Uji Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

pada materi indikator asam basa signifikan atau tidak. Dari perhitungan diperoleh t hitung = 2,51 dan t tabel pada taraf kesalahan 5 dan dk = 68 adalah 1,99. Dapat dilihat t hitung t tabel yang berarti pengaruh yang ditimbulkan signifikan karena berada pada daerah penolakan Ho. Perhitungan uji korelasi dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 126-127. 4.1.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga rb sebesar 0,32 sehingga diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 10,24. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran inquiry berbantuan media playing card terhadap hasil belajar pemahaman konsep siswa pada materi indikator asam basa adalah sebesar 10,24 sedangkan 89,76 ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan uji koefisien determinasi terdapat pada Lampiran 24 halaman 126- 127.

4.1.2.4 Uji

Normalized Gain Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan nilai pretest dan posttest. Hasil peningkatan pemahaman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik peningkatan pemahaman konsep siswa hasil uji Normalized Gain 50 50 100 20 40 60 80 100 120 Tinggi Sedang Rendah Pers e n ta se Kriteria Kelas Ekserimen Kelas Kontrol Secara keseluruhan peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen sebesar 0,25 dalam kriteria rendah dan kelas kontrol sebesar 0,17 dalam kriteria rendah. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 23 halaman 124-125. 4.1.2.5 Uji Ketuntasan Klasikal Hasil ketuntasan posttest siswa secara klasikal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa Tuntas Ketuntasan Klasikal Ekperimen 36 4 11,11 Kontrol 34 Perhitungan selegkapnya disajikan pada Lampiran 25 halaman 128. Hasil pengujian ketuntasan belajar klasikal ini menggunakan nilai standar kriteria ketuntasan minimal KKM mata pelajaran kimia kelas XI di SMA Negeri 2 Batang yaitu 75. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih besar daripada ketuntasan klasikal kelas kontrol.

4.1.2.6 Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Data hasil belajar afektif diperoleh dari jumlah skor setiap aspek afektif yang diamati. Ada tujuh aspek yang diamati dengan skor tertinggi setiap aspek 4 dan terendah 1. Hasil nilai rata-rata afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol memenuhi kriteria baik. Pada kelas eksperimen rata-rata nilai sikap mencapai 81,81 dan pada kelas kontrol, rata-rata nilai sikapnya adalah 76,29. Sedangkan untuk data hasil belajar psikomotorik ada tiga aspek yang diamati yang masing-masing kriteria skor tertingginya adalah 3 dan terendahnya 1. Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen mencapai 83,54 sehingga memenuhi kriteria baik dan untuk kelas kontrol adalah sebesar 77,45 sehingga memenuhi kriteria baik. Hasil analisis hasil belajar afektif untuk kelas eksperimen dapat dilihat dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria 1 Kehadiran 4,00 Sangat tinggi 2 Menyampaikan pendapat 3,16 Tinggi 3 Disiplin 3,35 Tinggi 4 Sopan dan santun 3,16 Tinggi 5 Tanggungjawab 3,14 Tinggi 6 Jujur 3,19 Tinggi 7 Percaya diri 3,06 Tinggi Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27 halaman 131-132. Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar afektif untuk kelas eksperimen yang paling tinggi adalah pada aspek yang pertama yaitu kehadiran sedangkan hasil belajar afektif yang terendah terdapat pada aspek yang ketujuh yaitu percaya diri. Untuk hasil belajar afektif kelas kontrol dapat dilihat dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria 1 Kehadiran 4,00 Sangat tinggi 2 Menyampaikan pendapat 2,51 Cukup 3 Disiplin 2,85 Tinggi 4 Sopan dan santun 3,00 Tinggi 5 Tanggungjawab 2,68 Cukup 6 Jujur 3,06 Tinggi 7 Percaya diri 3,26 Tinggi Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27 halaman 133-134. Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar afektif untuk kelas kontrol yang paling tinggi adalah pada aspek yang pertama yaitu kehadiran sedangkan hasil belajar sikap yang terendah terdapat pada aspek yang kedua yaitu menyampaikan pendapat. Hasil belajar psikomotorik untuk kelas eksperimen dapat dilihat dalam Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria A Prakerja sebelum praktikum 2,68 Sangat tinggi B Pelaksanaan praktikum 2,31 Tinggi C Laporan praktikum 2,71 Sangat tinggi Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 30 halaman 140-141. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen untuk aspek prakerja sebelum praktikum dan aspek laporan praktikum mempunyai kriteria sangat tinggi, sedangkan untuk aspek pelaksanaan praktikum mempunyai kriteria tinggi. Untuk hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Analisis Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol No Aspek yang diamati Rata-rata Kriteria A Prakerja sebelum praktikum 2,50 Tinggi B Pelaksanaan praktikum 2,04 Cukup C Laporan praktikum 2,59 Tinggi Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 30 halaman 142-143. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil belajar psikomotorik siswa kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen. Aspek prakerja sebelum praktikum dan aspek laporan praktikum mempunyai kriteria tinggi, sedangkan untuk aspek pelaksanaan praktikum mempunyai kriteria cukup.

4.1.2.7 Analisis Data Angket