Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk

untuk pembelian-pembelian berikutnya sehingga memberikan peningkatan keuntungan yang berkesinambungan. Prioritas kedua adalah strategi harga dengan bobot 0,147. Harga yang ditetapkan dengan memperhitungkan dengan tepat antara efisiensi biaya produksi yang tepat dan kerelaan konsumen untuk membayar akan mampu memberikan marjin biaya dengan pendapatan yang lebih baik, sehingga akan mendatangkan keuntungan. Prioritas berikutnya adalah pada posisi ketiga dengan bobot 0,102 dipilih untuk strategi promosi. Dengan promosi yang gencar, program-program promosi yang menarik dapat juga mengundang pengunjung yang lebih banyak yang mampu membawa efek lanjutan yang baik untuk peningkatan keuntungan. Pada prioritas keempat adalah strategi tempat dengan bobot 0,073. Kapasitas meja makan untuk konsumen akan mempengaruhi tingkat penjualan, karena itu strategi tempat juga akan menjadi perhatian untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan.

8.5. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk

Hasil pengolahan horisontal tingkat empat ini membahas mengenai prioritas masing-masing kebijakan dari elemen ketiga yaitu elemen pemasaran yang sesuai dengan tujuan Rumah Makan Sate Kiloan Empuk. 8.5.1. Analisis hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan Untuk Tujuan Pertumbuhan penjualan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Hasil pengolahan AHP horisontal tingkat empat elemen kebijakan dalam bauran pemasaran untuk tujuan pertumbuhan penjualan menunjukkan pembobotan yang dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 33. Tabel 33. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan untuk Tujuan Pertumbuhan Penjualan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tujuan Strategi Bauran Pemasaran Kebijakan Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Kualitas produk 0,773 1 Produk Kuantitas Produk 0,227 2 0,00 Sama dengan pesaing 0,405 2 Dibawah pesaing 0,481 1 Harga Diatas pesaing 0,114 3 0,03 Lokasi strategis 0,600 1 Kenyamanan 0,200 2 Tempat Perluasan tempat 0,200 3 0,00 Spanduk 0,750 1 Pertumbuhan Penjualan Promosi Brosur 0,250 2 0,00 Keseluruhan hasil pengolahan horisontal tingkat empat untuk tujuan pertumbuhan penjualan ini telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Dalam strategi produk, kebijakan yang menjadi prioritas pertama adalah kualitas produk dengan bobot 0,773 dan prioritas kedua adalah kuantitas produk dengan bobot 0,227. Dalam tahap perkenalan ini Rumah Makan Sate Kiloan Empuk memperkuat keunggulan produknya melalui kualitas daging kambing, pengolahan dan penyajiannya. Hasil kuesioner menunjukkan atribut yang menjadi pertimbangan utama konsumen untuk mengunjungi rumah makan ini adalah dari keempukan sate dan citarasa sop dan gulainya. Pangsa pasar yang sebagian besar adalah karyawan pada usia produktif lebih mengutamakan kualitas produk sebagai alasan untuk mengunjungi rumah makan ini. Kualitas produk yang baik juga harus didukung dengan kuantitas produk yang sesuai dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Kebijakan yang menjadi prioritas untuk strategi harga adalah dibawah pesaing dengan bobot 0,481. Dari hasil kuesioner harga yang sudah sesuai dengan keinginan pasar adalah sate kambing, sedangkan harga sop dan gulainya masih belum sesuai dengan keinginan pasar, maka dari itu kebijakan menyesuaikan harga menjadi prioritas utama. Penetapan harga dibawah pesaing juga dalam rangka penetrasi ke pasar yang lebih cepat dan mencapai sasaran konsumen yang kebanyakan dari kalangan masyarakat ekonomi menengah kebawah, meskipun sampai saat ini rumah makan belum mencatatkan keuntungan namun telah mengalami penurunan defisit. Dibangingkan dengan kebijakan pesaing, harga yang ditetapkan juga telah memiliki nilai yang relatif kompetitif, masih lebih murah dibanding kan dengan Sate Pak Anda dan Sate Mas Doer, lebih mahal daripada Sate Momtaz dan Sate Pak Pur, serta harga yang