memiliki alokasi waktu kerja lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja migran non permanen.
Tabel 17. Alokasi Waktu Kerja Pekerja Migran Industri Kecil Sepatu di PIK Pulo Gadung,Tahun 2007
Jumlah Alokasi Waktu Kerja
jamminggu Migran
Keseluruhan Migran
Permanen Migran
Non Permanen 46 – 51
52 – 57 58 – 63
64 – 69 70 - 75
40 50 4 5
13 16.25 19 23.75
4 5 9 23.08
2 5.13 8 20.51
16 16.82 4 10.26
31 75.61 2 4.88
5 12.19 3 7.32
- Total
80 39
41 Angka didalam tanda kurung .... menunjukkan persentase
Berdasarkan pengamatan di lapangan, secara umum pekerja mulai bekerja dari pukul 08.00-17.00 pada hari senin hingga jumat, dan pukul 08.00-14.00 pada
hari sabtu. Pada hari senin hingga jumat, pekerja yang bekerja antara 52-75 jam per minggu akan melanjutkan pekerjaannya mulai pukul 19.00 hingga pukul 22.00.
6.5. Pendapatan
Sumber pendapatan pekerja migran berasal dari industri kecil sepatu dan diluar industri kecil sepatu pekerjaan sampingan. Dalam hal ini industri kecil
sepatu merupakan mata pencaharian utama bagi pekerja migran industri kecil sepatu. Hal ini dapat terlihat dari lamanya pekerja migran bekerja di industri kecil
sepatu yaitu 56.15 jam per minggu atau 9.4 jam per hari. Sistem pembayaran upah yang diterima pekerja migran adalah sistem upah
borongan. Artinya upah yang diterima pekerja berdasarkan jumlah pasang sepatu yang dapat dibuat oleh pekerja dan diterima setiap hari sabtu upah mingguan.
Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan pekerja migran keseluruhan dari dalam industri kecil sepatu adalah 340 625 rupiah per minggu.
Untuk pekerja migran permanen memiliki rata-rata pendapatan lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen, dimana rata-rata pendapatan pekerja
migran permanen adalah 378 205.13 rupiah per minggu, sedangkan untuk pekerja migran non permanen rata-rata pendapatan adalah 304 878.05 rupiah per minggu.
Tabel 18. Rata-rata Pendapatan Pekerja Migran Industri Kecil Sepatu di PIK Pulo Gadung, Tahun 2007
Pendapatan Migran
Keseluruhan Migran
Permanen Migran
Non Permanen Dalam industri
Rpminggu 340 625
Rpminggu 378 205.13
Rpminggu 304 878.05
Total 340 625
378 205.13 304 878.05
Mulai tanggal 1 Januari 2007 Upah Minimum Provinsi UMP DKI Jakarta meningkat dari 819 100 rupiah per bulan menjadi 900 560 rupiah per bulan dengan
7 jam kerja sehari dalam 6 hari kerja seminggu. Jika dibandingkan dengan dengan UMP DKI Jakarta, rata-rata pendapatan upah pekerja migran permanen dan non
permanen berada diatas UMP DKI Jakarta. Dengan demikian, pekerja migran industri kecil sepatu telah dapat memenuhi kebutuhan hidup minimumnya. Namun
perlu diketahui bahwa untuk mencapai hal tersebut, pekerja migran harus mencurahkan waktu kerjanya selama 61.1 jam per minggu atau 10.2 jam per hari
untuk pekerja migran permanen dan selama 51.4 jam per minggu atau 8.6 jam per hari untuk pekerja migran non permanen.
