suatu strategi sebagai upaya untuk mengembangkan ekspor kertas Indonesia.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Permintaan ekspor kertas di berbagai negara terus meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran perdagangan kertas dari Indonesia sebagai negara pengekspor ke berbagai negara tujuan sebagai titik konsumsi. Aliran perdagangan kertas ke berbagai negara tujuan ekspor, dianalisis dengan menggunakan persamaan yang menyertakan berbagai faktor gravity atau penarik yang lebih dikenal dengan gravity model. Garvity model ini didasarkan pada karakteristik negara tujuan yang dilihat melalui faktor-faktor ekonomi maupun non ekonomi. Model ini bertujuan untuk melihat hubungan dan pengaruhnya terhadap aliran perdagangan kertas ke negara tujuan ekspor. Faktor ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan aliran perdagangan dalam penelitian ini adalah pendapatan per kapita GDP per kapita negara tujuan, jumlah penduduk populasi negara tujuan, nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika dan harga kertas di negara tujuan. Sedangkan faktor non ekonominya adalah jarak antar negara Indonesia dengan negara tujuan ekspor serta variabel dummy, yaitu adanya tuduhan dumping terhadap kertas Indonesia. GDP per kapita merupakan ukuran perekonomian suatu negara. Hal ini dapat dilihat baik dari negara pengekspor maupun negara pengimpor. Perubahan pada pendapatan masyarakat akan berpengaruh pada permintaan suatu komoditi. Sedangkan pertambahan penduduk akan meningkatkan permintaan terhadap komoditi ekspor. Jika pendapatan per kapita naik, maka permintaan terhadap suatu komoditi akan bertambah Lipsey, 1995. Nilai tukar mata uang suatu negara lain merupakan salah satu pertimbangan untuk mengukur pembelian barang yang harus dikeluarkan dari luar negeri, karena harga dalam perdagangan kertas menggunakan Dollar Amerika. Perubahan nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor terhadap Dollar