a. Lokasi Strategis
b. Kenyamanan
c. Perluasan Tempat
4. Strategi Promosi, kebijakan yang menjadi perhatian adalah
a. Spanduk
b. Brosur
8.2. Analisis Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Pemasaran
Tingkat 1 Fokus
Tingkat 2 Tujuan
Tingkat 3 Strategi
Tingkat 4 Kebijakan
Pemilihan strategi pemasaran Sate Kambing Kiloan Untuk Tahap Perkenalan dan Pengembangan Usaha
Rumah Makan SKE Cibinong, Bogor – Jawa Barat
Pertumbuhan penjualan
Memperoleh keuntungan
Positionig produk
Produk Harga
Tempat Promosi
Kualitas produk
Kuantitas produk
Harga sama
dengan i
Harga dibawah
pesaing Harga
diatas pesaing
Lokasi strategis
Kenyamanan
Perluasan Tempat
Brosur
Spanduk
Gambar 6. Struktur Hierarki Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Pemasaran
Dari Gambar 6 diatas dapat dijelaskan tingkat satu adalah fokus, yaitu pemilihan Pemilihan strategi pemasaran Sate Kambing Kiloan untuk tahap
perkenalan dan pengembangan usaha Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong, Bogor – Jawa Barat. Tingkat dua adalah tujuan perusahaan dalam melakukan
kegiatan pemasaran. Tingkat tiga adalah strategi bauran pemasaran. Tingkat empat adalah kebijakan penyusun strategi bauran pemasaran yaitu berupa penjabaran dari
faktor pada tingkat tiga.
8.3. Analisis Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk
Hasil pengolahan tingkat dua memperlihatkan prioritas yang ingin dicapai oleh pengelola rumah makan terhadap tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Hasil pembobotan elemen-elemen pada tingkat dua ini dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 31.
Tabel 31. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk
Tujuan Bobot Prioritas
Pertumbuhan Penjualan 0,481
1 Memperoleh Keuntungan
0,114 3
Positioning Produk 0,405
2 Rasio Inkonsistensi
0,03
Pengolahan tingkat dua ini telah memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Tabel 31 menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan memprioritaskan kepada tujuan pertumbuhan penjualan dengan bobot 0,481. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menginginkan perkembangan
usaha yang berhasil dari tahap perkenalan menuju tahap pertumbuhan dengan adanya pertumbuhan penjualan dari waktu ke waktu yang semakin meningkat. Prioritas
kedua yang ingin dicapai oleh pengelola adalah tujuan positioning produk dengan bobot 0,405. Dengan positioning produk yang tepat diharapkan dapat mempercepat
proses pengenalan produk oleh pasar dan mendapatkan pangsa pasar yang akan meningkatkan pertumbuhan penjualan. Untuk tujuan memperoleh keuntungan atau
menekan efisiensi menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,114, karena prioritas utama dari manajemen saat ini adalah berusaha untuk menembus pasar dan dapat
dikenal dengan baik di pasar. Dengan pertumbuhan penjualan dan positioning produk yang berhasil, maka dengan sendirinya akan mendatangkan keuntungan.
8.4. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Strategi Bauran Pemasaran pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk
Hasil pengolahan ini merupakan pengolahan hierarki pada tingkat tiga untuk mengetahui faktor-faktor yang diprioritaskan dalam strategi bauran pemasaran
terhadap masing-masing tujuan. Hasil pembobotan elemen-elemen pada tingkat tiga dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 32.
Tabel 32. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk
Bauran Pemasaran Tujuan
Produk Harga Tempat
Promos i
Rasio Inkonsistensi
Pertumbuhan Penjualan 0,394
0,223 0,096
0,287 0,06
Meemperoleh 0,331 0,188
0,241 0,241
0,06
Keuntungan Positioning Produk
0,678 0,147
0,073 0,102
0,04
Keseluruhan hasil pengolahan horisontal tingkat tiga ini memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Tabel 31 menunjukkan
bahwa untuk pertumbuhan penjualan bauran pemasaran yang memberikan kontribusi terbesar adalah strategi produk dengan bobot 0,394. Artinya pada tahap perkenalan
ini manajemen menganggap yang terpenting adalah mengedepankan produk sebagai sarana utama, sehingga nantinya produk itu sendiri yang akan mempromosikan
dirinya kepada konsumen demi tercapainya semua tujuan perusahaan. Produk juga menjadi prioritas utama karena dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas produk
yang dihasilkan akan mampu menumbuhkan penjualan dari waktu ke waktu. Produk yang dapat diterima oleh pasar akan mendapatkan kepercayaan di hati konsumen, dan
hal ini dapat menjadi strategi ampuh yang mampu memenangkan persaingan dan sulit untuk dikalahkan.
