Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran Explicit Instruction

35

2.1.10 Pengertian Model Pembelajaran

Mills dalam Suprijono 2012: 45 berpendapat bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagi proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Sedangkan Arends dalam Suprijono 2012: 46 menyatakan bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Joyce dan Weil dalam Rusman 2012: 133 mengungkapkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut Sudrajat 2008 model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Abimanyu 2008: 2.6 yang menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. 36 Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah seperangkat pedoman untuk merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang berisi cara, prosedur, dan langkah teknis yang harus dilakukan dalam rangka proses dan mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

2.1.11 Model Pembelajaran Explicit Instruction

Model Pembelajaran explicit instruction khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Kardi dalam Trianto 2007: 31 mengemukakan sintaks dalam explicit instruction , yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran explicit instruction Fase Deskripsi Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Fase 3 Membimbing pelatihan. Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari 37 Menurut Sudrajat 2008 model pembelajaran explicit instruction memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan model pembelajaran explicit instruction antara lain: 1 Melalui model explicit instruction, guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 2 Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. 3 Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal tersebut dapat diungkapkan. 4 Merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur. 5 Merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan- keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah. 6 Merupakan cara untuk menyampaikan banyak informasi dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. 7 Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran melalui presentasi yang antusias yang dapat merangsang ketertarikan dan antusiasme siswa. Sedangkan kelemahan model explicit instruction antara lain: 1 Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa. 38 2 Dalam model explicit instruction, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. 3 Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru.

2.1.12 Penilaian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 7 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS JENIS UNSUR TARI NUSANTARA MELALUI TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENDAWA 01 KABUPATEN TEGAL

14 139 214

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BAGI Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Explicit Instruction BagiSiswa Kelas V Sd N Klari 2 KaranggedeTahun Ajaran 2015/2016.

0 3 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SUKOSARI KEC. JUMANTONO

0 0 15

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Pokok Volum Kubus dan Balok dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di SD Negeri Sumurpanggang 3 Kota Tegal.

0 0 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SD Negeri Dumeling 02 Brebes.

0 1 1

Peningkatan Pemahaman Konsep Daur Air Melalui Model Explicit Instruction Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Tahun Ajaran 2015/2016 JURNAL

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: eningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Gunungwungkal 01

0 0 12

KEEFEKTIFAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KARYA TOPENG KELAS V SDN GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 4 79