Pendugaan Elastisitas Definisi Operasional

H : b j = 0 H 1 : b j Adapun rumus uji-t adalah: j j hitung bˆ S bˆ t − = dimana: Sb j adalah standar error dari parameter dugaan b j Bila: t hitung t tabel , α2 ; n-k-1 maka tolak H t hitung t tabel , α2; n-k-1 maka terima H Dalam model regresi linear yang mencakup lebih dari dua peubah bebas kadang dijumpai adanya kolinear ganda multikoloinear. Ada beberapa cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinier dalam persamaan. Salah satau cara pengujian adanya multikolinier dapat dilakukan dengan membandingkan R 2 dengan r 2 . Jika R 2 r 2 berarti tidak ada masalah multikolinieritas dan R 2 r 2 berarti ada masalah mutikolinier. Dengan r 2 merupakan kuadrat korelasi sederhana peubah bebas. Jika evaluasi model berdasarkan ketiga kriteria tersebut dianggap sudah cukup baik, maka kita dapat melakukan analisa elastisitas untuk mengetahui respon peubah endogen terhadap perubahan peubah penjelasnya.

4.6. Pendugaan Elastisitas

Nilai elastisitas digunakan untuk mengetahui derajat kepekaan respon suatu peubah endogen terhadap perubahan yang terjadi pada peubah penjelasnya. Rumus elastisitasdari suatu persamaan adalah sebagai berikut: E XY = Y X bˆ j dimana : E XY = Elastisitas peubah endogen Y terhadap peubah penjelas X j X = Nilai rata-rata peubah penjelas ke-j j Y = Nilai rata-rata peubah endogen Y bˆ = Parameter dugaan peubah penjelas ke-j Jika nilai elastisitas lebih dari satu E XY 1 berarti peubah endogen Y elastis reponsif terhadap perubahan peubah penjelas X j , karena perubahan satu persen peubah penjelas mengakibatkan perubahan peubah endogen lebih dari satu persen. Jika nilai elastisitas antara nol dan satu 0E XJ 1 berarti peubah endogenY inelastis tidak responsif terhadap perubahan peubah penjelas X j , karena perubahan satu persen peubah penjelas mengakibatkan perubahan peubah endogen kurang dari satu persen. Jika nilai elastisitas tidak terhingga E XJ = □ ,maka artinya elastis sempurna, sedangkan jika nilai elastisitas sama dengan nol E XJ = 0 berarti inelastis sempurna dan jika nilai elastisitas sama dengan satu E XJ =1, maka artinya unitary elastis.

