BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Kertas
Kertas telah menjadi kebutuhan, dimana hampir semua aktivitas kehidupan menggunakan kertas. Kertas antara lain digunakan sebagai media
untuk menulis, mencetak dan sebagai pembersih seperti tissue. Kertas paper dalam bahasa Inggris diambil dari penulisan Mesir kuno yang dikenal sebagai
papyrus. Papyrus dihasilkan pada 3000 tahun SM di Mesir yang dibuat dari kulit biri-biri atau kulit anak kambing. Hal ini dikarenakan bahan baku yang diperoleh
lebih mudah dibandingkan dari bahan baku tumbuh-tumbuhan yang memerlukan cuaca subtropika agar dapat tumbuh subur Wikipedia, 2005.
Kertas adalah bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat. Serat yang digunakan biasanya adalah alami dan mengandung selulosa.
Peradaban Mesir Kuno menyumbang papyrus sebagai media tulis menulis. Papyrus ini digunakan pada masa bangsa Fir’aun yang kemudian menyebar ke
seluruh Timur Tengah hingga Romawi di Laut Tengah serta ke seluruh Eropa, meskipun papyrus dirasakan masih sangat mahal. Kata papyrus papyrus
kemudian dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, Jerman, Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol
Wikipedia, 2005. Dalam peradaban Cina, Tsai Lun menemukan kertas dari bahan bambu
yang mudah diperoleh di seluruh daerah di Cina pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya berkembang ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa Cina ke timur meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia. Pada akhirnya teknik pembuatan kertas
tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama
setelah kalahnya pasukan dinasti Tang. Dalam perang tersebut para tawanan- tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab
sehingga muncullah pusat-pusat industri kertas di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya. Industri-industri tersebut menyebar pula ke Italia,
India serta Eropa Wikipedia, 2005.
2.2 Sejarah Industri Kertas
Industri kertas mulai didirikan pada tahun 1928 yaitu pada zaman hindia Belanda dengan nama NV. Padalarangsche Papier Fabriek yang merupakan
anak dari perusahaan NV. Papier Fabriek Nijmegens di Belanda. Tujuan pendirian pabrik tersebut adalah menghasilkan berbagai jenis kertas untuk
keperluan kantor sebagai substitusi impor kertas dari Belanda yang mengalami hambatan pengiriman karena adanya Perang Dunia I.
Pada tahun 1970-an industri kertas mulai berkembang, terutama setelah dikeluarkannya Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing PMA pada
tahun 1967 dan Undang-Undang tentang Penanaman Modal dalam negeri PMDN pada tahun 1968. Adanya kedua Undang-Undang tersebut, telah
memicu berkembangnya pabrik kertas baik yang berstatus PMA maupun PMDN. Berdasarkan APKI 2007, jumlah perusahaan pulp dan kertas Indonesia
terus berkembang. Mulai dari 40 perusahaan pada tahun 1989 yang terbagi atas 15 perusahaan sebagai perusahaan integrated pabrik menghasilkan pulp dan
kertas dan 25 perusahaan sebagai perusahaan non-integrated pabrik yang hanya menghasilkan pulp saja atau kertas saja menjadi 84 perusahaan dengan
10 perusahaan integrated dan 74 perusahaan non-integrated. Dari 74 perusahaan non-intergrated, 71 perusahaan indutri kertas yang berkembang di
Indonesia. Industri kertas yang ada di Indonesia ini umumnya lebih mengarah pada pasar internasional dimana Indonesia telah melakukan ekspor kertas sejak
tahun 1980-an. Beberapa perusahaan yang bergerak di industri kertas yang berkembang di Indonesia saat ini, diantaranya :
1. PT Adiprima Suraprinta Status Awal Produksi
: Kepemilikan Modal Dalam Negeri PMDN 1997 Lokasi
: Kantor Pusat : Gd. Graha Pena, Surabaya Kapasitas Produksi
: Kertas : 150.000 ton tahun Jenis Produk Kertas
: - Newsprint paper - Telephone directory paper
- Ground wood paper 2. PT Asia Paper Mills
Status Awal Produksi : Kepemilikan Modal Dalam Negeri PMDN 2007
Lokasi : Kantor Pusat : Jatiuwung, Tangerang
Kapasitas Produksi : Kertas : 157.500 ton tahun
Jenis Produk Kertas : - Newsprint paper
- Uncoated writing printing paper - Uncoeted ground wood paper
- Telephone directory paper
3. PT Aspex Kumbong Status Awal Produksi
: Kepemilikan Modal Asing PMA 1985 Lokasi
: Kantor Pusat : Wisma Korindo, Jakarta Kapasitas Produksi
: Kertas : 430.000 ton tahun Jenis Produk Kertas
: - Newsprint paper - Uncoated writing printing paper
- Uncoeted ground wood paper - Telephone directory paper
4. PT Kertas Basuki Rachmat Status Awal Produksi
: Kepemilikan Modal Dalam Negeri PMDN 1969 Lokasi
: Kantor Pusat : Banyuwangi, Jawa Tengah Kapasitas Produksi
: Kertas : 13.700 ton tahun Jenis Produk Kertas
: - Uncoated writing printing paper 5. PT Fajar Surya Wisesa Tbk
Status Awal Produksi : Kepemilikan Modal Dalam Negeri PMDN 1978
Lokasi : Kantor Pusat : Jakarta
Kapasitas Produksi : Kertas : 700.000 ton tahun
Jenis Produk Kertas : - Coated duplex board
- Corrugating medium - Kraft liner
- Sack kraft paper
2.3 Penelitian Terdahulu