Latar Belakang Strategi pemasaran pada rumah makan sate kiloan empuk Cibinong kasus strategi pemasaran pada perusahaan baru

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesibukan sehari-hari mulai dari yang bekerja di luar rumah seperti karyawan sampai yang bekerja di rumah seperti wirausahawan maupun ibu rumahtangga, menyebabkan keterbatasan waktu untuk mempersiapkan kebutuhan pangan makan siang dan makan malam. Hal ini menimbulkan sebuah fenomena sekaligus peluang bisnis, yaitu membutuhkan kehadiran jasa-jasa penyedia makanan siap saji berupa rumah makan, warung makan ataupun restoran. Peluang yang hadir dari fenomena ini sudah banyak dimanfaatkan oleh para pebisnis dengan mendirikan dan mengembangkan berbagai rumah makan yang dapat menjangkau para konsumen tersebut. Menurut Saidi 2007, usaha rumah makan bukan sekedar bisnis makanan, melainkan juga bisnis yang menggabungkan berbagai aktivitas, mulai dari memilih bahan, peralatan, kontrol kualitas, menu, lokasi, biaya sampai keluhan pelanggan dan karyawan. Pebisnis rumah makan harus mampu memuaskan konsumen secara fisik dan mental. Secara fisik, pebisnis rumah makan dapat menyajikan makanan yang dapat memberikan kepuasan pada lidah konsumen. Secara mental, pebisnis rumah makan memberikan kepuasan kepada para konsumen, baik dari makanan, suasana, maupun pelayanan. Oleh karena itu, seorang pebisnis rumah makan dituntut agar dapat memuaskan konsumen dan di sisi lain bisnis harus memperhitungkan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan rumah makan menunjukkan bahwa usaha ini menarik banyak minat investor dan para wirausahawan. Keberadaan rumah-rumah makan tersebut dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan utama Citeureup - Cibinong, pusat perbelanjaan, maupun pusat keramaian di Cibinong. Sepanjang Jalan Raya Mayor Oking yang merupakan jalan utama penghubung Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Cibinong dengan jarak sepanjang lima kilometer terlihat profil industri rumah makan yang mulai cukup padat dan ramai. Data lengkap hasil tinjauan langsung lapangan dapat dilihat dalam Tabel 1. Perkembangan ini bergerak sangat cepat dan dinamis hingga pada fase persaingan usaha yang sangat ketat. Tabel 1. Data Industri Rumah Makan Sepanjang Jl. Raya Mayor Oking Tahun 2007 No Jenis Rumah Makan Jumlah 1. Warung Sate 16 2. Rumah Makan Padang 30 3. Warung Sunda 6 4. Warung Tegal 15 5. Warung Soto 13 6. Warung Pecel Ayam 24 7. BasoMie Ayam 18 8. Bubur Ayam 5 9. Seafood 7 Dukungan untuk pesatnya perkembangan ini adalah karena pelaku bisnis rumah makan saat ini mampu memanfaatkan peluang dengan basis pengetahuan wirausaha dan keterampilan yang baik. Menurut Saidi 2007 aspek-aspek keunggulan yang harus diperhatikan dalam pengelolaan bisnis ini adalah : 1. Kejelian dalam pemilihan lokasi yang strategis dan mengubahnya menjadi peluang 2. Pengembangan menu dan pilihan resep makanan yang terus dieksplorasi dengan inovasi tiada henti 3. Inisiatif tinggi menjemput pelanggan dengan konsep pelayanan dan pemasaran yang semakin selaras dengan dunia bisnis global 4. Pemeliharaan mutu dan kualitas rasa yang konsisten 5. Kemampuan menjangkau dan mengelola sensitifitas harga dalam lingkungan bisnis yang diselami. Terdapat puluhan jenis rumah makan yang bisa menjadi pilihan masyarakat, mulai dari yang bergaya tradisional sampai yang modern, dari yang bertaraf lokal sampai franchise internasional, dari yang menawarkan