Karakteristik konsumen Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang yang sering berkunjung yang didominasi oleh pria, dengan usia antara 26-35 tahun dan
kebanyakan bekerja sebagai karyawan swasta, menunjukkan bahwa makanan berbahan baku daging kambing seperti sate, sop dan gulai masih menjadi pilihan
kaum pria lebih dominan dibandingkan wanita. Kemudahan dan kepraktisan untuk menikmati makanan ini juga sangat dimungkinkan dengan memperolehnya dari
rumah makan yang menyajikan produk sejenis ini daripada membuatnya sendiri di
rumah. Apalagi bila didukung dengan kualitas dan kuantitas yang baik maka akan semakin mendapatkan posisi yang baik di pasar.
Strategi promosi dengan bobot 0,287 menjadi prioritas kedua. Strategi bauran promosi yang tepat sasaran, efektif dan efisien menjadi faktor penting berikutnya
yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan yang berada pada tahap perkenalan. Perusahaan perlu usaha untuk memperkenalkan produknya dan menjadikan
produknya terkenal. Promosi yang sesuai dengan kenyataan akan menjadi strategi ampuh untuk memenangkan persaingan. Hal inilah yang akan mendorong konsumen
untuk mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk. Strategi harga menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,223, karena salah satu
alat untuk menembus pasar industri dan merebut pangsa pasar adalah dengan strategi harga yang tepat yaitu harga yang seusai dengan willingness to pay kerelaan untuk
membayar dari konsumen. Penetapan harga juga mencerminkan kualitas dan kuantitas produk, sehingga kesesuaiannya perlu mendapatkan perhatian juga. Harga
yang menarik bagi konsumen akan mendorong mereka untuk mengkonsumsi dan akan menumbuhkan penjualan.
Strategi tempat dipilih sebagai prioritas keempat dengan bobot 0,096 karena lokasi yang sekarang ditempati sudah cukup strategis. Pengelola masih perlu
memperhatikan lokasi dari sisi keamanan dan kenyamanan bagi konsumen yang mampu mempengaruhi tingkat penjualan produk.
Hasil pengolahan selanjutnya adalah melihat prioritas elemen bauran pemasaran yang diprioritas kan untuk positioning poduk. Produk menempati prioritas utama
dengan bobot 0,331. Kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan kuantitas produk akan mampu membentuk citra dan menempatkan perusahaan pada posisi yang
menguntungkan perusahaan. Pada tahap perkenalan ini sudah 50 persen loyalitas yang diberikan oleh konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan oleh Rumah
Makan Sate Kiloan Empuk dengan atribut yang mampu mempengaruhi preferensi mereka adalah keempukan sate dan citarasa sop dan gulainya. Oleh karena itu strategi
bauran produk perlu dipertahankan dan diprioritaskan untuk mencapai tujuan positioning produk.
Prioritas kedua dan ketiga adalah strategi tempat dan promosi yang memiliki bobot sama menurut pengelola Rumah Makan Sate Kiloan Empuk, yaitu dengan
bobot 0,241. Untuk mencapai tujuan positioning produk selain bertumpu pada faktor produk itu sendiri adalah juga pada pentingnya tempat dan promosi sebagai sarana
mengkomunikasikan keunggulan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu pengelola menetapkan strategi tempat dan promosi sama-sama menjadi prioritas kedua.
Strategi harga menempati prioritas keempat dengan bobot 0,188. Karena pengelola menetapkan bahwa harga yang ditetapkan mampu memberikan representasi
dari citra produk yang ditawarkan. Harga yang diterima oleh konsumen akan mendukung penempatan posisi produk di pasar.
Analisis berikutnya adalah pengolahan horisontal tingkat tiga pemilihan prioritas elemen bauran pemasaran untuk tujuan meningkatkan keuntungan. Strategi
produk menempati prioritas utama dengan bobot 0,678, karena produk yang unggul selalu akan diterima oleh konsumen dan memberikan efek paska pembelian yang baik
untuk pembelian-pembelian berikutnya sehingga memberikan peningkatan keuntungan yang berkesinambungan.
Prioritas kedua adalah strategi harga dengan bobot 0,147. Harga yang ditetapkan dengan memperhitungkan dengan tepat antara efisiensi biaya produksi
yang tepat dan kerelaan konsumen untuk membayar akan mampu memberikan marjin biaya dengan pendapatan yang lebih baik, sehingga akan mendatangkan keuntungan.
Prioritas berikutnya adalah pada posisi ketiga dengan bobot 0,102 dipilih untuk strategi promosi. Dengan promosi yang gencar, program-program promosi yang
menarik dapat juga mengundang pengunjung yang lebih banyak yang mampu membawa efek lanjutan yang baik untuk peningkatan keuntungan. Pada prioritas
keempat adalah strategi tempat dengan bobot 0,073. Kapasitas meja makan untuk konsumen akan mempengaruhi tingkat penjualan, karena itu strategi tempat juga akan
menjadi perhatian untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan.
8.5. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk