Karakteristik Pemasok Karakteristik Pembeli

6.2. Karakteristik Pemasok

Pemasok bahan baku kambing untuk Rumah Makan Sate Kiloan Empuk diperoleh dari H. Kohar pedagang pengumpul kambing di daerah Sentul dan merupakan pemasok tetap. Sistem pembelian bahan baku dilakukan secara tunai dengan sistem pemesanan setiap hari. Rumah makan melakukan pemesanan satu ekor kambing dalam satu hari, namun pada sabtu dan minggu pemesanan bisa dilakukan dua ekor, tergantung dari jumlah persediaan yang ada sampai sore hari. Melihat Rumah Makan Sate Kiloan Empuk selama ini menggunakan sistem pembelian secara tunai, dan terdapatnya lebih dari satu pemasok bahan baku di Cibinong, maka posisi tawar-menawar dengan pemasok tidak terlalu mempengaruhi dan tidak ada ketergantungan pasokan bahan baku kepada satu pemasok saja. Untuk bahan baku sayuran, bumbu dan buah-buahan, rumah makan membeli langsung di Pasar Citeureup atau Pasar Cibinong. Pembelian bahan baku dilakukan oleh bagian pembelian. Pembelian dilakukan satu kali dalam satu hari. Pembelian dapat dilakukan lebih dari satu kali tergantung kebutuhan di dapur. Sistem pembayaran untuk bahan baku sayuran, bumbu dan buah-buahan dilakukan secara tunai.

6.3. Karakteristik Pembeli

Pembeli merupakan sumber pendapatan utama dari usaha rumah makan. Mengetahui dan mengenal karakteristik pembeli merupakan suatu usaha untuk mengenali dan menguasai pasar. Dengan mengenal karakteristik pembeli yang menjadi pasar sasaran, Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dapat mengefektifkan strategi pemasarannya. Karakteristik pembeli yang diukur dalam penelitian ini meliputi : tempat tinggal, umur, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi, dan tingkat pengeluaran untuk konsumsi diluar rumah. Pembeli yang dijadikan sebagai responden sebanyak 50 orang yaitu orang yang sedang mengunjungi rumah makan disaat ramai pada setiap akhir pekan, saat sepi pada pertengahan bulan, dan pada saat hari biasa.

6.3.1. Lokasi tempat tinggal

Lokasi tempat tinggal diartikan sebagai wilayah tempat tinggal responden. Tempat tinggal akan memperlihatkan dari daerah mana saja dan berapa banyak pengunjung yang menjadi responden penelitian ini berasal. Sebaran alamat tinggal pengunjung dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Sebaran Alamat Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Tempat tinggal Jumlah orang Persentase CiteureupCibinong 37 74 Luar CiteureupCibinong 13 26 Jumlah 50 100 Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa persentase terbesar pengunjung yang merupakan responden dalam penelitian berasal dari daerah sekitar Citeureup dan Cibinong sebesar 74 persen. Hal ini karena Rumah Makan Sate Kiloan Empuk masih dalam tahap perkenalan, dan pada tahap ini hanya konsumen pada wilayah sekitar dan terdekat saja yang mengetahui dan memilih rumah makan ini.

6.3.2. Umur

Karakteristik responden penelitian yang mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dalam penelitian ini berdasarkan kelompok usia berkisar antara 15 tahun hingga 55 tahun. Berdasarkan Tabel 10 kelompok usia, dapat diketahui bahwa persentase terbesar pembeli yang merupakan responden dalam penelitian berada pada kelompok usia 26-35 tahun sebesar 40 persen. Hal ini menujukkan bahwa produk sate kambing memiliki pangsa pasar di kalangan orang muda. Selain itu umur 26-35 tahun merupakan karyawan pada masa produktif. Persentase tertinggi kedua yaitu pada kelompok usia 36-45 tahun dengan persentase 30 persen, dan persentase terkecil yaitu pada kelompok usia 15-25 tahun dan 46 tahun keatas dengan persentase sebesar 16 persen dan 14 persen. Persepsi masyarakat umum tentang daging kambing yang berpengaruh kurang baik bagi kesehatan manusia pada usia lanjut masih berlaku dalam aspek lingkungan pemasaran Rumah Makan Sate Kiloan Empuk, hal ini dilihat dari segmen usia yang menikmati makanan berbahan baku daging kambing ini didominasi oleh kalangan usia 26-35 tahun yang masih relatif muda secara fisik. Oleh karena itu sasaran segmen pasar yang disasar ini harus menjadi perhatian khusus manajemen pada kegiatan promosi. Tabel 10. Sebaran Usia Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Usia Tahun Jumlah orang Persentase 15-25 8 16 26-35 20 40 36-45 15 30 46-55 7 14 55 0 0 Jumlah 50 100

