Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Break Event Point BEP

3.4.3 Net Present Value NPV

NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. NPV dapat dirumuskan sebagai berikut: ¦ n t i t Ct Bt NPV 1 Dimana: Bt = Benefit sosial kotor sehubungan dengan sesuatu proyek pada tahun ke-t Ct = Biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun ke-t, tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal atau biaya rutin. n = Umur ekonomis dari proyek t = Waktu perhitungan analisis i = Interst Bunga Bank

3.4.4 Internal Rate of Return IRR

Metode IRR ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Caranya, dengan menghitung nilai sekarang dari arus kas suatu investasi dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10 . kemudian di bandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil, maka di coba lagi dengan penghitungan suku bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya sampai biaya investasi menjadi sama besar. Apabila dengan suku bunga wajar tadi nilai investasi lebih besar, maka harus di coba lagi dengan suku bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama besar dengan nilai sekarang. Persamaan untuk mengetahui IRR adalah sebagai berikut: 1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR Dimana: IRR = Nilai Internal Rate of Return NPV 1 = Nilai NPV negative NPV 2 = Nilai NPV positif i 1 = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV negatif i 2 = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV positif

3.4.5 Break Event Point BEP

BEP adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan, seperti tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan, sedangkan biaya operasionalnya merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan. Dari biaya operasional diatas di bagi menjadi 3 bagian yaitu, biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Analisis Break Event Point BEP perlu dilakukan pada suatu perusahaan mengingat BEP adalah analisis pulang pokok dan dapat digunakan untuk ananlisis perencanaan laba. BEP merupakan alat untuk menentukan pada tingkat produksi dan harga untuk memberikan titik dimana penjualan akan impas menutup biaya tetap dan biaya variabel, dengan rumus umum adalah sebagai berikut: Sedangkan untuk menentukan penjualan dirumuskan sebagai berikut: Dimana: Penjualan BEP = Penjualan produk pada titik impas Rp BEP = Jumlah Produk pada titik impas unit Penjualan BEP = 1 – Biaya Variabel Penjualan Biaya Tetap BEP = Harga JualUnit – Biaya VariabelUnit Biaya TetapUnit

3.4.6 Analisis SWOT