4.7. Definisi Operasional

Definisi dari berbagai variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pekerja migran industri kecil sepatu adalah pekerja yang telah meninggalkan daerah asalnya yang secara langsung masuk ke Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung dan tinggal secara permanen atau non permanen di wilayah tersebut dan bekerja di sektor industri kecil sepatu bengkel produksi sepatu selama satu tahun atau lebih. 2. Industri kecil adalah perusahaanusaha industri kecil di bagian bengkel produksi sepatu dengan menggunakan modal sendiri dan mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 5 hingga 19 orang. 3. Jenis migrasi adalah migrasi permanen dan migrasi non permanen sirkulasi. 4. Migrasi permanen adalah keputusan pekerja migran melakukan pindah tempat tinggal dan bekerja dengan maksud menetap di wilayah penelitian selama satu atau lebih dari satu tahun. 5. Migrasi non permanen adalah keputusan pekerja migran melakukan pindah tempat tinggal dan bekerja tanpa bermaksud untuk menetap di wilayah peneltian selama lebih dari satu hari atau kurang dari satu tahun. 6. Usia adalah usia pekerja migran saat diwawancarai dan dinyatakan dalam tahun. 7. Usia migrasi adalah usia pekerja ketika memutuskan jenis migrasi yaitu permanen atau non permanen di wilayah penelitian dan dinyatakan dalam tahun. 8. Pendidikan adalah lamanya pekerja migran mengikuti pendidikan formal dan dihitung dalam satuantahun. 9. Pengalaman kerja adalah lamanya pekerja menjalani pekerjaannya di industri kecil sepatu dan diwilayah penelitian dan dihitung dalam tahun. 10. Pengalaman kerja migrasi adalah pengalaman kerja pekerja migran ketika memutuskan jenis migrasi permanen atau non permanen diwilayah penelitian dan dihitung dalam tahun. 11. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab dan dibiayai secara rutin oleh pekerja migran termasuk anak-anak, orang tua atau usia dewasa yang belum bekerja dan dihitung dalam orang. 12. Jumlah tanggungan keluarga migrasi adalah jumlah tanggungan keluarga pekerja migran ketika memutuskan jenis migrasi permanen atau non permanen diwilayah penelitian dan dihitung dalam orang. 13. Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu pasangminggu, dimana tingkat produktivitas pekerja migran industri kecil sepatu yang diperhitungkan adalah perbandingan antara jumlah pasang sepatu yang dibuat pekerja per banyaknya jam kerja yang dicurahkan dalam seminggu dan dihitung dalam pasang per minggu. 14. Jumlah pendapatan adalah jumlah uang yang diterima pekerja migran dari industri kecil sepatu dan dihitung dalam rupiah per minggu. 15. Alokasi waktu kerja adalah jumlah jam kerja yang digunakan pekerja migran di industri kecil sepatu selama seminggu dan dihitung dalam jam per minggu. 16. Dummy daya tarik fasilitas perkotaan merupakan ukuran nominal yang menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh fasilitas yang ada di kota terhadap pekerja karena di daerah asal masih jarang atau belum ditemui dan dinyatakan dalam bentuk variabel dummy. Variabel dummy diberi nilai 1 untuk pekerja migran yang tertarik dengan fasilitas perkotaan dan diberi nilai 0 untuk pekerja migran yang tidak tertarik dengan fasilitas perkotaan. 17. Dummy pendapatan diluar industri sepatu merupakan ukuran nominal yang menunjukkan ada atau tidaknya pendapatan yang diperoleh pekerja migran diluar industri sepatu. Variabel dummy diberi nilai 1 untuk pekerja migran yang memiliki pendapatan dari luar industri sepatu dan diberi nilai 0 untuk pekerja yang tidak memiliki pendapatan dari luar industri sepatu

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1.

Lembaga Perkampungan Industri Kecil Perkampungan Industri Kecil PIK Pulo Gadung, Jakarta Timur dibangun untuk dapat membantu meningkatkan pengembangan dan memudahkan pembinaan sector usaha kecil dan menengah UKM khususnya yang berada di wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jumlah unit usaha kecil dan menengah di propinsi DKI Jakarta pada tahun 2000 berjumlah 503 306 unit usaha dengan nilai investasi sebesar 5.84 milyar rupiah dan nilai produksi sebesar 87.14 milyar rupiah yang tersebar di kelima wilayah DKI Jakarta Deperindag, 1999. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang RUTR Propinsi DKI Jakarta 1985-2005, maka pemerintah propinsi DKI Jakarta mengeluarkan keputusan mengenai pembangunan Perkampungan Industri Kecil PIK melalui Surat Keputusan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 532 Tahun 1981. Adapun tujuan pembangunan PIK ini adalah : 1 untuk menampung para pengusahapengrajin industri kecil yang berasal dari sentra dan non sentra industri kecil di wilayah DKI Jakarta, 2 sebagai pusat sentralisasi pembinaan terpadu antar instansi yang terkait, 3 sebagai sarana transit untuk selanjutnya pindah ke tempat usaha yang lebih memadai apabila usahanya telah berkembang, 4 untuk memudahkan pembinaan para pengusahapengrajin industri kecil yang tersebar di wilayah propinsi DKI Jakarta, 5 untuk meningkatkan harkat dan martabat para pengusahapengrajin industri kecil kea rah usaha yang lebih maju dan berkembang, dan 6 untuk menciptakan lingkungan hunian dan lingkungan