6.3.3. Jenis Kelamin

Pembeli yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 76 persen pria atau sebanyak 38 orang pengunjung dan 24 persen wanita atau sebanyak 12 orang pengunjung. Dapat dikatakan bahwa responden pria yang cukup banyak jumlahnya merupakan penggemar sate kambing yang dominan. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi umum masyarakat tentang efek dari mengkonsumsi daging kambing akan memberikan stamina dan gairah yang lebih pada saat bekerja masih dipegang oleh kaum pria secara umum. Secara lengkap, sebaran jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Jenis Kelamin Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase Pria 38 76 Wanita 12 24 Jumlah 50 100

6.3.4. Status Pernikahan

Responden pada pengunjung Rumah Makan Sate Kiloan Empuk sebagian besar adalah responden yang sudah berumah tangga berdasarkan dari status pernikahan para responden yang ditunjukkan dengan besarnya responden dengan status menikah sebesar 36 orang atau 72 persen, dan responden dengan status belum menikah sebesar 14 orang atau 28 persen. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa orang yang sudah menikah banyak yang memilih makanan berbahan daging kambing sesuai dengan persepsi umum yang sudah dijelaskan pada penjelasan atribut jenis kelamin. Secara lengkap, sebaran status pernikahan responden dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Status Pernikahan Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Status Pernikahan Jumlah orang Persentase Menikah 36 72 Belum Menikah 14 28 Jumlah 50 100

6.3.5. Pekerjaan

Berdasarkan Tabel 13, dapat diketahui bahwa responden penelitian memiliki pekerjaan yang beragam dilihat dari pekerjaan utamanya. Ragam jenis pekerjaan responden diklasifikasikan dalam enam kelompok. Jenis pekerjaan yang memiliki persentase terbesar adalah karyawan swasta dengan persentase sebesar 54 persen atau 27 orang. Banyaknya persentase responden yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta sesuai dengan karakteristik usia responden yang sebagian besar adalah berasal dari kelompok usia 26-35 tahun. Selain itu didukung dengan lingkungan sekitar Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang merupakan kawasan industri dan pabrik di daerah Citeureup dan Cibinong. Persentase terbesar kedua adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha sebanyak 18 persen atau 9 orang. Tabel 13. Sebaran Pekerjaan Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Pekerjaan Jumlah orang Persentase PelajarMahasiswa 1 2 Pegawai Negeri 6 12 Karyawan Swasta 27 54 Wirausaha 9 18 Ibu Rumah Tangga 5 10 Lainnya 2 4 Jumlah 50 100

6.3.6. Tingkat Pendidikan

Para responden yang mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik dan dapat dikategorikan sebagai konsumen yang berpendidikan. Pada Tabel 14, dapat dilihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir sama dan lebih tinggi dari Sekolah Menengah Atas memiliki persentase sebesar 96 persen atau sebanyak 48 orang. Tamatan Sekolah Dasar hanya 2 orang atau 4 persen dari responden. Tabel 14. Sebaran Tingkat Pendidikan Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Pendidikan Jumlah orang Persentase SD 2 4 SLTP 0 SLTA 23 46 Sarjana D1D3, S1 22 44 Pasca Sarjana S2S3 3 6 Jumlah 50 100

