Aktivitas Belajar Kerangka Teori

13 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian komponen yang saling berkaitan satu sama lain sehingga menciptakan proses yang memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dan lingkungan belajarnya untuk mencapai tujuan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar telaksana dengan baik.

2.1.3 Aktivitas Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pangalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu Sudjana dalam Rusman 2012: 379. Kegiatan pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Jadi, siswalah yang merupakan pelaku belajar. Agar siswa dapat berperan aktif sebagai pelaku belajar, maka guru perlu merencanakan kegiatan belajar yang dapat membuat siswa aktif melakukan kegiatan belajar. Dave Meier dalam Rusman 2012: 389 mengemukakan bahwa belajar harus dilakukan dengan aktivitas, yaitu menggerakkan fisik ketika belajar, dan memanfaatkan indera siswa sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuhpikiran terlibat dalam proses belajar. Dierich dalam Hamalik 2001: 172 mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan Visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain. 14 2 Kegiatan-kegiatan Lisan oral Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan Mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 4 Kegiatan-kegiatan Menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan Menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan Metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun. 7 Kegiatan-kegiatan Mental Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor- faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan Emosional Minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain. Dari pengertian aktivitas tersebut di atas, dapat diketahui bahwa belajar harus melibatkan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa, meliputi potensi gerakan fisik, panca indera dan kemampuan intelektual. Pembelajaran yang 15 melibatkan aktivitas siswa secara langsung merupakan implementasi dari pembelajaran yang mengaktifkan siswa, karena dengan aktivitas langsung dalam proses pembelajaran akan secara otomatis melibatkan gerakan fisik, indera, mental, dan intektual siswa secara bersamaan. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Dari pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa bahwa aktivitas belajar merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar untuk mencapai tujuan belajar dan terbentuknya perubahan perilaku yang lebih baik. Aktivitas belajar tersebut tidak hanya terbatas pada aktivitas secara fisik akan tetapi juga melibatkan aktivitas psikis yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2.1.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 7 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS JENIS UNSUR TARI NUSANTARA MELALUI TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENDAWA 01 KABUPATEN TEGAL

14 139 214

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Explicit Instruction BagiSiswa Kelas V Sd N Klari 2 KaranggedeTahun Ajaran 2015/2016.

0 3 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SUKOSARI KEC. JUMANTONO

0 0 15

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Pokok Volum Kubus dan Balok dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Negeri Sumurpanggang 3 Kota Tegal.

0 0 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SD Negeri Dumeling 02 Brebes.

0 1 1

Peningkatan Pemahaman Konsep Daur Air Melalui Model Explicit Instruction Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Tahun Ajaran 2015/2016 JURNAL

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: eningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Gunungwungkal 01

0 0 12

KEEFEKTIFAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KARYA TOPENG KELAS V SDN GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 4 79