Di Jalan Raya Mayor Oking Cibinong terdapat Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang baru dibuka pada tanggal 10 Juni tahun 2007. Dalam proses pendirian
dan pertumbuhannya Rumah Makan Sate Kiloan Empuk yang dimiliki oleh seorang investor tunggal dan dikelola oleh 5 orang dalam timnya melakukan eksplorasi data
pasar boga yang ada di dalam lingkungan bisnisnya. Terutama lingkungan persaingan yang sangat ketat dengan hadir di tengah-tengah industri boga yang sudah mapan.
Dalam proses pendirian dan pertumbuhannya agar mendapat tempat di pasar dan dapat bertahan Rumah Makan Sate Kiloan Empuk menggali informasi berbasis
konsumen untuk menetapkan strategi positioning produk dibenak konsumen dengan melakukan analisis keunggulan bersaing. Selain itu dalam menjaring pelanggan dari
pangsa pasar, Rumah Makan Sate Kiloan Empuk juga menetapkan strategi diferensiasi dari rumah makan yang telah lama dan lebih dulu ada sebagai salah satu
syarat mutlak dalam memenangkan persaingan.
1.2. Perumusan Masalah
Penetapan strategi pemasaran dan tingkat penetrasi pasar untuk setiap variabel pemasaran harga, promosi, tempat, dan kualitas produk adalah suatu masalah yang
sangat penting dan utama. Rumah Makan Sate Kiloan Empuk saat ini masih berada dalam kondisi belum memperoleh keuntungan, catatan penjualan pada bulan Juni
sampai November 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Catatan Penjualan Bulan Juni – November 2007
Omzet Bulan Nilai Penjualan
Rp Biaya Produksi
Defisit Jumlah
Pengunjung
Juni 4,125,275,00 6,800,000,00
-39.33 184
Juli 4,337,000,00 6,341,500,00
-31.61 232
Agustus 3,640,500,00 6,416,600,00
-43.26 148 September 8,574,000,00
8,663,500,00 -1.03 295
Oktober 5,561,000,00 6,557,150,00
-15.19 251
November 5,920,000,00 6,291,700,00
-5.91 272
Sumber : Manajemen RM. SKE
Dilihat dari Tabel 2 Rumah Makan Sate Kiloan Empuk menunjukkan kecenderungan pertumbuhan usaha yang positif, walaupun belum mencatatkan laba
atau masih mengalami defisit. Pada awal pembukaan usaha rumah makan ini pada bulan Juni tercatat penjualan baru memperoleh penjualan sebanyak Rp 4.125.275,00
dari 184 orang pengunjung, laba tercatat masih defisit – 39.33 persen. Besarnya defisit yang terjadi adalah disebabkan besarnya biaya produksi tidak sebanding
dengan penjualan yang diterima pada saat dimulainya usaha rumah makan ini. Pada bulan kedua sampai lima bulan berikutnya mengalami kenaikan
penjualan dan jumlah pengunjung. Dari statistik penjualan ini menunjukkan bahwa usaha rumah makan ini masih berada pada tahap perkenalan produk sampai bulan
November, ikhtisar dari statistik tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1.
Sumber : Manajemen RM. Sate Kiloan Empuk Gambar 1. Grafik Statistik Defisit Bulan Juni – Oktober 2007
Kondisi pertumbuhan penjualan seperti ini membutuhkan strategi pemasaran yang paling tepat untuk menggeser Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dari tahap
perkenalan menuju tahap pertumbuhan. Oleh karena itu, permasalahan yang dapat dirumuskan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan
Empuk ? 2.
Bagaimana bauran pemasaran produk dan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan dipioritaskan untuk Rumah Makan Sate Kiloan Empuk pada saat perkenalan
usahanya ? 3.
Bagaimana positioning yang tepat untuk produk Sate Kambing Kiloan di Rumah Makan Sate Kiloan Empuk ?
1.3. Tujuan Penelitian