sama dengan Sate Mawar. Prioritas kedua untuk strategi harga adalah harga sama dengan pesaing dengan bobot 0,405 seperti produk sate yang sudah sesuai dengan keinginan pasar berdasarkan hasil kuesioner. Penetapan harga diatas pesaing menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,114. Kebijakan yang diprioritaskan untuk strategi tempat adalah lokasi yang strategis dengan bobot 0,600. Responden yang menyatakan bahwa jarak untuk menjangkau rumah makan akan mempengaruhi keputusan mereka adalah cukup besar. Oleh karena itu pemilihan lokasi yang strategis akan menjadi prioritas utama untuk dipertimbangkan kembali. Selanjutnya strategi tempat sebagai prioritas kedua dan ketiga adalah kenyamanan dan perluasan tempat dengan bobot yang sama 0,200. Untuk strategi promosi, kebijakan yang menjadi prioritas utama adalah spanduk dengan bobot 0,750. Spanduk yang menarik, jelas dan dapat dilihat langsung oleh konsumen yang melintasi rumah makan akan membuat konsumen tertarik untuk mengunjungi. Kebijakan brosur menempati prioritas kedua dengan bobot 0,250. 8.5.2. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan Untuk Tujuan Positioning Produk pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Hasil pengolahan AHP horisontal tingkat empat elemen kebijakan dalam bauran pemasaran untuk tujuan positioning produk menunjukkan pembobotan yang dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 34. Tabel 34. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan untuk Tujuan Positioning Produk pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tujuan Strategi Bauran Pemasaran Kebijakan Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Kualitas produk 0,900 1 Produk Kuantitas Produk 0,100 2 0,00 Sama dengan pesaing 0,188 2 Dibawah pesaing 0,731 1 Harga Diatas pesaing 0,081 3 0,06 Lokasi strategis 0,331 2 Kenyamanan 0,379 1 Tempat Perluasan tempat 0,289 3 0,02 Spanduk 0,900 1 Positioning Produk Promosi Brosur 0,100 2 0,00 Pada Tabel 34 dapat dilihat untuk strategi produk, kebijakan yang menjadi prioritas adalah kualitas produk dengan bobot 0,900. Tujuan positioning produk sangat ditentukan juga dari kualitas produk yang diterima dan dipercaya oleh konsumen. Pengelola harus mampu mempertahankan dan meningkatkan lagi kualitas produk agar mampu menempati posisi yang menguntungkan di pasar. Kualitas yang unggul akan selalu mudah dikenal dan diingat oleh konsumen dan akan menjadi citra yang baik dan menguntungkan bagi tujuan perusahaan. Kuantitas produk menjadi prioritas kedua dengan bobot 0,100 karena pengelola menilai kuantitas yang diberikan kepada konsumen telah sesuai dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen, dan konsumen menerima hal itu. Strategi harga untuk tujuan positioning produk memprioritaskan kebijakan harga dibawah pesaing dengan bobot 0,731. Penetapan harga dibawah pesaing adalah sebagai usaha pengelola untuk memposisikan tempat yang sesuai dengan karakteristik konsumennya yang memiliki alokasi konsumsi sebesar Rp 1.000.000,- sampai Rp 2.000.000,-. Sehingga kebijakan ini dapat memperkuat posisi dan daya saing rumah makan. Untuk mencapai hal ini rumah makan sudah menunjukkan hasil yang baik dengan peningkatan efisiensi dan penurunan kerugian, hingga pada saat rumah makan sudah terkenal maka usaha promosi dapat dikurangi dan akan mendatangkan keuntungan. Prioritas kedua adalah kebijakan sama dengan pesaing dan dibawah pesaing dengan bobot 0,188 dan 0,081. Kebijakan strategi tempat untuk tujuan positioning produk memprioritaskan kenyamanan dengan bobot 0,379. Dengan kebijakan meningkatkan kenyaman bagi pengunjung diharapkan juga akan memberikan kesan yang baik didalam benak konsumen yang akan menjadi citra positif, hal ini akan sangat mendukung tujuan positioning poduk. Kebijakan yang menjadi prioritas kedua adalah lokasi yang strategis dengan bobot 0,331, dan kebijakan yang menjadi prioritas terakhir adalah perluasan tempat. Strategi promosi untuk tujuan positioning produk memprioritaskan kebijakan spanduk dengan bobot 0,900. Dengan spanduk yang menyampaikan pesan-pesan yang mengesankan positif rumah makan ini akan lebih menguatkan posisi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk di pasar. Sedangkan kebijakan brosur menjadi prioritas kedua dengan bobot 0,100. 