Belajar Pembelajaran Kerangka Teori

10

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Ada beberapa teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini, antara lain: belajar, pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, mata pelajaran SBK di SD, pengertian seni, pembelajaran seni rupa di SD, materi karya topeng nusantara di SD, pengertian model pembelajaran, pengertian model pembelajaran explicit instruction , dan penilaian.

2.1.1 Belajar

Dalam dunia pendidikan, telah banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan, seperti Morgan et.al. dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82 yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Pendapat yang hampir serupa juga dikemukakan oleh Geoch dalam Suprijono 2012: 2 yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan performansi sebagai hasil latihan. Harold Spears dalam Suprijono 2012: 2 menyatakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Dalam perkembangan psikologi modern khususnya di bidang psikologi belajar, muncul berbagai macam teori belajar yang membahas tentang hakikat belajar. Menurut teori Belajar Kognitif, belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan Suprijono 2012:22. 11 Sedangkan Teori Belajar Behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku Rifa’i dan Anni 2009: 105. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau perilaku yang tidak tampak inert behavior. Perilaku yang tampak misalnya menulis dan menggambar, sedangkan perilaku yang tidak tampak misalnya berfikir, bernalar dan berkhayal. Sementara Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82 mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, da peribahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Sedangkan menurut Slavin dalam Rifai dan Anni 2009: 82 belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh siswa baik secara mental maupun secara fisik sebagai bentuk interaksi terhadap lingkungannya untuk mengasilkan pemahaman, keterampilan, kecakapan, sikap dan perubahan perilaku yang bersifat permanen.

2.1.2 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses yang akan selalu berkaitan dengan pendidikan. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “learning”. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Istilah “pembelajaran” sering dianggap memilki makna yang sama dengan istilah “pengajaran”, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda. Perbedaan ensensial dari pembelajaran dan pengajaran terletak pada tindak ajar. 12 Pada pembelajaran, mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisasi lingkungan terjadinya pembelajaran, guru menyediakan fasilitas belajar bagi siswa untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah siswa. Sedangkan dalam pengajaran, guru mengajar dan siswa belajar. Pengajaran berpusat pada guru, bukan pada siswa. Menurut Rusman 2012: 3 pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Briggs dalam Rifa’i dan Anni 2009: 191 menyatakan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang memperngaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2009: 192 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku guru mengadakan pembelajaran yang efektif Sugandi 2008: 9. Menurut teori Behavioristik, pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku siswa. Menurut teori Kognitif, pembelajaran merupakan cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan memahami apa yang dipelajari. Menurut teori Humanistik, pembelajaran mendeskripsikan pembelajaran memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. 13 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian komponen yang saling berkaitan satu sama lain sehingga menciptakan proses yang memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dan lingkungan belajarnya untuk mencapai tujuan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar telaksana dengan baik.

2.1.3 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 7 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS JENIS UNSUR TARI NUSANTARA MELALUI TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENDAWA 01 KABUPATEN TEGAL

14 139 214

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Explicit Instruction BagiSiswa Kelas V Sd N Klari 2 KaranggedeTahun Ajaran 2015/2016.

0 3 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SUKOSARI KEC. JUMANTONO

0 0 15

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Pokok Volum Kubus dan Balok dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Negeri Sumurpanggang 3 Kota Tegal.

0 0 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SD Negeri Dumeling 02 Brebes.

0 1 1

Peningkatan Pemahaman Konsep Daur Air Melalui Model Explicit Instruction Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Tahun Ajaran 2015/2016 JURNAL

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: eningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Gunungwungkal 01

0 0 12

KEEFEKTIFAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KARYA TOPENG KELAS V SDN GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 4 79