harga murah sampai yang berkelas. Ini merupakan kemampuan para pebisnis rumah makan dalam menjawab kebutuhan konsumen yang semakin global. Selain itu semakin meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan produk bernilai gizi tinggi, kesehatan, kehalalan dan gaya hidup semakin memperluas spektrum lingkungan pemasaran bisnis ini. Rumah Makan Sate Kiloan Empuk SKE hadir sebagai pendatang baru di daerah Cibinong. Motonya adalah “Halal, sehat, memuaskan”. Rumah Makan Sate Kiloan Empuk menawarkan pilihan rumah makan yang sederhana dan harga yang sesuai dengan keinginan para penggemar sate kambing. Berbagai jenis makanan berbahan dasar kambing dan minuman sehat buah-buahan sebagai kombinasi seimbang untuk menu makanan sehat, menjadi daya saing yang ditawarkan oleh Rumah Makan Sate Kiloan Empuk kepada para pelanggannya. Sate dan Sop kambing adalah makanan asli Indonesia yang sudah lekat dengan lidah masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kehadiran rumah makan yang Sate dan Sop kambing merupakan suatu pemenuhan kebutuhan dan permintaan masyarakat Indonesia secara umum. Fenomena peluang ini melahirkan persaingan yang sangat ketat di dunia bisnis boga. Sate di Indonesia banyak jenis dan beragam cita rasanya. Mulai dari sate madura, sate padang, sate pentul, sate torpedo, sampai sate maringi. Penamaan sate itu mengikuti asal penjual atau ciri khas bentuk bahanbumbu utama sate buatan mereka. Selain itu, ada juga nama sate karena kekhasan penjual atau warung satenya, misalnya, sate kumis, sate senayan, atau sate kiloan. Sate kiloan sendiri tampaknya belum populer atau belum menjamur di Jakarta. Cibinong, Citeureup dan Sentul adalah kawasan yang sudah memiliki nama yang identik dalam makanan asli Indonesia, yaitu dengan makanan asli daerah Sate Kambing dengan diferensiasi penjualan berupa porsi pemesanan sate yang tidak biasa atau menggunakan takaran timbangan dalam satuan kilogram, dan dikenal baik dengan istilah Sate Kiloan 1 . Warung sate kiloan ini banyak dijumpai di Jalan Raya Babakan Madang Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banyak warga Jakarta yang ke Bogor lewat Jalan Tol Jagorawi sengaja keluar di pintu tol Sirkuit Sentul untuk kemudian melintas di Jalan Raya Babakan Madang lalu mampir di salah satu warung sate kiloan yang ada di pinggir jalan itu. 1 http:www.kompas.com jalansutranews060416141505.htm, 16 April 2006 Di Jalan Raya Mayor Oking Cibinong terdapat Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang baru dibuka pada tanggal 10 Juni tahun 2007. Dalam proses pendirian dan pertumbuhannya Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang dimiliki oleh seorang investor tunggal dan dikelola oleh 5 orang dalam timnya melakukan eksplorasi data pasar boga yang ada di dalam lingkungan bisnisnya. Terutama lingkungan persaingan yang sangat ketat dengan hadir di tengah-tengah industri boga yang sudah mapan. Dalam proses pendirian dan pertumbuhannya agar mendapat tempat di pasar dan dapat bertahan Rumah Makan Sate Kiloan Empuk menggali informasi berbasis konsumen untuk menetapkan strategi positioning produk dibenak konsumen dengan melakukan analisis keunggulan bersaing. Selain itu dalam menjaring pelanggan dari pangsa pasar, Rumah Makan Sate Kiloan Empuk juga menetapkan strategi diferensiasi dari rumah makan yang telah lama dan lebih dulu ada sebagai salah satu syarat mutlak dalam memenangkan persaingan.

1.2. Perumusan Masalah