Pengalaman Kerja Pendapatan Jumlah Tanggungan Alokasi Waktu Kerja Kerangka Pemikiran

f. Pengalaman Kerja

Pengalaman dalam pekerjaan pada umumnya meningkatkan kemampuan kerja seseorang. Pengalaman kerja dapat menggambarkan tingkat penguasaan seseorang terhadap suatu pekerjaan, yang pada akhirnya menjadi ahli dibidangnya atau dengan kata lain menjadi spesialisasi. Dengan demikian, kesempatan memasuki lapangan pekerjaan untuk orang yang lebih berpengalaman akan lebih besar.

g. Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu alat motivator untuk meningkatkan produktivitas kerja merupakan imbalan yang diterima seseorang setelah bekerja. Dimana, dengan tingkat pendapatan yang relatif tinggi akan meningkatkan daya beli dan kesejahteraan seseorang, Sehingga makin tinggi pendapatan akan membuat pekerja meningkatkan produktivitasnya kerjanya.

h. Jumlah Tanggungan

Keluarga Jumlah tanggungan keluarga dapat mencerminkan jumlah pengeluaran rumah tangga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung maka semakin besar pula pengeluaran rumah tangga, dengan demikian akan mendorong tenaga kerja untuk dapat bekerja lebih giat. Hal ini memotivasi pekerja untuk meningkatkan pendapatannya sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja.

i. Alokasi Waktu Kerja

Alokasi waktu kerja adalah lamanya tenaga kerja bekerja pada industri kecil tersebut selama sehari. Pada kondisi normal seorang tenaga kerja akan mengalokasikan waktu kerja selama 7 jam per hari untuk bekerja. Sebagai catatan, dalam penelitian ini alokasi waktu kerja yang dianalisis adalah jumlah jam kerja selama seminggu. Tenaga kerja akan meningkatkan alokasi waktu kerja apabila peningkatan tersebut akan meningkatkan pendapatannya.

3.2. Kerangka Pemikiran

Operasional Secara umum ada dua faktor yang mendasari pekerja migran industri kecil sepatu untuk bermigrasi, yaitu : 1 Faktor pendorong, dimana terdapatnya berbagai kondisi yang merugikan sehingga pekerja migran ingin keluar dari pekerjaannya dan meninggalkan daerahnya seperti kurangnya pengalaman kerja, jam kerja yang tidak sesuai dengan pendapatan yang diterima di daerah asal, tingkat pendidikan dan banyaknya jumlah tanggungan keluarga; dan 2 Faktor penarik, dimana terdapatnya kondisi di luar kehidupan pekerja yang lebih menguntungkan dilihat dari pendapatan setelah bermigrasi dan tingkat kenyamanan dalam bekerja. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan migran dalam bermigrasi, yaitu pekerja memilih jenis migrasi permanen atau non permanen dengan membandingkan kedua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Adapun faktor pendorong dalam penelitian ini adalah: faktor usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan jumlah tanggungan keluarga. Sedangkan faktor penarik dalam penelitian ini adalah: jam kerja, pendapatan dari industri sepatu dan daya tarik fasilitas perkotaan lihat Gambar 1. Produktivitas pekerja migran industri sepatu dapat ditingkatkan dengan mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya produktivitas pekerja migran dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berhubungan dengan kondisi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Sumber : Diadaptasi dari Sari, K. I. 1997 pekerja migran industri sepatu, yaitu: faktor usia, pendidikan, pengalaman kerja, jumlah tanggungan keluarga. Sedangkan faktor-faktor eksternal berhubungan Migrasi Permanen Migrasi Non Permanen Sirkulasi INDUSTRI KECIL SEPATU Produktivitas Tenaga Kerja Faktor Eksternal : • Alokasi Waktu Kerja • Jumlah pendapatan • Pendapatan diluar industri sepatu Faktor Internal : • Usia • Pendidikan • Pengalaman Kerja • Jumlah Tanggungan Keluarga Produktivitas Industri Kecil Sepatu Tenaga Kerja Produksi Sepatu Faktor Pendorong : • Usia • Pendidikan • Pengalaman kerja • Jumlah Tanggungan Keluarga Faktor Penarik : • Alokasi Waktu Kerja • Pendapatan • Daya Tarik Fasilitas Kota MIGRASI PEKERJA dengan kondisi-kondisi di luar diri pekerja migran industri sepatu, yaitu: faktor alokasi waktu kerja, pendapatan dari dalam industri sepatu dan pendapatan diluar industri sepatu. Menurut Ravianto 1986, produktivitas tenaga kerja merupakan sentral perhatian dalam pengukuran produktivitas, karena tenaga kerja merupakan masukan terpenting dalam sebuah perusahaan. Melihat kepada pernyataan tersebut dapat terlihat bahwa tenaga kerja merupakan hal yang menentukan dalam pengelolaan sumberdaya lainnya dalam suatu perusahaan, sehingga apabila produktivitas tenaga kerja meningkat maka akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan, dimana dapat meningkatkan pula produksi dan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini berarti apabila dilakukan suatu upaya perbaikan dan terus memperhatikan faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi tingkat produktivitas pekerja industri kecil sepatu, maka akan dapat meningkatkan produktivitas pekerja industri kecil sepatu yang selanjutnya akan meningkatkan hasil dan mutu produksi sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK .

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2007 di Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta timur. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa wilayah Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung merupakan sentra pemukiman bagi industri kecil untuk wilayah DKI Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur dan dikelola oleh Badan Pengelola Lingkungan Industri dan Pemukiman BPLIP Pulo Gadung.

4.2. Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan data

4.2.1. Metode Pengambilan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah pekerja migran industri kecil sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dalam penentuan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling, yaitu mengambil contoh acak sederhana dari setiap lapisan Walpole, 1995. Sesuai dengan tujuan penelitian maka stratifikasi yang dilakukan berdasarkan pekerja migran yang berasal dari luar wilayah kota Jakarta yang secara langsung melakukan migrasi permanen dan non permanen dan bekerja di industri kecil sepatu yaitu bagian bengkel produksi sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung selama satu tahun atau lebih. Jumlah populasi adalah 95 orang yang terdiri dari 45 pekerja migran permanen dan 50 pekerja migran non permanen. Sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 39 responden n 1 dari