8.5.3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan untuk Tujuan Memperoleh Keuntungan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Untuk strategi produk, kebijakan yang menjadi prioritas adalah kualitas produk dengan bobot 0,773. Dengan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang lebih baik akan mencapai tujuan mendatangkan keuntungan. Hasil pengolahan AHP horisontal tingkat empat elemen kebijakan dalam bauran pemasaran untuk tujuan memperoleh keuntungan menunjukkan pembobotan yang dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 35. Tabel 35. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan untuk Tujuan Memperoleh Keuntungan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tujuan Strategi Bauran Pemasaran Kebijakan Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Kualitas produk 0,773 1 Produk Kuantitas Produk 0,227 2 0,00 Sama dengan pesaing 0,659 1 Dibawah pesaing 0,156 3 Harga Diatas pesaing 0,185 2 0,03 Lokasi strategis 0,443 1 Kenyamanan 0,387 2 Tempat Perluasan tempat 0,169 3 0,02 Spanduk 0,750 1 Memperoleh Keuntungan Promosi Brosur 0,250 2 0,00 Berdasarkan hasil kuesioner alokasi pengeluaran yang dialokasikan oleh konsumen untuk makan diluar rumah per bulan adalah pada kisaran kurang dari Rp 100.000,- sampai Rp 300.000,- yang dinyatakan oleh sebanyak 72 persen responden, hal ini menunjukkan potensi yang dimiliki pasar untuk dapat mendatangkan keuntungan. Kuantitas produk merupakan prioritas kedua dengan bobot 0,227 dengan lebih meningkatkan efisiensi biaya produksi dan penggunaan bahan baku. Strategi harga untuk tujuan memperoleh keuntungan memprioritaskan kebijakan harga sama dengan pesaing dengan bobot 0,659. Penetapan harga sama dengan pesaing bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari sisi pendapatan setelah menjalankan efisiensi biaya dari sisi produksi, dan penurunan biaya promosi setelah rumah makan sudah semakin dikenal masyarakat. Selain itu dengan harga sama dengan pesaing pengelola ingin merebut pangsa pasar tanpa menurunkan margin biaya produksi terlalu besar. Berdasarkan hasil kuesioner yang ditampilkan dalam Tabel 24, responden tidak terlalu memperhatikan atribut bauran harga dan lebih memperhatikan atribut dari bauran produk. Hal ini merupakan keleluasaan yang dimiliki rumah makan untuk dapat menerapkan strategi harga sama dengan pesaing dalam rangka memperoleh keuntungan. Untuk kebijakan harga diatas dan dibawah pesaing adalah prioritas kedua dan ketiga dengan bobot 0,185 dan 0,156. Strategi tempat untuk tujuan memperoleh keuntungan memprioritaskan kebijakan lokasi strategis dengan bobot 0,443. Karena lokasi yang berdekatan dengan pusat-pusat keramaian dan pusat konsumen dapat mengundang konsumen lebih banyak dan mendatangkan keuntungan. Prioritas kedua adalah kenyamanan dengan bobot 0,387 yang tidak terpaut jauh dengan bobot dari prioritas pertama. Berdasarkan kuesioner, responden yang terbesar adalah dari kelompok karyawan swasta dan wirausaha. Umumnya karyawan swasta akan mempertimbangkan faktor kenyamanan untuk menikmati makanan yang dibelinya. Sedangkan kebijakan perluasan tempat menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,169. Strategi promosi untuk tujuan memperoleh keuntungan memprioritaskan kebijakan spanduk dengan bobot 0,750 daripada kebijakan brosur yang hanya memiliki bobot 0,250. Spanduk merupakan sarana promosi yang efektif dan menggapai segala sasaran yang melintasi dan dapat membacanya, dan dengan efektif dapat meningkatkan kedatangan konsumen ke Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dan mendatangkan keuntungan.

8.6. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk