pada tahun 2005 sektor ini merupakan sektor basis bagi beberapa kecamatan yaitu kecamatan Kuantan Mudik, Singingi, Singingi Hilir, Kuantan Tengah, Benai dan
Cerenti. Sedangkan berdasarkan luas lahan perkebunan kelapa sawit, hanya kecamatan Gunung Taor dan Kuantan Hilir pada tahun 2005 yang bukan
merupakan sektor basis dari perkebunan ini. Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa kecamatan Benai baik secara luas lahan maupun produksi dari perkebunan
kelapa sawit yang memiliki nilai LQ terbesar.
6.2 Specialization Indeks SI
Analisis Kuosien Spesialisasi bertujuan untuk mengetahui apakah perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi merupakan
komoditi yang utama spesialisasi. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai E, apabila E1 artinya perkebunan kelapa sawit di wilayah ini merupakan komoditi utama
sektor perkebunan, sebaliknya jika E1 maka perkebunan kelapa sawit bukan merupakan komoditi unggulan di sektor ini.
Tabel 19. Kuoisen Spesialisasi SI Komoditi Perkebunan Kelapa Sawit Menurut Luas Lahan Ha dan Produksi Ton per Kecamatan di Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun 2004 dan 2005. Tahun
Komoditi 2001 2002
2003 2004
2005 Karet
Luas 0,14
0,15 0,16
0,18 -0,03
Produksi 0,03
0,03 0,04
0,02 0,03
Kelapa Sawit Luas
-0,02 -0,03
-0,05 -0,07
-0,22 Produksi
0,03 0,02
0,02 0,04
0,03 Kelapa
Luas -0,11
-0,11 -0,10
-0,10 -0,10
Produksi -0,05
-0,05 -0,05
-0,05 -0,05
Aneka Tanaman Luas
-0,01 -0,01
-0,01 -0,01
-0,02 Produksi
-0,01 -0,01
-0,01 -0,01
-0,01
Sumber: Data Primer diolah, 2007.
Tabel 20. Kuoisen Spesialisasi SI Komoditi Perkebunan Kelapa Sawit Menurut Luas Lahan Ha dan Produksi Ton per Kecamatan di Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun 2004 dan 2005. 2004 2005
Kecamatan Luas Produksi Luas
Produksi Kuantan Mudik
0,17 -0,16
0,22 0,04
Hulu Kuantan 0,02
-0,25 0,03
-0,20 Gunung Taor
-0,04 -0,40
-0,04 -0,39
Singingi 0,16 -0,04
0,18 0,03
Singingi Hilir 0,19
-0,05 0,27
0,04 Kuantan Tengah
0,08 -0,23
0,22 0,01
Benai 0,11 -0,23
0,24 0,05
Kuantan Hilir -0,04
-0,40 -0,04
-0,39 Pangean 0,05
-0,27 0,05
-0,17 Logas Tanah Darat
0,20 -0,09
0,23 0,00
Cerenti -0,04 -0,41
0,08 0,04
Inuman -0,04 -0,39
0,10 -0,01
Sumber: Data Primer diolah, 2007.
Berdasarkan Tebel 19 dan 20, bahwa komoditi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi bukan merupakan komoditi terspesialisasi baik
secara luas dan produksi. Hal ini berarti bahwa dalam suatu wilayah atau suatu kecamatan tidak terdapat satu pun kecamatan yang mengkhususkan industri
kelapa sawit walaupun komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masing-masing kecamatan.
Nilai kousien spesialisasi diatas juga mengindikasikan bahwa masing- masing kecamatan memiliki industri yang beragam baik dari segi luasan dan
produksi. Selain itu, nilai kousien spesialisasi juga mengindikasikan bahwa biaya sumberdaya domestik dalam proses produksi pada perkebunan kelapa sawit relatif
masih besar atau dengan kata lain bahwa biaya-biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit belum ekonomis. Kecilnya nilai kousien
spesialisasi juga memperlihatkan bahwa ada perkebunan kelapa sawit di luar Kabupaten Kuantan Singingi, seperti di Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir dan
Hulu, Pelalawan dan Pekanbaru yang secara administrasi berdampingan langsung dengan Kabupaten Kuantan Singingi memberikan kontribusi terhadap produksi
kelapa sawit di Provinsi Riau.
BAB VII ANALISIS FINANSIAL