Bahan Mentah Pembuatan Sepatu

kebakaran, lapangan olahraga, kantor kelurahan, gudang, sarana ibadah, listrik dan air bersih, sarana komunikasi, koperasi perkampungan industri kecil KOPIK, gedung serbaguna, jalan raya dan areal penghijauan.

5.4. Keadaan Industri Kecil Sepatu di Perkampungan Industri Kecil Pulo

Gadung Jakarta Timur Industri kecil sepatu merupakan salah satu industri kecil kulit yang dikembangkan di PIK Pulo Gadung. Jumlah pengrajin sepatu di PIK Pulo Gadung Jakarta Timur cenderung semakin bertambah dari waktu ke waktu meskipun ada beberapa pengarajin yang tutup usaha. Pada umumnya industri sepatu di bagian bengkel produksi sepatu ini merupakan industri rumah tangga dan industri kecil. Tenaga kerja yang digunakan di dalam industri sepatu adalah tenaga kerja dari luar keluarga, antara lain berasal dari daerah Jawa Tengah Semarang, Kebumen dan Tegal, Jawa Barat Bandung, Sukabumi, Ciamis dan Bogor dan Sumatera Medan, Palembang dan Padang. Walau demikian adapula industri kecil sepatu yang mempergunakan tenaga kerja dari dalam keluarga.

5.4.1. Bahan Mentah Pembuatan Sepatu

Bahan mentah yang digunakan dalam produksi sepatu terdiri dari kulit, imitasi, lem tarik lem open, lem sol, lem lateks, pencuci sol, tekson, tamsin, kain belacu, ujung keras, bensin, amplas, benang sepatu, busa spon, hak, asesoris sepatu ring, gesper, perepet, karet, manik-manik,, kancing, sol fiber dan sol karet sol pas serta label sepatu. Semua bahan ini dapat diperoleh dengan mudah di toko bahan baku yang terletak di lingkungan PIK dan kota Garut. Jenis lem ada dua macam, yaitu lem tarik dan lem sol. Lem tarik digunakan untuk merekatkan bagian muka sepatu ke dalam bagian bengsol. Bengsol adalah gabungan tamsin, tekson dan ujung keras yang sudah di lem. Sedangkan lem sol digunakan untuk merekatkan sol ke bagian bengsol. Sebelum sol direkatkan dengan lem maka sol tersebut dicuci dengan pencuci sol. Ujung keras ada dua macam, yaitu ujung keras tebal dan ujung keras tipis. Ujung keras tebal digunakan untuk bagian bawah sol direkatkan bersama tekson dan tamsin. Sedangkan ujung keras tipis digunakan untuk melapis bagian muka sepatu. Amplas berfungsi sebagai penghalus bagian kulit yang ditipiskan. Busa spon digunakan untuk melapis telapak kaki agar nyaman dipakai dan lembut. Bensin digunakan untuk melunakkan bagian ujung keras yang tebal. Benang digunakan untuk menyatukan bagian-bagian muka sepatu. Sol yang digunakan untuk pembuatan sepatu ada dua macam yaitu sol fiber dan sol karet sol pas. Sol fiber dibeli secara per lembar dan perlu dibentuk dan dipotong kembali menjadi sepasang alas sepatu sehingga lebih lama pengerjaannya. Sedangkan sol karet langsung berbentuk sepasang alas sepatu dan dapat langsung digunakan. Harga sol fiber lebih murah dari pada harga sol karet, tetapi untuk membuat sol dari bahan fiber diperlukan keterampilan dan keahlian tukang. Jenis kulit bermacam-macam yaitu kulit yang berasal dari kulit binatang kulit sapi, kambing, buaya, ular, rusa dan anjing laut dan kulit sintetis. Warna kulit dapat berubah tiap tahun sedangkan jenis kulit tetap setiap tahun. Semua warna kulit tersedia yaitu merah, bitu, cokleat, hitam, tan kuning emas dan krem. Pengusaha pemilik bengkel sepatu pada umumnya membuat sepatu dan menerima pesanan sepatu antara lain berasal dari instansi, hotel, toko sepatu di lingkungan PIK dan diluar lingkungan PIK dengan jumlah pesanan antara 1 kodi hingga 20 kodi dimana satu kodi untuk setiap seri yaitu ukuran kaki nomor 38 sampai nomor 43 untuk kaki laki-laki dan nomor 37 sampai nomor 42 untuk kaki perempuan.

5.4.2. Alat-Alat Produksi Sepatu