6.3.7. Tingkat Pengeluaran untuk Kebutuhan Konsumsi Keluarga per bulan

Kebutuhan konsumsi atau pangan merupakan kebutuhan primer manusia hidup, oleh karena itu pengalokasian pengeluaran individu maupun rumah tangga akan diutamakan dan secara proporsional akan dialokasikan sebagian besar dari pengeluarannya. Karakteristik responden yang mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dalam penelitian ini memiliki alokasi pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi perbulannya yang berada dalam kisaran antara Rp 1.000.000,00 hingga Rp 5.000.000,00 . Berdasarkan Tabel 15, dapat dilihat responden yang mengalokasikan pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi perbulannya sebesar kurang dari Rp 1.000.000,00 adalah merupakan responden dengan prosentase terbesar yaitu sebanyak 20 orang atau 40 persen. Selain itu responden dengan tingkat pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi per bulannya antara Rp 1.500.000,00 sampai Rp 2.000.000,00 adalah yang terbesar kedua sebesar 36 persen atau sebanyak 18 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan penerimaan produk di pasar sudah cukup baik. Tabel 15. Sebaran Tingkat Pengeluaran untuk Kebutuhan Konsumsi Keluarga per bulan Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Pengeluaran Rupiah Jumlah orang Persentase 1 juta 20 40 1,5 juta – 2 juta 18 36 2 juta – 3 juta 6 12 3 juta – 4 juta 3 6 5 juta 3 6 Jumlah 50 100 6.3.8. Tingkat Pengeluaran untuk Konsumsi Keluarga diluar Rumah Rumah Makan, Restoran, Café per bulan Dari alokasi pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi perbulan, secara umum responden mengalokasikannya hanya 5 – 10 persen untuk dibelanjakan di luar rumah Rumah Makan, Restoran, Café. Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bagaimana potensi responden untuk membelanjakan konsumsinya di luar rumah dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi. Potensi terbesar berasal dari responden yang alokasi konsumsi di luar rumah per bulannya sebesar Rp 100.000,00 sampai Rp 200.000,00 dengan persentase sebesar 34 persen. Sedangkan persentase terkecil berasal dari responden yang alokasi konsumsi di luar rumah per bulannya sebesar Rp 300.000,00 sampai Rp 400.000,00 yaitu sebesar 10 persen. Alokasi pengeluaran untuk konsumsi di luar rumah yang relatif cukup kecil, dapat dianggap sebagai indikator potensi masyarakat dengan taraf daya beli yang kecil. Hal ini akan menjadi tantangan bagi industri rumah makan untuk dapat lebih mengundang daya tarik masyarakat. Tabel 16. Sebaran Tingkat Pengeluaran untuk Kebutuhan Konsumsi Keluarga diluar Rumah per bulan Responden Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Tahun 2007 Pengeluaran Rupiah Jumlah orang Persentase 100.000 9 18 100.000 – 200.000 17 34 200.000 – 300.000 10 20 300.000 – 400.000 5 10 500.000 9 18 Jumlah 50 100 Berdasarkan hasil penelitian, konsumen Rumah Makan Sate Kiloan Empuk adalah masyarakat dari daerah sekitar Citeureup dan Cibinong juga yang memiliki karakteristik kebanyakan kaum pria dari kelompok usia 26-35 tahun dan sudah menikah, memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan pendidikan sama dan lebih tinggi dari SLTA, dengan alokasi pengeluaran untuk konsumsi per bulannya adalah kurang dari Rp 2.000.000,00. Mereka biasa membelanjakan konsumsinya di luar rumah dengan alokasi pengeluaran kurang dari Rp 300.000,-. Maka dari hasil ini dapat diketahui strategi pemasaran yang akan diterapkan adalah untuk segmen masyarakat dengan tingkat konsumsi antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.000.000,00, dengan sasaran yang diarahkan kepada pria pada kelompok usia muda produktif.

6.4. Pendapat Konsumen Tentang Rumah Makan Sate Kiloan Empuk