3.7.2.3 Analisis Lembar Angket
1. Validitas Lembar Angket
Angket akan dikatakan valid apabila validasi isi dilakukan oleh pakar dan dikatakan valid menggunakan lembar validasi angket Mardapi, 2008.
2. Reliabilitas Angket
Reliabilitas angket dapat dihitung menggunakan rumus α-Cronbach
sebagai berikut: =
− { −
∑�� � }
Keterangan: r
11
= reliabilitas ≥ 0,70 n
= jumlah soal Si
2
= varian butir soal St
2
= varian total Instrument dikatakan reliabel jika r
11
≥ 0,7 Mardapi, 2008. Hasil angket dianalisis secara deskriptif dengan membuat tabel
frekuensi jawaban siswa kemudian ditarik kesimpulan. Respon atau tanggapan terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4
kategori, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Dimana bobot untuk masing-masing kategori SS=4,
S=3, TS=2, STS=1. 3.7.3
Analisis Data Akhir 3.7.3.1
Uji Normalitas Data
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis. Rumus yang digunakan untuk menguji kenormalan data ini adalah
dengan Chi-Kuadrat.
� = ∑ O
i
− E
i
E
i =
Keterangan: X
2
= Chi kuadrat Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi harapan k = Banyaknya kelas interval
Kriteria : Tolak Ho jika X
2
data ≥ X
2 0,95k-3
atau X
2
dengan taraf konfidensi 0,95 derajat kebebasan k-3. Dalam hal lainnya Ho diterima artinya data yang diuji
berdistribusi normal Sudjana, 2005.
3.7.3.2 Uji Kesamaan Dua Varian
Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai tingkat varians yang sama homogenitas
sama atau tidak. Rumus yang digunakan adalah:
� =
� � � � � � � � � � �
Kriteria pengujiannya adalah: 1. Jika F
Hitung
F
0,5αn1-1n2-1,
berarti varians kedua kelas sampel berbeda. 2. Jika F
Hitung
F
0,5αn1-1n2-1
, berarti varians kedua kelas sampel sama.
3.7.3.3 Uji hipotesis
3.7.3.3.1 Uji Hipotesis Menggunakan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata dengan Uji Pihak Kanan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji ini dipengaruhi oleh kesamaan dua varians.
Rumus yang digunakan adalah:
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
dengan
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
s n
s n
s
Keterangan:
1
x : nilai rata-rata kelompok kelas eksperimen
2
x : nilai rata-rata kelompok kelas kontrol
2 1
s
: varian data pada kelompok kelas eksperimen
2 2
s
: varian data pada kelompok kelas kontrol
2
s
: varian gabungan
1
n : banyaknya subyek pada kelompok kelas eksperimen
2
n
: banyaknya subyek pada kelompok kelas kontrol Kriteria pengujian : Jika t
hitung
t
0,05 α
maka tidak berbeda signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, sedangkan jika t
hitung
t
0,05 α
maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. 3.7.3.3.2 Uji Korelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inquiry berbantuan playing card dan ceramah
pada kelas kontrol. Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji koefisien korelasi biserial.
= � − �
. .
�
Keterangan: r
b
= koefisien korelasi biserial X̅
1
= rata-rata variable Y yang didapat karena kategori pertama X̅
2
= rata-rata variable Y yang didapat karena kategori kedua s
y
= simpangan baku untuk semua nilai Y p = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori pertama
q = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori kedua u = tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian
luas normal baku menjadi bagian p dan q.
Untuk pengujian signifikan koefisien korelasi, digunakan uji t dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
= √ −
√ − Keterangan:
r
b
= koefisien korelasi biserial n
= jumlah siswa 3.7.3.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi disebut koefisien penentu karena varian yang terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada
variabel bebas. Harga koefisien determinasi adalah r
b 2
, sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui.
Koefisien determinasi = r
b 2
. 100 Keterangan:
r
b 2
= indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat r
b
koefisien korelasi biserial.
3.7.3.4 Uji Normalized Gain
Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan nilai pretest dan posttest. Rumus untuk menghitung n-gain yaitu:
g = nilai posttest – nilai pretest 100
– nilai pretest Kriteria:
1. Jika nilai g diantara 0,00-0,29 maka peningkatan posttest dalam kategori
rendah. 2. Jika nilai
g diantara 0,30-0,69 maka peningkatan posttest dalam kategori sedang.
3. Jika nilai g diantara 0,70-1,00 maka peningkatan posttest dalam kategori
tinggi Hake, 1998.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Batang pada tanggal 19 Januari 2015 s.d. 30 Januari 2015, maka hasil penelitian disajikan
dalam bentuk hasil analisis data tahap awal, dan hasil analisis data tahap akhir.
4.1.1 Analisis Data Tahap Awal
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan diambil sampelnya. Suatu data dikatakan normal jika X
2 hitung
X
2 tabel
. Hasil uji normalitas populasi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Populasi Awal
No. Kelas
X
2 hitung
X
2 tabel
Distribusi 1.
XI MIA 1 1,51
7,81 Berdistribusi normal
2. XI MIA 2
7,33 7,81
Berdistribusi normal 3.
XI MIA 3 3,61
7,81 Berdistribusi normal
4. XI MIA 4
0,10 7,81
Berdistribusi normal
Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh X
2 hitung
untuk setiap data kurang dari X
2 tabel
dengan kriteria α = 5 dan dk = k-3, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Hal ini berarti bahwa data populasi berdistribusi normal, sehingga uji
selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Hasil uji normalitas disajikan pada Lampiran 13 halaman 107-110.
4.1.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian ini homogen atau tidak. Dalam penelitian ini jumlah kelas yang diteliti
34