Pada Tabel 19 terlihat bahwa untuk pekerja migran keseluruhan yang paling banyak adalah yang menerima upahpendapatan pada kisaran 200 001 –300
000 rupiah per minggu dengan persentase sebesar 51.25 persen. Pada pekerja
migran permanen yang paling banyak adalah yang menerima upahpendapatan pada kisaran 300 001 – 400 000 rupiah per minggu dengan persentase sebesar
61.54 persen, sedangkan pada pekerja migran non permanen yang paling banyak adalah yang menerima upahpendapatan pada kisaran 200 001– 300 000 rupiah
per minggu dengan persentase sebesar 73.17 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja migran permanen terbanyak memiliki pendapatan lebih tinggi daripada
pekerja migran non permanen. Tabel 19. Pendapatan Pekerja Migran Industri Kecil Sepatu di PIK Pulo
Gadung, Tahun 2007 Jumlah
Pendapatan Rpminggu
Migran Keseluruhan
Migran Permanen
Migran Non Permanen
≤ 200 000 200 001 – 300 000
300 001 – 400 000 400 001 – 500 000
3 3.75 41 51.25
32 40 4 5
- 11 28.2
24 61.54 4 10.26
3 7.32 30 73.17
8 19.51 -
Total 80 39
41 Angka didalam tanda kurung .... menunjukkan persentase
Tabel 20 menunjukkan bagaimana tanggapan pekerja migran terhadap pendapatan yang diterima dari industri sepatu. Pada migran keseluruhan terbanyak
adalah yang beranggapan bahwa pendapatan dari industri sepatu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu 35 orang dengan persentase sebesar 43.75
persen. Pada pekerja migran permanen terbanyak adalah yang beranggapan bahwa pendapatan dari industri sepatu telah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan persentase sebesar 48.72 persen, sedangkan untuk pekerja migran non permanen terbanyak adalah yang beranggapan bahwa pendapatan dari industri
sepatu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan persentase sebesar 56.1 persen.
Tabel 20. Tanggapan Pekerja Migran terhadap Pendapatan dari Industri Sepatu di PIK Pulo Gadung, Tahun 2007
Jumlah Tanggapan
Migran Keseluruhan
Migran Permanen
Migran Non Permanen
Kurang Cukup
Tinggi 35 43.75
30 37.5 15 18.75
12 30.77 19 48.72
8 20.51 23 56.1
11 26.83 7 17.07
Total 80 39
41 Angka didalam tanda kurung .... menunjukkan persentase
6.6. Produktivitas
Pekerja
Tabel 21 menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas pekerja migran industri kecil sepatu secara keseluruhan adalah 74.6 pasang per minggu. Untuk
pekerja migran permanen memiliki rata-rata produktivitas pekerja lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen, dimana rata-rata produktivitas pekerja
migran permanen adalah 84.5 pasang per minggu, sedangkan untuk pekerja migran non permanen rata-rata produktivitas pekerja adalah 65.1 pasang per minggu.
Tabel 21. Rata-rata Produktivitas Pekerja Migran Industri Kecil Sepatu di PIK Pulo Gadung, Tahun 2007
Produktivitas Migran Keseluruhan
Migran Permanen
Migran Non Permanen
Produktivitas pasangminggu
74.6 pasangminggu
84.5 pasangminggu
65.1 Total
340 625 378 205.13
304 878.05 Pada Tabel 22 terlihat bahwa untuk pekerja migran keseluruhan yang
paling banyak adalah yang tingkat produktivitasnya berada pada kisaran 85 – 100
pasang per minggu dengan persentase sebesar 40 persen. Pada pekerja migran permanen yang paling banyak adalah yang tingkat produktivitasnya berada pada
kisaran 85 – 100 pasang per minggu dengan persentase sebesar 61.54 persen, sedangkan pada pekerja migran non permanen yang paling banyak adalah yang
tingkat produktivitasnya berada pada kisaran 45 – 60 pasang per minggu dengan persentase sebesar 56.10 persen. Hal ini menunjukan bahwa pekerja migran
permanen terbanyak memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi daripada tingkat produktivitas pekerja migran non permanen.
Tabel 22. Produktivitas Pekerja Migran Industri Kecil Sepatu di PIK Pulo Gadung, Tahun 2007
Jumlah Produktivitas
pasangminggu Migran
Keseluruhan Migran
Permanen Migran
Non Permanen 45 – 60
65 – 80 85 – 100
105 – 120 31 38.75
13 16.25 32 40
4 5 8 20.51
3 7.69 24 61.54
4 10.26 23 56.10
10 24.39 8 19.51
- Total
80 39
41 Angka didalam tanda kurung .... menunjukkan persentase
6.7. Alasan Melakukan Migrasi Permanen dan Non Permanen